Part 15

729 78 16
                                    

Papa Chan dan mama Baek berkunjung, heboh karena sebentar lagi akan dapat cucu, padahal baru injak dua bulan, masih terlalu lama.

Jauh-jauh dari Daegu dan meninggalkan ladang berbekal perintah pada tangan kanan di sana, papa Chan disambut gembira oleh menantu karena sudah bawa banyak apel hasil panen.

"Sayang papa," ucap Jungkook dengan cengiran yang teramat menggemaskan hingga mama Baek geleng kepala dan mengusak rambut hitam menantunya.

"Mama gak disayang juga?" Rajuk mama Baek, si pemuda kelinci pun pindah pelukan dan mengusal pada lelaki mungil itu.

"Sayang mama." Taehyung belum pulang jadi rumah sepi dengan keadaan sangat bersih, entahlah Jungkook jadi rajin sekali semenjak hamil.

"Sehat kamu, hm? Morning sickness masih lanjut?" Jungkook mengurucutkan bibir dan angguk pada pertanyaan kedua, muntah-muntahnya masih sama bahkan setiap makan apapun kecuali buah pasti tertolak perut.

"Mana maung?" Tanya papa Chan setelah lihat sekitar tak mendapati anak semata wayangnya, hanya ada bingkai foto pernikahan yang teramat besar di ruang tengah.

"Masih kerja, nanti pulang jam dua." Jungkook suguhkan kue kesukaan, tapi sudah tak dapat dimakan karena selalu saja muntah.




//






"Saya pulang!" Teriak Taehyung dengan bingkisan pada tangan kanannya, sedangkan tangan yang lain pegang tas berisi laptop.

"Tae~" Jungkook mendayu segera peluk leher itu dan mengusal di ceruknya, hingga Taehyung terheran-heran, hm agak seram juga.

Beberapa hari kemarin pun pernah manja begini, ternyata ada maunya, mana susah, Taehyung hampir dimarahi tetangga karena mencuri buah mangga muda yang Jungkook inginkan. Padahal bisa minta baik-baik tapi Jungkook inginnya mencuri saja jadi Taehyung kelimpungan sendiri saat ahjussi pemilik pohon itu berkacak pinggang sembari berteriak meminta guru itu cepat turun.

"Iya sayang," sahut Taehyung pelan, sembari melaju ke depan masih dengan Jungkook dalam dekapan, sudah ada mama Baek yang minum teh, papa Chan tak tahu kemana.

"Tae, baby ingin sekali lihat ayah." binar mata itu hampir buat Taehyung tercekat, silau sekali hingga Taehyung tak berani bantah.

"Susul papa Chan di kamar ya," pinta Jungkook sembari dorong Taehyung agar cepat-cepat masuk, dan dirinya menunggu di ruang tengah bersama mama diiringi ngemil buah pir.

Jungkook sedang masa banyak maunya, dan harus segera dituruti kalau tak mau satu anak kelinci itu menangis semalaman, Taehyung agak dibuat repot apalagi jika sudah bangunkan dini hari hanya untuk belikan makanan yang nantinya kena muntah juga.

Mencuri mangga adalah bentuk permintaan yang paling mudah, sebelum itu Taehyung disuruh kayang bahkan dipaksa aerobik, 'kan tubuh Taehyung kurang lentur makanya gagal terus hingga bahu sakit setelahnya.

Taehyung masih merutukki keinginan istrinya itu, kenapa harus begini ngidamnya, sih? Kenapa tak meminta yang lebih mudah? Jambak rambut papa Chan misalnya.

Ini lho, Taehyung hampir menangis atas permintaan Jungkook kali ini, begitu juga papa Chan yang sudah sedari tadi berdandan, sesuai keinginan si menantu, tak dapat menolak saat diberi mata kelinci andalannya.

"Sayang, yang lain aja, ya? Beli gimbap pedas atau dimsum isi cokelat, ya?!" Teriak Taehyung masih tak berani keluar kamar, dan Jungkook terdengar mendecak tak terima.

"Gak mau, kamu sama papa harus keluar dan aku lihat kalian!" Mutlak, nada otoriter itu buat ayah dan anak di dalam kamar menghela nafas berat, Jungkook itu manis tapi jika sudah seperti ini menyebalkan juga, bahkan nada kemiliteran hasil dari didikan papa Yunho pun turut mengikuti.

"Hahaha." puas sekali menertawakan sampai tergelak di atas sofa, mama Baek malah tersedak teh saat lihat penampilan suami dan anaknya.

Papa Chan pakai baju Anna, sedangkan Taehyung Elsa, tahu Frozen? Yap, Jungkook teringin lihat suaminya pakai gaun biru itu, diharuskan pakai rambut palsu juga, teramat mirip dengan tokoh Disney kesukaan Jungkook.

"Nyanyi, nyanyi!" Suruh Jungkook sembari tepuk tangan rusuh, Taehyung mengigit bibir bawahnya, malu sekali, mama Baek tak membantu malah sibuk mengabadikan momen ini.

"Ayo cepat!" Mata itu memicing pun mendengus, hingga Taehyung ingin sekali lompat dari lantai tujuh ini, papa Chan malah sudah berpose menyebalkan, lebih percaya diri dibanding anaknya.

"Gak mau Jung, saya malu." Taehyung menunduk, dan Jungkook mulai tak suka perintahnya dibantah.

"Tae, gak mau turuti keinginan, baby? —hiks mau pulang aja ke papa Yunho. " mulai lagi dramanya, Taehyung usap wajah kasar kemudian mulai berdehem.

"Let it go, let it go, can't hold it back anymore~" suara bariton itu mulai bernyanyi, papa Chan ajak berputar-putar anaknya hingga tanpa sadar Taehyung ikut alur sembari menyanyi riang.

"Ah, kurang," cuit Jungkook, hingga Taehyung berhenti menari dan menyanyi, mulai tak enak perasaannya saat Jungkook tampak berpikir.

"Kurang apa?" Cepat papa Chan, mulai lepaskan rambut palsu terkepang dua itu dari kepala.

"Harusnya papa Yunho ada juga, nanti jadi Olaf-nya, uh pasti kiyowo." sudah Taehyung duga ini lebih parah.

Bayangkan saja abdi negara pakai kostum manusia salju dengan hidung wortel? Mana wajahnya garang sekali, double kill, nanti Taehyung dapat delikan kurang menyenangkan.

"T-tapi, 'kan papa sedang tugas, baby ingin yang lain aja, ya?" Rayu Taehyung sembari bersimpuh di hadapan Jungkook masih dengan kostum Princess Elsa itu, Jungkook mengerucutkan bibir kemudian angguk kecil sebagai tanda setuju.

"Baby, ingin ayah lompat dari jendela." haduh lebih ngeri, Taehyung ingin melebur pada lantai saja.

Kenapa ngidamnya Jungkook parah sekali? Tolong Taehyung dari siksaan batin ini, siapa saja benar-benar tolong guru muda ini, tak sanggup tapi mata mengerjap itu selalu saja buat lemah.

"Let it go~"

"Ih, udah gak mau dengar!" Akhirnya Taehyung tutup mulut dan mama Baek bujuk Jungkook ingin yang lain saja, dan bujukan diterima dengan cara Taehyung tak boleh sekamar malam ini.

Benar-benar menyiksa Taehyung, tapi lebih baik dibanding disuruh lompat dari lantai tinggi, nyawa melayang, nanti yang jadi ayah dari bayi di perut Jungkook siapa? Masa si Junho.

‘Sabar, demi baby’—batin Taehyung sembari usap dada, menguatkan diri sendiri memang selalu ampuh buat dia tahan atas keinginan Jungkook, si manis kesayangannya.










Tbc

Alurnya maju-maju ya

GladnessNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ