🎀LIMA : BELAJAR MOTOR 🎀

Start from the beginning
                                    

Sekarang dia naik keatas motor dan mulai menghidupkan starter. Mampu menghidupkan mesin saja udah ada kebanggaan sendiri untuknya.

"Tarik napas... buang ..."

"Oke, Kanaya tenang ini gampang kok, gak susah, gak sesusah lo ngerjain aljabar. Lo pasti bisa. Bayangin aja kalau lo lagi di kolam jadi lo gak boleh panik. Kalau lo panik lo bisa tenggelam sama hal nya dengan ini kalau lo panik lo bisa nabrak nanti."

Kanaya mulai menjalankan motor secara pelan – pelan sembari tetap memperhatikan sekitarnya. Dia tidak se- expect gini bisa langsung bisa. Selain bisa menghidupkan mesin motor, Kanaya juga bangga bisa menghindari lubang.

"Ma, lihat anak mu bisa naik motor!" teriak Kanaya kegirangan.

Karena merasa sudah bisa Kanaya mulai mempercepat kecepatannya. Dirasa bisa juga, Kanaya semakin mempercepat kecepatannya. Sampai akhirnya karena iseng bagaimana rasanya bawa motor dengan kecepatan tinggi Kanaya semakin menarik gas untuk menambah kecepatan. Tapi sayangnya motor yang dibawa tiba – tiba oleng kesana – kemari.

Kanaya yang mendadak menjadi panik karena tiba – tiba motornya bermasalah bukannya menarik rem, malah menarik tuas gas nya sehingga motor nya malah loncat lebih tinggi lalu terbawa terbang.

"AAAAAAAAAHHHHHHHH.....!!!!" teriak Kanaya sekencang – kencangnya. Dirinya baru ingat kalau dia cuma bisa jalan lurus aja gak bisa belok. Nggak mungkin dia bakalan terus – terus saja sampai nabrak pohon atau rumah orang.

"TOLONGIIINNNNNN YAYAAAAAA!!!" teriak Kanaya lagi yang kali ini membutuhkan pertolongan.

"Mama, Yaya minta maaf! Yaya kena karma!!!"

"Mamaaaaa....!!!"

Kanaya melototkan matanya melihat di depan sana ada gerobak bakso yang sedang ramai pengunjung. Dia nggak mungkin menabrak gerobak tersebut beserta orang – orangnya karena dia bisa masuk penjara.

"JANGAN CABUT NYAWA YAYA DULU TUHAN! YAYA MASIH BANYAK DOSA! YAYA BELUM MINTA MAAF SAMA MAMA DAN PAPA!"

"Awassssss....!!!" Teriak Kanaya memberi peringatan agar semua orang yang disana mengelak.

"AAAAAAAA ..."

Bruk

Bruk

Bruk

Bruk

Dan benar saja, Kanaya menabrak sebuah gerobak bakso tersebut  hingga membuat gerobak bakso tersebut terbalik. Mie beserta bakso dan sayur - sayuran nya pun ikut berserakan dimana - mana.

Kanaya juga hampir menabrak dua pemuda yang merupakan pelanggan disana tapi untungnya dua pemuda tersebut bisa mengelak.

"Awww..." Rintih Kanaya kesakitan karena leher nya kejepit setang motor. Tubuhnya juga tertindih oleh motor.

"Tolongin saya..."

Bapak pemilik gerobak bakso tersebut alias Mang Agus langsung berlari membantu Kanaya. Walaupun gerobak nya sudah hancur tidak membuat bapak tersebut tidak mau menolong Kanaya.

"Naya!" teriaknya khawatir kemudian mengangkat motor setelah itu membantu Kanaya berdiri.

Pelipis, dagu, tangan dan kaki Kanaya sudah bercucuran darah segar akibat terseret aspal. Tapi Kanaya masih sempat – sempatnya tersenyum menyapa kerumunan orang yang ada disini.

Setelah Kanaya berhasil berdiri Kanaya lalu terkekeh kecil melihat Mang Agus. "Untung saya cuma berdarah aja Pak, gak sampe mati."

"Kamu gila Kanaya! Bisa - bisa nya kamu bilang cuma berdarah aja. Ini badan kamu semua luka!" Pukul Bapak tersebut dengan pelan karena dia khawatir kondisi Kanaya sekarang.

5 TAHUN UNTUK GALUHWhere stories live. Discover now