-sepuluh

774 95 0
                                    

Saat ini di meja makan keluarga Bright, mereka sudah selesai menyantap makanan yang di masak oleh Ibunda dengan penuh kasih sayangnya. Saat Bright hendak bangun dari duduknya Ayah meminta Bright untuk tetap diam ditempat begitu juga dengan Win.

"Kenapa?" Tanya Bright.

"Ayah mau nanya aja, kalian ini kenal dari kecil kan?" Tanya Ayah.

Bright mengernyit bingung, "Masa?" Tanya Bright.

Ibunda menghela napas, "Iya, dulu kalian juga deket, karena ayah temennya ayah Astra."

Win hanya diam, Bright menoleh ke arah Win. "Lu tau?" Tanya Bright.

Win mengangguk, "Tau lah."

"Loh kok cuma Egra yang lupa?" Tanya Bright.

"Kamu dulu kecelakaan Gra, kepalamu bocor terus sebulan gak keluar rumah, mungkin karena itu kamu jadi gak main lagi sama Astra, ya?" Ucap Ibunda seraya menatap Win.

Win berdeham untuk jawaban, "Astra kira kalian pindah makanya gak pernah kerumah kalian lagi."

Bright bangun dari duduknya, "Egra ke kamar."

Win bingung lalu menatap Ibunda, "Kenapa bun?"

Ibunda tersenyum, "Dia kesel gara-gara gak inget dan kamu gak jujur ke dia, samperin gih."

Win mengangguk lalu beranjak pergi menuju kamar Bright. Saat masuk ke dalam kamar Bright, Win melihat Bright yang tengah berbaring di ranjangnya seraya menatap langit-langit kamarnya. Win menghela napas lalu berjalan mendekat setelah menutup pintu kamar Bright. Win duduk di sisi ranjang lalu menatap Bright yang sedang menatap langit-langit kamar. "Sorry." Ucap Win membuat Bright mengalihkan pandangannya.

"Sorry gua gak jujur ke lu, gua pikir lu inget makanya coba deket sama gua lagi." Ucap Win tenang.

Bright masih setia menatap mata Win, lalu Bright memanyunkan bibirnya membuat Win mengernyit bingung, "Apa?" Tanya Win.

Bright menghela napas lalu menunjuk bibirnya membuat Win paham maksud dari Bright. "Kenapa harus cium sih?" Kesal Win.

Bright lalu mengalihkan pandangannya lagi dengan membuang wajahnya. Win geram lalu menangkup wajah Bright dan dengan cepat mengecup bibir Bright lalu Win duduk tegap tanpa menatap Bright lagi. Bright tersenyum lalu bangun dari tidurnya, duduk di belakang tubuh Win dan memeluk Win erat.

"Lepas gua mau pulang." Ucap Win.

"Nginep aja."

"Nginep mulu, gua berasa gelandangan gak punya rumah."

Bright tertawa, "Ya kan ini gua sediain rumahnya."

"Gak mau, gua mau pulang aja, lagian besok tanding di sekolah."

"Ah iya besok tanding ya."

"Awas gua mau pulang."

"Ayo gua anterin."

"Ngapain anjir, rumah beda dua blok doang segala di anter."

"Biar gua liat lu selamat sampai tujuan."

"Alay."

"Biarin."

Saat Bright dan Win keluar dari kamar, ponsel milik Bright memiliki pesan masuk dari seorang wanita.

Ester

egraaaa!
apa kabar nih? gua kangen sama lo
besok gua kerumah lo gra, jgn lupa sambut gua
see you bb<3!

ipa vs ipsWhere stories live. Discover now