4. Bertemu

48 4 0
                                    


Hari pertama David bergabung bersama tim barunya untuk 3 bulan ke depan. Dia berangkat ke kantor sama seperti hari biasanya. Ada rasa degdegan juga yang dirasakan David karena akan bekerja bersama tim baru yang mana hanya Andre lah yang dia kenal, sisanya semua orang baru yang David tidak terlalu kenal dan tidak pernah berinteraksi dengan mereka. Pagi yang cukup sial bagi David, dia benar-benar lupa kalau ada meeting pertama bersama tim barunya yang dimulai pukul 10:00 WIB tepat, dia terlambat selama 15 menit. Ketika David memasuki ruang meeting, sudah ada Emily yang sedang memberikan arahan di depan. David merasa sangat malu dan langsung saja duduk di sebelah Andre.

"Ya ampun Vid, bisa-bisanya lu telat di hari pertama yang penting ini" gerutu Andre.

"Gw lupa banget kalo kita ada meeting, kebiasaan di tim lama jam masuknya bebas, udah lama mulainya?"

"Udah 15 menitan sih, cuma itu mukanya Mba Emily udah gak enak waktu liat lu masuk"

"Mampus deh gue!"

"Okay, kira-kira itu penjelasan singkat dari event yang akan kita laksanakan selama kurang lebih 3 bulan kedepan, jadi saya berharap kita semua bisa bekerjasama dengan maksimal melakukan yang terbaik untuk mensukseskan event ini, and this is a big project for us, so saya berharap semua bisa aktif ya, dan satu lagi saya tahu jam masuk di kantor ini fleksibel jadi bisa di sesuaikan tapi kalau ada meeting yang sudah di set waktunya, saya harap semuanya bisa tepat waktu ya, biar gak ada yang ketinggalan, dan gak harus ngejelasin lagi ulang lagi kan, kira-kira ada yang mau ditanyakan?" Jelas Emily dengan panjang lebar.

David hanya bisa menundukkan kepala, dia sangat sadar omongan dari Emily ditujukan untuk dirinya.

"Kena deh gue, apes banget di hari pertama"

"Sabar bro, kadang hidup memang begitu, begitu ingin mempermalukan HAHAHA"

"Untuk David dan Andre, setelah ini tolong ke ruangan saya ya, saya mau discuss" Emily memberi titah setelah menutup rapat tersebut.

Tok tok tok "Permisi Mba Emily" Andre mengetuk pintu ruangan Emily.

"Masuk masuk, ayo silahkan duduk, ini yang mana David yang mana Andre nih?"

"Saya David Mba, ini Andre"

"Santai aja kali, tua banget gue lu panggil Mba, panggil Emily aja santai"

"Gak enak Mba kan boss kita" jawab Andre.

"Boss apaan, gak ada pokoknya panggil nama gue aja, gue mau bahas kerjaan kalian selama di project ini nanti, soalnya kalian berdua doang yang bukan dari tim gue"

"Oh okay, berarti setiap minggu gue sama David mesti kasih report ya?"

"Iya, nanti gue akan usahain kasih waktu setiap minggu buat review kerjaan kalian, tapi kalau misalnya gue gak bisa, kalian email aja, nanti gue kasih feedback di email"

"Oke siap! kalau gitu kita permisi dulu ya Emily" Izin David dengan sopan sambil tersenyum.

"Iya silahkan, thank you ya" balas Emily.

"Eh bro kalau diliat-liat Emily itu cantiknya parah ya, sempurna banget itu orang gak ada celahnya" puja Andre.

"Sadar woi sadar.. jangan kejauhan ngebayanginnya, tapi iya sih dia cantik banget kalau ada dia nih gue gak ingat Cyntia hahaha"

"Parah banget lo, gue aduin Cyntia ye, baru juga sehari gak satu ruangan udah ngelirik yang lain lo"

"Kayak lu enggak aja broh, tadi aja waktu di ruangan Emily lu udah merem melek dengar dia ngomong"

"Tai lo.., ya sebagai pria normal kan gakpapa kalo lirik-lirik sedikit"

Tidak seperti yang dibayangkan, ternyata event ini cukup menyita banyak waktu David. Event yang diselenggarakan di setiap weekend itu tidak jarang mengharuskan David untuk standby juga kalau-kalau ada hal urgent yang harus selesaikan. Ternyata hal ini berpengaruh terhadap hubungan David dan Cyntia. Mereka semakin sulit untuk bertemu. Kadang sepulang kerja David tidak bisa pulang bersama Cyntia karena dia harus lembur, dan di weekend juga dia harus standby. Pada awalnya Cyntia masih bisa memaklumi karena dia juga berada di perusahaan yang sama dan paham betul akan project yang sedang dikerjakan oleh David, tetapi David benar-benar menjengkelkan karena dia bisa sama sekali tidak menghubungi Cyntia. David benar-benar disibukkan dengan pekerjaannya, dia merasa Cyntia akan memakluminya toh dia juga bekerja bukannya bermain ataupun mengganggu wanita lain, dan juga rentang waktunya hanya 3 bulan setelah itu mereka bisa puas memadu kerinduan selama ini, itulah yang ada di pikiran David.

"Halo, kamu masih niat gak sih pacaran sama aku?" Bentak Cyntia dengan nada kesal ketika sedang telponan dengan David.

"Ngomongnya kok gitu sih sayang, kamu kenapa hah?" Balas David dengan sabar.

"Aku tau kamu sibuk banget nget nget.. tapi ya jangan aku juga di lupain dong, berasa gak punya pacar aku"

"Ya ampun sayang, aku gak mungkin lah lupain kamu, cuman kan kamu tau sendiri aku lagi hectic banget karena project ini, istirahat aja aku kurang banget"

"Iya aku ngerti banget sama sibuknya kamu, cuman ya sekedar nanyain aku apa gak sempat?"

"Iya iya sayang, aku minta maaf ya next time gak gitu lagi deh ya"

"Hmmm yaudah, sekarang kamu tidur gih, besok kerja lembur lagi"

"Yaudah, kamu juga ya istirahat, bye sayang"

"Byee byeeee"

Everyone Can Fall in LoveWhere stories live. Discover now