26. Apakah Cemburu?

36 4 0
                                    

Happy Reading guys!

Beberapa hari terakhir, Emily selalu pulang lebih awal dari David. Bahkan beberapa kali dia tidak tahu jam berapa David sampai di rumah karena dia sudah tertidur. Emily mulai curiga apa yang sebenarnya dilakukan oleh David sehingga dia selalu pulang malam. Malam itu Emily memutuskan untuk menunggu David pulang, karena rasa penasarannya tidak bisa dia tahan lagi, dia harus mendapatkan jawaban langsung dari mulut David. Ketika David sampai di rumah, keadaan rumah mertuanya tersebut sudah sepi, hanya ada terdengar suara televisi dari bagian belakang rumah, sepertinya itu para pekerja yang masih belum tidur. David langsung naik ke lantai atas menuju ke kamarnya bersama sang istri. David memasuki kamar yang cukup luas itu dan melihat Emily istrinya belum tidur, dia tampak sedang menikmati reality show di televisi sambil sesekali tertawa pelan.

"Heii.. kok kamu belum tidur, ini sudah malam loh?" David mendekati Emily, lalu duduk di pinggir ranjang mereka dan mengusap lembut rambut Emily yang terurai panjang.

"Nungguin lo, kok lama banget sih pulangnya?" Emily tampak kesal dengan David.

David tersenyum bahagia "Kamu nungguin aku? senang banget rasanya ditungguin sama istri" sambil dia mengedipkan matanya kepada Emily.

"Pertanyaan gue belum lo jawab, darimana aja lo?"

"Ooh itu tadi, Shinta sekretaris aku hari ini ulang tahun jadi pulang dari kantor kita rayain bareng sama teman-teman yang lain, sorry ya aku lupa ngasihtau kamu"

"Gue baru tau lo punya sekretaris cewek!"

"Hahaha udah dari dulu kali Em, dari pertama aku kerja disana Shinta udah jadi sekretaris aku, kamu kurang perhatian sih sama aku.."

"Terus ini bau-bau apa nih, kok baju lo bau parfum cewek?"

"Masa sih?" David mencoba untuk mencium pakaiannya. "Ya ya.. mungkin tadi kena sama orang kan, ya bau parfumnya nempel.." David tiba-tiba kikuk menjawab Emily.

Emily memicingkan matanya pada David "Habis ngapain lo sama cewek lain?" dia bertanya dengan nada mengintimidasi.

"Ngak ada Em wkwkwk kamu cemburu ya?" David menggoda Emily karena baru kali ini dia terlihat sangat penasaran dengan apa yang David lakukan di luar sana.

"In your dream mister! gue cuma curiga lo akhir-akhir ini sering banget pulang malam gak kayak biasanya, awas aja lo selingkuh sebelum kita cerai!"

"Aku gak mungkin selingkuh sayang, kan aku udah bilang aku cinta sama kamu, ya gak mungkinlah aku main cewek di luar sana"

"Santai banget lu ngomong cinta ke gue!"

"Ya kan kamu juga udah tau, tinggal nunggu kamu aja nih jatuh cinta sama aku, apa jangan-jangan sekarang kamu udah cinta sama aku? wkwkwk" David semakin menggoda Emily, bahkan dia mendekatkan wajahnya sangat dekat dengan wajah Emily, sampai Emily bisa merasakan nafas David.

Emily secara spontan langsung mendorong David menjauh "Apaan sih lo, gak usah kepedean deh, udah sana mandi lo bau tau!"

Emily mulai memikirkan kata-kata David, apa benar dia cemburu pada David. Tapi tidak mungkin, itu gak mungkin terjadi, dia tidak mungkin bisa jatuh cinta pada David. David, pria biasa yang bahkan tidak bisa nyambung dengan teman-teman Emily. Semakin lama memang dia akui dia semakin menikmati mengobrol dengan David, pria itu benar-benar polos, Emily mulai berfikir apakah sekarang otaknya sudah downgrade makanya bisa nyambung dengan David. Pria itu memang tidak terlalu pintar, pengetahuannya tidak cukup luas untuk bisa mengimbangi Emily. Tapi dia adalah pria yang sangat tulus dan bertanggung jawab, sangat peduli dengan orang-orang disekitarnya. David juga sangat menghormati Emily sebagai perempuan sekaligus istrinya, dia tidak pernah memaksa Emily untuk melakukan tugasnya sebagai istri yaitu melayani suami, dia akan menunggu sampai Emily siap. Apakah hal itu cukup untuk menjadi pria yang mendampingi Emily selamanya, seumur hidupnya? hanya hati Emily yang mengetahui jawabannya.

Everyone Can Fall in LoveWhere stories live. Discover now