Part 26

722 75 9
                                    

Jungkook sedang repot dengan kegiatan membersihkan lantai yang dibuat berantakan oleh Hyungjun, bayi itu sudah mulai merangkak dan makan, pun selalu meratakan makanannya pada lantai dekat sofa.

Bayi itu sedang asik mainkan bebek karet pemberian Jimin yang kemarin ke sini dengan Yoongi yang perutnya sudah sedikit berisi, suara dari peluit yang ada di bagian bawah bebek itu membuat si kecil tertawa.

Mungkin lucu karena mainannya dapat bersuara, padahal mainan dari papa Yunho juga banyak bersuara, kalau Taehyung ada di sini pasti akan langsung menggelitik perut Hyungjun yang gempal, katanya gemas, soalnya Hyungjun chubby.

Jungkook juga sering gigit pipinya, tidak benar-benar menggigit, tapi bayinya akan mulai menangis seolah pipinya benar-benar dimakan oleh bunda. Setelah itu pasti mengadu pada ayah yang baru saja pulang.

Jungkook masih menekuni lantai yang berceceran bubur bayi, lengket karena mulai mengering dan sekarang mengerak pada lantai jadi agak susah membersihkan kalau tidak digosok kuat-kuat. Hyungjun mulai bosan pada mainannya, bebek itu dilemparkan hingga masuk ke bawah meja televisi, si kecil mulai merangkak ke tempat yang ingin dituju.

Bayi itu cepat sekali hilangnya, hingga ketika Jungkook menoleh untuk memastikan ternyata Hyungjun tidak ada, Jungkook langsung berdiri dan menatap sekeliling, tak akan jauh tapi ya khawatir juga, takutnya ke arah balkon dan terjun dari lantai tujuh 'kan seram.

Tapi setelah dilihat, nyatanya pintu balkon tertutup rapat dengan bentangan jemuran yang sekarang sangat penuh oleh baju Hyungjun yang sedikit-sedikit harus ganti, bayi biasanya seperti itu.

Kemudian Jungkook ke dapur, karena ruang tengah itu tidak jauh dari dapur, dan Jungkook takut kalau Hyungjun meraih benda apa saja yang ada di atas meja makan dan yang paling parah buka kulkas seperti kemarin bahkan hampir memasukinya kalau saja Jungkook tak melihat.

Memang buat pusing, bahkan akhir-akhir ini Jungkook sering teriak kala tiba-tiba si kecil menghilang, dan selalu ada di tempat-tempat tak terduga. Semalam saja saat Jungkook tengah mencuci botol susu bayi itu, Hyungjun tak ada di tempat semula, tahu-tahu saja menyempil dekat ruang mencuci pakaian.

Paling mengkhawatirkan Hyungjun pernah nekat turun dari ranjang miliknya yang memang sedikit tinggi, tapi sebelum itu terjadi Taehyung sudah menangkap terlebih dahulu, kalau tidak pasti terjatuh pada ubin, hingga akhirnya Taehyung beli ranjang baru yang bahkan kasurnya menyatu pada lantai.

Segera saja Taehyung melapisi lantai dengan karpet bulu pada tempat-tempat tertentu, jadi ketika anak itu jatuh tidak akan terlalu sakit. Bambam bahkan dibuat tercekat saat menjenguk beberapa hari lalu, Hyungjun berdiri berpegangan pada sofa dan siap naik ke atasnya, untung saja si Kunpimook sigap menopang.

“Sial Kook, anakmu bikin jantungan!” kala Bambam berhasil menangkap tubuh buntal yang anehnya tak bisa marah pada anak itu, terlalu lucu dengan mata bulat dan senyum kotaknya.

Papa Yunho yang paling aneh menanggapi, melihat Hyungjun jatuh bukannya khawatir malah tepuk tangan meriah, sambil diberi acungan jempol tanda mengapresiasi. Hingga bayi itu berhenti menangis dan ikut tepuk tangan mengikuti kakeknya, cara meredakan tangis yang sedikit berbeda tapi malah manjur.

"Cucu kakek calon presiden." memang melantur, Hyungjun malah tertawa saja mendengar suara kakeknya dengan masih beri tepukan tangan.

Mau tahu lagi? Ah sebenarnya banyak, tapi bagaimana ya? Hyungjun menggemaskan jadi semua orang tampak tak geram, bahkan sekarang mulai terbiasa akan tingkah Hyungjun yang super aktif, walau masih ada sedikit rasa was-was apalagi jika anak itu mulai menghilang seperti saat ini.

"Hyungjun!" Panggil Jungkook setengah teriak, tadi sudah ke dapur dan ke tempat pencucian, ke dalam bilik si kecil pun nyatanya anak itu tak ada.

Takutnya ke kamar mandi dan terjatuh, tapi setelah di cek pintu kamar mandi tertutup rapat.

Hanya satu harapan Jungkook yaitu kamarnya. Maka Jungkook masuk perlahan seraya melihat sekitar ruangan dengan mata menelisik. Sunyi tapi masih dapat terdengar suara gaduh bibir yang sedang belajar bicara itu.

"Ung." hanya itu dan Jungkook dapat langsung menemukan si kecil yang terduduk memunggunginya, tampak serius hingga Jungkook terkekeh.

"Sedang apa?" Anak itu terperanjat, tak lama kemudian fokus kembali.

Jungkook mendekat karena penasaran, semakin dekat rasa-rasanya Jungkook janggal pada apa yang dimainkan Hyungjun. Bahkan bukan bebek yang tadi diberikan Jungkook, yang ini berbentuk botol dengan isian bening, dan isinya sudah tercecer hampir seluruhnya hingga memenuhi lantai.

"Jun!" Sentak Jungkook saat tahu anaknya memainkan apa, langsung saja dirampas botol yang berisi bahan kimia, takut diminum nanti bahaya.

Anak itu merenggut dan mulai menengadahkan tangan, ingin mainannya kembali tapi Jungkook malah menggeleng dan menyimpan botol itu pada laci lemari dan menguncinya juga.

Jungkook tak menyadari sejak awal kalau laci nakas sudah terbuka, dan si kecil bermain tepat di depannya. Sekarang lihatlah celana dan lantai yang lembab sebab isian dari botol itu, akan marah juga pada Taehyung nanti karena lupa mengunci laci, dan sekarang gel itu sudah meluber ke seluruh lantai.

Iya, botol tadi adalah pelumas, Taehyung memang selalu menyimpannya di dalam nakas dekat ranjang, biasanya juga terkunci apalagi sudah ada Hyungjun, Taehyung selalu berhati-hati pada benda berbahaya.

Jungkook buka baju dan celana anak itu, aduh ingin menangis rasanya karena Hyungjun baru saja ia gantikan baju, sekarang harus ganti lagi.

"Ayah pulang!"

"Ya ya!" Seru Hyungjun saat dengar teriakan Taehyung yang baru kembali dari sekolah.

Mendengar samar ucapan si kecil segera saja Taehyung menghampiri dan alangkah terkejutnya pria itu saat Jungkook membuat Hyungjun telanjang hanya sisa diapersnya saja yang menempel.

"Hyung berulah?" Tanya Taehyung pada wajah tertekuk istrinya, Jungkook mendesis dan mengangguk.

Menyerahkan Hyungjun untuk pergi ambil baju ganti, dan kembali lagi dengan satu setel baju warna kuning, Taehyung bantu memakaikan dan anak itu sering kabur ketika disuruh terlentang, tiap diletakan lagi pasti langsung merangkak dan menghindar.

"Sini kamu anak gendut," ujar Taehyung main-main, Hyungjun malah asik cekikikan padahal ayahnya mulai kewalahan dan Jungkook hanya terkekeh saja sambil mengepel lantai yang tadi berantakan, hasil karya Hyungjun.

"Junie, menumpahkan pelumas," ujar Jungkook memberitahu dan Taehyung membelalak terkejut. Astaga, padahal baru beli, pun Taehyung meratapi nasib.















Tbc

Dan aku malah perpanjang part hehe
〒﹏〒

Macam tak betul author satu ini..

GladnessWhere stories live. Discover now