Part 5

924 98 6
                                    

Cuaca agak dingin, sudah masuk musim penghujan dan Jungkook memutuskan membuka mata saat sosok hangat dalam dekapan sudah tak terasa afeksinya.

Taehyung kemana?

Dilihatnya jam weker yang menunjuk angka enam, juga lihat tirai jendela yang masih tertutup rapi, di luar tampaknya mendung pun Jungkook segera beranjak setelah pakai bajunya asal.

Tadi telinganya dengar suara agak bising dari pantry, cukup bingung saat mendapati suaminya sedang asik kupas bawang, didekatinya dan mulai memeluk dari belakang.

"Tumben bangun pagi, masak lagi," ujar yang lebih muda, Taehyung malah terkekeh melihat mata bulat itu berkilat penasaran, segera diberi kecupan kening untuk menyambut pagi.

"Ingin, kamu duduk aja liatin saya masak, sekedar nasi goreng saya mampu buatkan kok." Jungkook malah terkekeh kecil setelah dengar ucapan pria beriris biru itu, menuruti keinginannya dan mulai duduk seraya memperhatikan bagaimana Taehyung mulai memotong bawang.

"Awas bawangnya kepotong." mendengar ujaran itu lantas membuat Taehyung mematung, ada yang salah tapi apa?

"Dasar," decihan Taehyung disambut tawa si gigi kelinci, senang menggoda suaminya pagi-pagi begini, merasa ganjil juga saat lihat pria itu memasak dengan gurat serius.

"Papa kemana?" Tanya Jungkook saat matanya mengitari ruang keluarga tanpa ada mertuanya.

"Tadi jam tiga pamit pulang, katanya ada urusan." Taehyung menjawab dengan mata fokus pada pisau. Jungkook tampak membulatkan bibirnya membentuk sebuah ‘O’ sangat panjang.

"Tae, katanya mama mau bicara, nanti kita ke rumah sekalian jenguk papa yang baru pulang bertugas." Taehyung angguk masih dengan posisi memotong, tak sanggup hanya diam maka Jungkook pakai celemek yang satu lagi, karena celemek yang biasa ia pakai sudah dikenakan oleh Taehyung.

"Maaf, saya kurang jago, padahal ingin masakin kamu." seloroh yang tampak sekali menyesal, tapi Jungkook malah tersenyum menanggapi, tak marah sebab tahu Taehyung memang kurang handal memegang peralatan dapur.

"Kita masak bareng aja," ajak Jungkook, mulai ambil wajan dan tuangkan sedikit minyak, ambil potongan bawang yang sudah diiris tipis oleh Taehyung.

Ahli dalam berperang dengan alat masak, Jungkook cepat menyelesaikan tugas hingga Taehyung terpekur saat apa yang dilakoni sedari tadi kini sudah teronggok dalam hitungan menit.

"Cepat sekali, padahal saya udah bergelut sejak pagi, gak adil." tubuhnya didudukan saat Jungkook menuangkan hasil karyanya pada piring di hadapan, setelah itu berlalu pergi ambil air dan disuguhkan pada Taehyung yang masih termangu.

"Ayo cepat makan Tae, papa marah lho kalo kita terlambat, nanti kamu disodorkan lagi senjata apinya." tentu saja tak ingin terjadi lagi, sudah cukup lama pembahasan ini dilupakan tapi Jungkook malah mengingatkan hingga Taehyung hampir tersedak.

Papa Yunho masihlah se-menakutkan dulu, hingga Taehyung selalu berhasil dibuat gemetar, mulai melahap nasi itu hingga tandas seluruhnya pun Jungkook ambil piring itu untuk segera dicuci.

"Cucinya nanti aja, kenapa buru-buru?" Bisik Taehyung pada telinga Jungkook yang masih asik mengusap piring menggunakan spons dan busa wangi lemon.

"Shh Tae." kenapa Taehyung jadi begini? Biasanya kalau semalam sudah maka pagi tak akan minta jatah lagi tapi sentuhan pria itu detik ini selalu diketahui Jungkook sebagai 'ingin'.

"Mau kamu, di sini." bukan izin karena kenyataan Taehyung langsung menyibak baju kebesaran itu, memainkan bongkahan sintal nan putih milik Jungkook.

"Pindah yuk? Ah pelan," Jungkook meringis saat Taehyung mulai memainkan rektum, masih kering dan pria itu tak mempedulikan.

"Stts, mau di sini," bisik Taehyung lagi sembari jilat daun telinga, hingga mau tak mau Jungkook harus menurut dan mulai berpegang erat pada sisi wastafel.

Ditunggingkan sedikit bagian belakang Jungkook, dan pemuda itu mengeratkan pegangan, ketika Taehyung menjilat lubang berkedutnya dengan penuh nafsu, hingga Jungkook hampir terjatuh kalau tak mengokohkan kakinya kuat-kuat.

"Mhh," lenguh Jungkook saat Taehyung perlahan masukkan kepunyaannya yang berdiri tegak, gemetar tubuh pun tak dapat terhindar.

"A-aku ah nghh," cairan putih mulai mengotori lantai, kepunyaan Taehyung semakin besar entah perasaan atau memang kenyataan hingga Jungkook tak dapat menahan.

"Saya bahkan belum bergerak." kekeh dengan suara berat itu membuat Jungkook semakin meremang, perlahan mulai memasuk-keluarkan kejantanan, pria kesayangannya semakin meraung saat sesuatu yang kecil di dalam sana terbentur ujung yang Taehyung punya.

"Taehyung!" Jerit Jungkook saat tak kuasa menahan diri dari segala nikmat yang dibubuhkan suaminya, hingga tubuh sintal putih itu harus ditahan Taehyung saat Jungkook mulai merosot akibat pelepasan kedua.

"Kamu jadi mudah keluar Jung, saya merasa bangga bisa memuaskanmu." terdengar sendau dan Jungkook masih tersengal atas putih yang kembali keluar.

"Salahmu, keperkasaanmu buat aku melayang, dan kenapa harus melakukan di dapur?"

"Mau merasakan suasana yang berbeda, kalau bisa kita lakukan di lorong apartemen." jelas diberi delikan tak suka dari Jungkook, pria yang lebih muda mulai melepaskan senjata Taehyung dari lubang.

"Gendong, aku lemas, mau mandi." tangannya mengalung pada leher Taehyung, hingga pria bermata tajam itu menuruti dan membawa kesayangannya ke dalam kamar mandi dan memandikan sekalian.

Kasihan digempur pagi-pagi jadi Taehyung agak sadar diri untuk tak menggempur di dalam kamar mandi.







Tbc

Oh iya ke depannya akan banyak adegan tak senonoh, karena Taehyung sedang menggebu dengan masa birahinya, eak.

GladnessWhere stories live. Discover now