Akhirnya Dating

978 146 17
                                    

"...papa aku minta semuanya dipercepat aja. Lebih cepat lebih baik 'kan?"

"Iya, tapi kan...mereka itu masih sekolah. Aku gak tega biarin mereka berkeluarga, sementara masalah keuangan mereka aja belum pasti."

"Mereka bisa part time. Atau Younghoon bisa jadi karyawan di perusahaan mas Changwook."

"Gini Yoojung, mereka masih sekolah. Perjalanan mereka buat masa depan itu masih panjang. Jadi kepala keluarga pun gak mudah, apalagi masih diusia muda."

"Iya aku tau, tapi kalau papa aku yang minta ya bisa apa sih Soo?"

Percakapan yang gak sengaja didengar Younghoon buat dia jadi bingung. Dia bingung kenapa mama Changmin pengen semuanya dipercepat. Padahal janjinya dulu setelah mereka lulus SMA.

Dan kayaknya bukan atas permintaan kakek Changmin, tapi atas keinginan mama Changmin sendiri.

Younghoon langsung lari kekamarnya cari ponsel. Dia cari kontak Changmin buat di telpon.

"Kenapa princess?"

"Jangan gitu, ini waktunya buat serius."

"Oh, oke oke. Kenapa?" Nada Changmin berubah jadi serius nanyain Younghoon.

"Emang iya kakek kamu minta semuanya dipercepat?" Ganti Younghoon tanya ke Changmin.

"Hah? Eh serius nih ya, aku tuh gak tau apa-apa Hoon! Something happened with mama. Like, selalu kaget tiap aku pergokin mama telpon sama seseorang. Emm...ah! Dari yang aku telpon malem-malem karna gak jadi kerumah kamu itu! Mulai dari situ mama aneh." Jelas Changmin. Younghoon makin bingung.

"Gitu ya. Tapi ya nih! Ada hikmahnya kalau misal semua dipercepat, ya gak sih?"

"Apaan hikmahnya?" Younghoon senyum lebar banget meski tau Changmin gak bisa lihat dia senyum.

"Ahay! Si manis teh masa gak paham ihh!"

"Hoon gak usah mulai deh. Gelud lah hayu, biar Juyeon yang wasitin!!"

"Yang ada mah gak jadi gelud. Gelud aja berdua yuk, dikamar ku sini."

"YOUNGHOON!!"

"AKHH! Iya maaf!!"

♥︎♡︎♥︎

"Semuanya aja tinggalin aku sendiri—"

"Hey, what happened with you? Don't talk like that. I'm here for you." Kevin natap Hwall gak suka setelah si cowok mata sipit itu berucap. Dia genggam kedua tangan Hwall.

"Seriously? I hate a promose."

"Yeah. Forever. I will not go away from you."

"Papa juga ngomong gitu. But, now he's gone." Hwall balik pasang wajah sedihnya.

"I promose that. Pegang janji aku. Aku gak akan pernah ninggalin orang yang aku sayang." Kevin natap Hwall serius.

"Wait, what? Kakak sayang sama aku?" Tanya Hwall.

"Iya, sayang. Sayang banget sama kamu, cuman aku terlalu lambat menyadari itu."

"Kak. Jangan ngomong gitu kalau pengen hibur aku, gak guna."

"Aku gak cuman pengen menghibur kamu, tapi aku bener-bener serius ungkapin perasaan aku kalau aku sayang banget sama kamu." Hwall diam. Dia gak tau harus respon apa. Dia senang, tapi dia sedikit gak percaya sama omongan Kevin.

"Ah, maybe this is not at the right time. Kamu boleh ragu sama aku untuk saat ini. Tapi aku janji akan buat kamu percaya sama aku." Kevin senyum, dia lepas genggaman tangannya pada Hwall. Kevin balik duduk lurus natap pantulan bulan didanau.

𝐈 𝐋𝐎 𝐔 ; 𝐓𝐇𝐄 𝐁𝐎𝐘𝐙Where stories live. Discover now