25. Membuatmu Jatuh Cinta

36 3 2
                                    

Setelah David mengungkapkan perasaannya kepada Emily, Emily merasa semakin terbebani. Awalnya dia berpikir bisa segera bercerai dengan David, nyatanya untuk saat ini semakin sulit. Emily juga bingung harus bersikap seperti apa kepada David setelah pengakuan itu, apalagi David berencana membuatnya jatuh hati dalam rentang waktu sampai ulang tahun pernikahan mereka yang pertama nanti. Emily frustasi, ah baiknya dia tidak perlu tahu perasaan David agar keadaan tidak menjadi canggung. Semenjak malam itu, Emily sebisa mungkin selalu menghindari situasi dimana dia hanya berduaan dengan David. Tentu berbeda dengan David, dia merasa kekuatannya penuh saat ini dan dia harus memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Emily sebaik mungkin. Sebisa mungkin setiap ada kesempatan dia pasti akan menggoda Emily wkwkwkwk. David sudah mempelajari kebiasaan Emily, dia akan bangun sangat pagi lalu segera berangkat ke kantor dan akan pulang di malam hari dengan berlagak sangat kelelahan. David sengaja bangun lebih pagi dari Emily. Ketika Emily bangun, dia kaget yang pertama dia lihat adalah wajah David yang sudah bangun dan sedang memandangnya sambil tersenyum.

"Ngapain lo liatin gue? udah lama bangun?" Emily bertanya dengan kikuk.

"Eumm ya cukuplah buat liatin wajah kamu"

"Apaan sih lo!"

"Good morning istriku" David mencium kening Emily.

"Lo gue kasih kesempatan, bukan berarti bisa cium gue sesuka hati ya Vid"

"Masak gak boleh cium istri sendiri?"

"Jangan pernah lo ulangi lagi, ngerti?"

"Iya sorry Em, kalau mandi bareng mau ngak?"

"In your dream mister" Emily bangkit dari tempat tidur lalu memukulkan bantal ke wajah David.

"Hufttt percuma punya istri kalau masih praktek dalam mimpi, aku butuh yang real arghhhh" David kesal sendiri.

Pada makan jam makan siang, David pergi ke kantor Emily untuk menemuinya dan mengajak makan siang bersama. Pada saat di kantor Emily sedang diskusi santai dengan teman-temannya sampai tiba-tiba David sudah ada disana.

"Selamat siang" David menyapa dengan senyum terbaiknya sambil membawa bunga untuk dia berikan kepada Emily. Semua yang ada disana langsung bersorak serta gemas melihat perlakuan manis David kepada boss mereka.

"Lo ngapain disini sih?" Emily menarik David menjauh dari teman-temannya dengan wajah bersemu merah karena malu.

"Ya nemuin kamu lah, aku mau ngajakin lunch bareng, yuk"

"Ya lo kan bisa telpon dulu, tinggal ketemuan di restoran kan beres, gausah kesini segala!"

"Kan biar surprise Em"

"Gue gak suka dikasih surprise!"

"Yah galak mulu sih, jangan galak-galak bisa gak sih?"

"Makanya jangan buat gue kesel mulu!"

"Yaudah, sekarang kita lunch aja yuk, kayaknya kamu kelaparan deh, makanya mau nelan aku gitu"

"Emang iya, untung aja lo gak menarik buat dimakan"

"Terus menariknya buat diapain?" David sambil mengedipkan matanya.

"Dijorokin dari pinggiran jurang!"

"Huufftt yaudah yuk, kita lunch bareng yaahh nyonya"

David selalu memperlakukan Emily dengan sangat manis. Walaupun perlakuan David sering membuat Emily kesal, tapi kadang-kadang dia tidak bisa menahan senyumnya karena perbuatan David itu. Emily adalah tipe wanita yang independen. Sejak kecil dia sudah dididik oleh kedua orangtuanya untuk menjadi wanita yang mandiri yang bisa melakukan semua yang dia inginkan sendiri tanpa bantuan orang lain. Karena sifat independen tersebut juga, Emily selalu mencari pasangan yang kurang lebih setipe dengan dia. Baru kali ini dia memiliki pasangan yang tukang gombal dan suka memperlakukan dia dengan begitu manis layaknya seorang putri raja. Ternyata jauh didalam lubuk hatinya Emily juga ingin dimanja, dia tetaplah wanita berhati lembut yang butuh kasih sayang dari pasangan.

Everyone Can Fall in LoveWhere stories live. Discover now