Readers be like:
Walaupun mereka sudah menjadi mahasiswa kuliahan, tapi sikap mereka tetap sama seperti SMA dulu tak pernah berubah sedetik pun."Jijik anjing!" Rafi yang berada disebelah nya pun bergidik ngeri.
"Owh iya hampir lupa, Happy birthday, bro! Gak nyangka udah tua aja lo," ujar Dafi.
"Kita gak usah ngucapin ya, udah diwakilin sama Dafi barusan," ujar Ando cengengsan.
"Hmm, serah lo dah," kesal nya.
Langga mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam dari dalam tas nya. Lalu cowok itu melangkah dan memberikan nya pada Marvel.
"Apaan ini?" tanya Marvel sambil menggoyang-goyang kan kotak itu dengan satu tangan karena tangan lain nya tengah menahan kepala Mellissa agar tak jatuh."Bom nuklir yang bentar lagi meledak," balas Langga ketus.
"Buka aja sendiri, pake nanya lagi." sahut Dafi.
Perlahan tangan Marvel meraih tali pita itu namun, suara Haikal membuat nya terpaksa berhenti. "Apaan?" tanya nya kesal.
"Lo nggak ada niatan nyuruh kita duduk gitu?" Marvel berdecak. Pake disuruh segala, biasa nya juga duduk di pinggir jalan langsung duduk.
YOU ARE READING
MARVEL 2 [REST]
Teen Fiction➡ THE NEXT STORY 'MARVEL' [DIHARAPKAN MEMBACA ZAIGAL DAN MARVEL TERLEBIH DAHULU SUPAYA NGERTI ALUR NYA] [Diharapkan vote sebelum membaca] [Dilarang plagiat! Atau siap-siap lu muntah paku!] [CERITA KETIGA] - Perlahan luka lama itu kembali pulih digan...
MRVL [18]
Start from the beginning