Tidak ada kata 'menyerah' atau 'putus asa' di kamus Bright Alegra Navajo. Kalaupun harus setiap hari 'confess' ke cowok yang bahkan malas buat dengar napasnya Bright, pasti Bright sanggupin, Bright memang se bucin itu ke cowok dengan nama Win Algast...
Saat ini Win tengah mengemasi pakaiannya ke dalam koper besarnya, besok Win sudah harus pergi ke Jepang karena semuanya sudah selesai di urus untuk sekolahnya. Win menoleh saat Toptap masuk ke dalam kamarnya, "Temen lo udah dateng tuh." Ucap Toptap.
Win mengangguk, "Kak tolong bilang ke mereka langsung ke sini aja, masih banyak yang harus gua packing." Ucap Win.
"Oke." Lalu Toptap keluar dari kamar Win dan menyuruh teman-teman Win untuk langsung masuk ke kamar Win.
Tak lama Mix, Khaotung, Love, dan juga Prim tentunya sudah berada di kamar Win. Mix langsung membanting tubuhnya ke atas ranjang Win, Khaotung duduk di kursi, Love dan Prim duduk di atas karpet. "Ye dateng-dateng malah pada rebahan, mending juga bantuin gua packing." Ucap Win.
"Ogah ah, biarin aja lu kesiksa sendirian, lagian apa-apaan lagi tiba-tiba pindah sekolah, mana ke Jepang." Keluh Mix.
"Tau nih, musuhan ajalah kita." Ucap Love.
Win tertawa, "Jarang-jarang tau gua bisa sekolah di luar negeri, udah gitu di Jepang lagi." Ucap Win.
Prim bangun lalu berlari memeluk tubuh Win, "Kakak gak boleh pergi." Rengek Prim membuat Win terkekeh lalu membalas pelukan Prim.
Yang lainnya ikut datang lalu memeluk tubuh Win bersama, "Gak usah pergi lah As." Ucap Khaotung.
"Tau tuh, nanti kalo kangen ribet." Sahut Mix.
"Masa cuma bisa denger suara sama muka jarak jauh sih." Protes Love.
"Aaaa gak mau." Rengek Prim.
"Dih kalian udah pada gede juga, lagian nanti gua pasti balik lagi pas kita udah pasa sukses, tenang aja." Ucap Win.
"Tapi kan gua maunya kita sukses bareng-bareng." Ucap Mix.
"Tau nih, kan kita udah ada planning kuliah bareng." Ucap Khaotung.
"Masa kepisah sih." Rengek Love.
Win tertawa, "Bawel banget sih kalian, jadi nginep disini terus anter gua ke bandara besok gak?" Tanya Win.
"Iya lah!" Ucap mereka bersamaan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Woi." Sapa Mike saat memasuki kamar Bright.
"Ngapain lo?" Tanya Bright.
"Dih ada tamu bukannya di sambut malah di tanyain gituan." Keluh Guns.
Bright berdecih, "Kenapa kerumah gua?"
"Gua mau tanya sesuatu nih." Ucap Mike.
"Apaan?"
"Gimana lu sama Ester?" Tanya Mike.
Bright tertawa miris, "Kemaren baru aja gua putusin, baik-baik gak kayak dulu, untung anaknya sadar." Ucap Bright.
