🎀DUA : HARI PERTAMA OSPEK 🎀

1.1K 735 667
                                    

Mohon maklumin kalau kalian melihat komenan nya sedikit  karena sebelumnya part ini udah di revisi makanya semua komen - komen udah hilang 🥺🙏

Selamat membaca teman-teman❤❤ ✅

✅Selamat membaca teman-teman❤❤ ✅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah ... huh ... hah ... huh ... hah." Setelah lari yang cukup menguras energinya Kanaya mencoba menetralkan napasnya. Kanaya mengambil botol minumnya lalu meneguknya dengan sekali tegukan. Cairan tersebut perlahan mengembalikan energinya kembali.

Setelah di rasa napas nya sudah kembali normal Kanaya berjalan menuju lapang dan berkumpul bersama anak - anak lainnya.

Kanaya menoleh kekanan dan kekiri melihat wajah orang-orang yang akan menjadi teman barunya. Ia melemparkan senyum bahagianya karena hari ini dia telah menjadi mahasiswi. Perjuangan yang sudah ia lakukan secara mati - matian demi bisa masuk kampus disini akhirnya terbayarkan juga.

Akan tetapi pandangan nya beralih ke sosok perempuan yang sepertinya yang ia kenal. Ia menatap lama sosok perempuan tersebut sampai akhirnya perempuan itu menatapnya balik

Kanaya melongo tak percaya kalau perempuan itu adalah sahabat SMA nya dulu dan sekarang mereka kembali dipertemukan dalam satu kampus. Tapi dilihat – lagi ada yang aneh dari berdiri nya sahabat nya itu disana. Kenapa dia bisa berada di jejeran banyaknya teman – teman sefakultas dan sejurusannya. Apa jangan – jangan dia satu fakultas dengannya?

"Naya!!!" teriak Cynthia melambaikan tangan ke udara membuat seluruh mata tertuju padanya. Cynthia lari mendekat kemudian memeluk Kanaya.

"Nayakuuuuu!!!" Girang Cynthia langsung memeluk erat Kanaya membuat Kanaya kaget.

"Lo kok bisa ada disini, Cynthia? Bukannya lo pernah bilang mau ambil hukum?" tanya Kanaya disela pelukannya.

Cynthia merenggakan pelukannya lalu menyentil hidung Kanaya pelan. "Gak jadi. Gue mau nemenin lo aja disini. Gue takut lo menderita di fakultas ini. Fakultas ini kan terkenal banyak angka – angka jadi seenggaknya dengan gue satu kampus sama lo, gue bisa nahan lo kalau sewaktu - waktu lo mau bunuh diri."

Kanaya mengerucutkan bibirnya lalu mendorong pelan bahu Cynthia. "Bilang aja lo gak diterima di pilihan lo," ledek Kanaya yang udah pasti.

"Hahahahaa, iya benar." Cynthia tertawa renyah. "Gue gak seberuntung lo, Naya. Lo bisa keterima sama jurusan yang lo mau sedangkan gue gak. Gue aja masuk jurusan ini pake jalur mandiri."

"Tapi lo termasuk orang yang beruntung juga kalau gitu." Kanaya mendorong pelan pipi Cynthia. "Tapi ada yang gue bingungin dari lo."

"Apa?"

"Kalau dari awal lo emang pengen banget pake jalur mandiri, kenapa gak lo ambil aja jurusan yang lo mau? Kenapa harus jurusan ini yang lo ambil?".

"Karena nyokap gue yang nyuruh gue harus ke jurusan itu," jawab Cynthia mengacungkan jempol nya namun dengan ekspresi datarnya.

5 TAHUN UNTUK GALUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang