16. Yeontan

447 77 88
                                    

Happy reading!

--JEKA--

"Hai, asik banget makannya. Abisin dulu, biar nggak lemes pas lawan Alexis abis ini."

Jeka mengernyitkan alisnya tak suka. Juna sendiri sudah memasang muka malasnya. Agus dengan muka dinginnya, sedangkan Theo, Gino, Jey, dan Yonu memandang remeh mereka. Sedangkan anggota Anushka lainnya sudah siap-siap untuk menyerang mereka. Kecuali Jimmy yang menarik sinis sudut bibirnya.

"Ganggu orang lagi enak-enak makan gratis aja." Gumam Bima.

Tarabdi sampingnya melirik Bima sekilas, lalu menyahut. "Hm, pengen diteraktir juga keknya."

Bima menahan tawanya. Sampai Kai di samping Tara menaikan alisnya bingung.

Ya, apanya yang lucu dari ekspresi orang-orang yang kelihatan tidak suka saat ini? Kai menggeleng tak habis pikir.

"Mau apa lo?" Tanya Juna datar.

Anggota Anushka langsung memusatkan perhatiannya kepada Juna. Bima juga seketika terdiam, namun tidak dapat dipungkiri kalau bibirnya masih berkedut menahan tawa.

"Makan aja dulu, gue tungguin kok." Erick terkekeh pelan dengan tatapan mengejeknya.

"Oke." Jawab Jeka. Cowok itu lanjut memakan makanannya dengan santai, tidak memperdulikan Erick juga anggotanya yang sekarang mendelik kaget dengan jawaban santai Jeka.

"Hahahah."

Seketika mereka semua mengalihkan pandangannya ke arah cowok yang tengah tertawa riang.

Anggota Anushka, begitupulah Alexis, mengernyitkan alisnya bingung.

"Ngape si lo?" Tara menyenggol lengan Bima.

Bima menoleh masih dengan tawa di mulutnya. "D-dia, ahahah.. itu.." Jari telunjuknya menunjuk Erick.

"Gue?! Kenapa?!" Erick menunjuk dirinya sendiri bingung.

"Ekhem.. khem.." Bima berdehem untuk meredakan tawanya. "Lo abis ngapain ha? Sampe lupa ngancinging resleting celana. Bego banget! Hahahah." Tawa Bima kembali menggelegar.

"Lah?! Iya anjir, abis ngapain lo?! Wah, abis ena-ena ya?" Ledek Jimmy.

"Bangke, bisa-bisanya. Mana warnanya pink lagi! Hahaha."

"Anjir. Malu woy!"

"Pulang sono ngumpet dulu. Perbaikin urat malu dulu, abis itu baru balik lagi."

"Anjing! Itu rusak ape begimane?" Kata Jey dengan logat Betawinya.

Jeka tertawa puas. "Anjing. Goblok banget lupa dikancingin!"

Muka Erick merah padam, antara malu dan menahan amarah. Cowok itu langsung membalikan badannya dan membenarkan resleting celananya.

Tanpa berbasa-basi lagi, ia menaiki motornya, lalu mengendarainya secepat kilat.

Menyisakan anggotanya yang kebingungan sekaligus malu dengan situasi yang terjadi.

JEKA✓Where stories live. Discover now