28. Pelampiasan Cinta

44 5 0
                                    

Warning 18+ 

Selamat membaca...

David menciumi wajah Emily dengan gemas yang membuat Emily tertawa karena merasa geli. David sangat menghargai Emily sebagai wanita sekaligus istrinya dan dia adalah seorang pria yang gentle sehingga dia tidak akan memaksa Emily melakukan sesuatu yang dia tidak inginkan, walaupun dia pernah melakukan hal buruk terhadap Emily, dia melakukannya di bawah pengaruh alkohol, itu bukanlah dirinya yang sesungguhnya.

"Auhh geli Vid wkwkwkwk" Emily mencoba melepaskan wajah David dari wajahnya.

"Kamu mau kalau kita ngelakuin "itu" sekarang?"

"Ngelakuin apa?" Emily pura-pura bingung sebenarnya dia sangat gugup.

"Yaa itulah, yang tadi nanggung" David sambil memainkan matanya nakal

"Lo pengen banget?"

"Ya iyalah sayang, aku udah nunggu lama banget, menahan diri itu berat loh!, emangnya kamu gak pengen?"

"Wkwkwk kasian banget sih lo, gue kan dulu ga tertarik sama lo jadi gue biasa aja"

David merasa sedikit tersinggung "Oh jadi aku gak menarik sama sekali, ya udah kita tidur aja" Ajak David dengan nada lesu.

"Idih gitu aja ngambek, kalo ngambek gue gak mau nih!" Ancam Emily.

"Jadi kamu mau?" mata David berbinar mendengar ucapan Emily.

"Yaudah yuk buruan sebelum gue berubah pikiran wkwkwk"

"Siyaapp tempur nyonyaaaa!!!!"

"Jangan berisik woiiii wkwkwk"

"wkwkwk sorry sorry aku terlalu excited"

David mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Emily dan berbicara dengan suara yang lembut dengan kebahagiaan yang terpancar jelas dari wajahnya. "Makasih ya sayang, kamu udah mau nerima aku, mungkin sekarang kamu belum yakin dengan perasaan kamu sama aku, tapi dengan penerimaanmu ini aku yakin udah ada ruang di hati kamu buat aku" David mengembangkan senyumnya dengan lebar.

"Lo kok jadi jago ngomong sih?" Emily gemas sambil memukul pelan mulut David dengan jari lentiknya.

"Wkwkwkwk selain jago ngomong mulutku ini juga jago loh buat hal lain, mau coba?" David mengedipkan matanya menggoda Emily.

"Coba buktiin jago apalagi dia?" Emily menantang David.

Mendengar ucapan Emily, David langsung bersemangat dan semakin mendekatkan wajahnya dengan Emily kemudian dia mencium bibir yang sudah lama dia dambakan itu dengan lembut, Emily menyambut ciuman David, semakin lama ciuman itu semakin dalam dan semakin menuntut, mereka seolah menumpahkan semua perasaan mereka pada ciuman tersebut, sampai beberapa menit mereka kehabisan nafas dan akhirnya David melepaskan ciuman itu untuk memberi kesempatan mengambil nafas. Udara di kamar tersebut terasa semakin panas padahal AC menyala dengan suhu 17 derajat celcius. David mulai turun dari bibir Emily, dia mulai menciumi leher jenjang Emily sambil sesekali menghisapnya meninggalkan jejak, tidak lupa tangan kanannya juga turut bekerja pada bagian dada Emily, dia meremasnya disana yang menyebabkan sensasi gelenyar pada diri Emily, sambil dengan perlahan-lahan dia membuka baju Emily yang memang sudah tidak dikancing sejak kejadian tadi, lalu David melepaskan pengait bra Emily dengan perlahan sehingga menampilkan bagian tubuh atas Emily yang polos. Emily sedikit malu dan menutup bagian dadanya dengan tangannya.

"Ngapain malu sih sayang hah?" goda David sambil melepaskan tangan Emily, dia terpesona dengan tubuh polos istrinya itu yang terlihat sangat sempurna dengan kulit putih mulus dan ukuran yang pas di bagian tertentu. David juga segera membuka pakaiannya karena sudah kegerahan sehingga menyisakan celana boxer yang masih dia kenakan, lalu dia membantu melepaskan celana piyama polkadot yang digunakan oleh Emily dan menyisakan terakhir celana dalamnya. Mereka kembali berciuman sambil tangan David mulai bergerilya di seluruh bagian tubuh Emily. Emily mulai gila dengan perlakuan David, dia bahkan tidak bisa menahannya sehingga tidak sengaja mengeluarkan desahan yang membuat gairah David semakin meningkat.

"Ahh David Ahh"

Emily menjambak pelan rambut belakang David sebagai pelampiasan apa yang dia rasakan. Ketika David mulai menciumi bagian bawah Emily, dia tidak bisa menahan lagi, dia merasa tidak karuan saat ini, lalu dia memanggil David dengan suara parau.

"Vid ahh jangan disit- ahh"

"Sekarang ya sayang?" David menyempatkan untuk meminta persetujuan Emily.

Emily hanya mengangguk sebagai isyarat memberi izin karena sudah tidak kuat menahan.

David dengan segera melepaskan pakaian terakhir yang masih menempel pada tubuh Emily begitu juga dengan boxer yang masih dia gunakan. Merekapun melakukan penyatuan untuk pertama kalinya tanpa ada paksaan. David kembali mencium bibir Emily untuk mengalihkan rasa sakit di bawah sana.

Malam itu akhirnya David dan Emily memadu cinta, melepaskan hasrat mereka yang selama ini sudah lama tertahan. Mereka melakukannya dengan penuh cinta dan sama-sama menikmati satu sama lain aktivitas percintaan itu. Tanpa disadari jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, entah sudah berapa ronde mereka melakukannya.

"Ahhhhhh..." David sangat puas sambil terengah setelah melakukan pelepasan yang entah sudah keberapa, lalu dia menjatuhkan tubuhnya ke samping dari atas tubuh Emily. Emily benar-benar kelelahan, dia merasa seluruh tubuhnya rontok saat ini.

"Makasih ya sayang.." David lalu mencium kening Emily lalu memeluknya.

"Hmmm gue cape banget Vid.." Bahkan Emily tidak lagi bisa membuka matanya karena lelah dan mengantuk.

"Sssssshhh yaudah tidur yuk" mereka berdua langsung terlelap karena begitu kelelahan.

Pagi harinya, Emily terbangun dan melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB, untung saja hari ini sabtu sehingga mereka tidak harus pergi ke kantor. Dia mencoba melepaskan tangan David yang masih memeluknya posesif, dia berencana unt uk membersihkan dirinya karena merasa tubuhnya benar-benar lengket.

"Mau kemana sih hmmmm?" David terbangun karena pergerakan Emily tetapi tetap tidak mau melepaskan tangannya dari perut Emily.

"Lepasin Vid, gue mau mandi lengket banget ini"

"Jangan gerak-gerak sayang, ntar kamu bangunin adik aku, mau lagi kamu?"

"Idih udah ah, lepasin dulu gue mau mandi!"

"Sekali lagi yuk, cepat aja biar semangat hari ini" David sambil mencium punggung polos Emily.

"Ih mesum banget sih lo, gak mau awas gue mau mandi.." Emily melepaskan paksa tangan David, lalu mengambil kemeja bekas David yang tergeletak di lantai lalu memakainya asal untuk menutupi tubuh polosnya.

"Ngapain masih ditutupin sih? aku udah lihat semuanya juga" goda David.

"Biar otak mesum lo gak nyala lagi" Emily segera bergegas menuju kamar mandi.

"Hahaha gak mau mandi bareng aja yang?"

"In your wildest dream mister.." teriak Emily dari balik pintu kamar mandi.

Everyone Can Fall in LoveWhere stories live. Discover now