Chapter 39 - Approval [승인]

268 45 9
                                    

"Siapa orangnya, dan kenapa ia melakukannya?"

Pertanyaan itu terus menghantuiku, menari-nari di dalam benakku, menggali-gali rasa kalut yang merepotkan hatiku. Keadaan yang semakin sulit, kenyataan yang rumit, dan takdir yang pahit membuat setiap jiwa yang terlibat terlilit pada rasa sakit.

Jika hitam menyerah, dan putih bertahan, maka abu-abu adalah sebuah kebimbangan. Bimbang akan pilihan, antara menyerah atau bertahan, sungguh mematahkan. Kerakusan takdir akan memberi kesengsaraan pada raga membuat kata 'menyerah' sebagai akhiran, namun kata 'bertahan' selalu menahan dan seolah berkata ada banyak hal yang harus diperjuangkan.

Fakta yang kudapatkan dari Jimin, segala yang ia sembunyikan dariku selama ini benar-benar membuatku iba. Aku berpikir bahwa Jimin selama ini sengaja mempermainkanku, namun nyatanya ia yang sedang dipermainkan takdir.

Jimin memiliki dua saudara kandung, Seokjin dan Jiwoo. Hubungan mereka bertiga sangat erat, mereka tidak pernah bertengkar, ikatan batin mereka saling mengikat kuat satu sama lain. Jimin bilang, dulu Jiwoo pernah demam dan mereka berdua juga merasakan sakitnya yang berujung mereka berdua juga ikut demam.

Seerat itu ikatan persaudaraan mereka.

Namun, sejak tiga tahun lalu semuanya berubah, hancur dalam sekejap saat Seokjin, saudara tertua mereka mengakhiri nyawanya dengan menggantung dirinya di hutan.

Kejadian itu memberikan dampak besar bagi hidup mereka berdua, membuat keduanya menjadi jauh. Jiwoo yang dulunya tidak bisa jauh sedetikpun dari Jimin, perlahan-lahan renggang dan enggan, membuat mereka tidak sedekat dulu lagi. Tapi, satu hal yang pasti, mereka tetap saling menyayangi, walau mereka tidak saling menunjukkannya seperti dulu.

Orang tua mereka juga lebih patah, hancur bersama hampa yang mengukir luka yang tak terobati.

Tidak ada yang mengetahui penyebab Seokjin mengakhiri hidupnya, sebab tak ada yang tahu akan hubungan Seokjin dan Aeri selain Jimin dan Jiwoo, bahkan orang tua mereka sekalipun tidak tahu. Seokjin menjalin hubungan bersama Aeri secara diam-diam, mereka menutupinya hingga tidak ada yang tahu tentang apa yang terjadi diantara Seokjin, Aeri, dan juga Jungkook. Entahlah kenapa mereka merahasiakan itu, karena sampai sekarang pun Jimin tidak mengetahuinya. Keduanya telah tiada, jawaban yang mereka sembunyikan ikut terkubur bersama raga mereka yang telah tak bernyawa.

Sebenarnya Seokjin pun menyembunyikan hubungannya dari Jimin dan Jiwoo, namun kedua saudaranya itu tak mudah untuk dibodohi, mereka berdua menyadari perubahan Seokjin yang semakin ceria dari hari-hari biasanya, akhirnya Seokjin menyerah dan berakhir duduk bertiga di depan sungai lalu menceritakan segalanya. Kedua kakak adik itu berjaya menjahili Seokjin, membuat pria itu mati-matian memohon dan merayu kedua saudaranya untuk merahasiakannya juga. Seokjin tidak memberitahu Aeri bahwa kedua saudaranya mengetahui hubungan mereka, dan meminta kedua saudaranya itu untuk tidak memberitahu Aeri bahwa mereka juga tahu.

Mereka tak masalah, bahkan ikut bahagia melihat Seokjin yang terlihat sangat bahagia saat menjalin hubungan dengan Aeri, sebab Aeri juga terkenal sebagai gadis yang baik, ia bahkan jadi incaran hampir semua pria muda di desa ini, wajahnya yang cantik dan sifatnya yang sopan membuat dirinya menjadi idaman para pria disini.

Namun, suatu malam saat Jimin diperintahkan Ibunya untuk menghantarkan lauk ke rumah Jungkook, ia malah menyaksikan hal yang benar-benar membuatnya benar-benar marah, kesal, dan benci yang mampu meluapkan emosinya.

Aeri, dan Jungkook tengah berciuman dengan begitu mesra di depan teras rumah Jungkook.

Saat itu Jimin benar-benar marah, emosinya meluap hingga level tertinggi, ingin sekali ia menyeret Aeri ke hadapan Seokjin dan menjelaskan apa yang sedang ia lakukan saat itu. Namun, nyatanya Jimin hanya mampu membeku di tempat, bersembunyi dan mengasihani saudaranya yang tidak tahu apa-apa, ia sangat membenci kenyataan bahwa saudaranya telah dikhianati.

Meet You [Park Jimin]Where stories live. Discover now