29. Dewasa itu pilihan kehidupan

179 11 2
                                    

Tak pernah disadari kita sudah terlalu jauh
Berjuang dengan kekuataan yang Allah berikan
Bertahan dengan keadaan

Meski terkadang tak diinginkan
Namanya hidup, harus disyukuri
Semua akan hambar jika tidak dinikmati
Akan hampa jika tak dicintainya

Cintailah segala yang terjadi, karena cinta itu sendiri yang akan mendewasakanmu.

Jika ingin share motivasi, quote, sertakan sumber. Bisa juga tag instagram @Ratnasarii_i)

"Dewasa bukan tentang waktu, usia, tapi saat diri kita sendiri yang sudah beranjak melewati level dalam kehidupan. Sudah banyak rintangan yang dilewati, hal yang dilakukan, sabar, tawakal, ikhtiar, karakter dalam menilai suatu hal, saat menghadapi masalah, dan masih bertahan menjalaninya, maka itulah dewasa."

Semakin dewasa, semakin banyak pengalaman dan pelajaran.

Sejak kecil, diajarkan bagaimana melangkah bukan?

Tandanya kita sudah paham, ketika jatuh kembali belajar untuk melangkah, ketika lelah beristirahat.

Ketika dewasa semakin banyak masalah, semakin diuji, rumit. Itulah kehidupan.

Terkadang rindu, rasanya ingin kembali kemasalalu, masa saat anak kecil yang tertawa bahagia tanpa memikirkan masalah.

Rindu, saat kecil menangis sekencangnya, kemudian orang tua menenangkan lalu merengkuh tubuh dalam pelukannya dan membantu untuk menyelesaikan yang terjadi.

Setiap moment yang terjadi sangat berharga, karena kita tak pernah tahu kapan semuanya berakhir.

Semakin dewasa, semakin banyak pikiran, bahkan depresi.

Semakin dewasa, semakin malas bercanda. Perlahan pikiran terbuka untuk melihat kedepan seperti apa. Memikirkan target yang dicapai.

Semakin dewasa semakin paham arti kehidupan, terkadang yang diinginkan tak akan selamanya tercapai, dan ketika menginginkan suatu hal perlu kerja keras dan mandiri.

Tapi, tak lupa untuk selalu berdo'a.

Semakin dewasa semakin serius dalam menanggapi suatu hal. Tak ingin bermain-main dalam sebuah hal yang dijalani, dari segi hubungan, sahabat, impian.

Semakin dewasa, semakin fokus pada satu hal. Tapi, tak menyepelakan hal lainnya.

Semakin dewasa, semakin pilih-pilih dalam lingkungan, merubah kebiasaan buruk, memperbaiki diri dan terus belajar.

Semakin dewasa rasanya semakin tak punya teman, bisa dihitung sahabat hanya satu, atau beberapa.

Perlahan-lahan yang dekat pun
menjauh. Dan yang masih bertahan bisa dihitung oleh jari.

Semakin dewasa semakin sulit mencari teman. Berteman hanya itu saja.

Semakin dewasa semakin sulit sefrekuensi dengan teman.

Nyatanya semuanya berbeda, tak sama lagi.

Dulu popular, teman banyak namun beriringnya waktu hanya beberapa yang bertahan.

Saat sekolah banyak teman ngobrol, main, belajar, kantin, perpustakaan. Namun perlahan hilang.

Bahkan semakin dewasa, semakin menyadari bahwa belum pernah menemui teman yang benar-benar tulus.

Datang, lalu pergi.

Seiring bertambah usia orang akan sibuk dengan urusan masing-masing, kuliah, kerja, karir, atau menikah.

Bawa PerubahanWhere stories live. Discover now