-lima

795 115 0
                                    

Saat bel pulang sekolah berbunyi, Win langsung dengan cepat memakai tas nya dan berlari keluar, ia mau menghindari Bright yang untungnya saat Win keluar kelas, Win tidak melihat Bright sama sekali, Win berfikir kalau Bright belum keluar dari kelas. Saat sudah di dekat gerbang sekolah, Win terkejut karena ada suara klakson dari belakang tubuhnya, langsung saja Win membalikkan tubuhnya dan berniat memaki orang yang menekan klakson padahal ada Win.

Win terkejut saat mengetahui yang ada di dalam mobil tersebut adalah Bright. Win berniat lari untuk menghindari Bright, tapi dengan cepat Bright mengancam dirinya dengan mengirimi Win pesan singkat, dan itu berhasil membuat Win menghentakkan kakinya lalu berjalan memasuki mobil Bright.

"Anceman lo sampah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anceman lo sampah." Kesal Win.

"Tapi lo nurut."

Win merotasikan matanya lalu menatap ke arah luar jendela. Saat Bright baru mengeluarkan mobilnya dari area sekolah, Bright menyalakan musik di mobil yang ternyata itu 'Maniac' lagi favorit Win. Win sempat terkejut tetapi ia berfikir jika tidak hanya satu orang yang menyukai lagi tersebut, tapi kenapa Bright ikut bernyanyi dan suaranya terdengar bagus, padahal posisi Bright di band sekolah sebagai gitaris.

Tak sadar, Win ikut bersenandung kecil dan itu membuat Bright tersenyum. "Suka lagu ini?" Tanya Bright.

Win hanya berdeham untuk menjawab pertanyaan Bright. "Lagu favorit?" Tanya Bright lagi.

"Iya."

"Sama dong, suka lagu apa lagi selain Maniac?"

"Affluenza, Little league, Crush culture, Heather, Generation why, Fake."

"Banyak juga, tau Troye sivan?" Tanya Bright.

Win yang mulai tertarik pun memutuskan untuk melihat Bright untuk menjawab pertanyaannya. "Tau."

"Suka lagu dia gak?"

Win mengangguk. "Yang judulnya apa?" Tanya Bright.

"Emm, Fools, Easy, Strawberries and cigarettes, My my my!, Youth."

"Kalo yang paling favorit?"

"Easy."

"Gua suka Fools."

"Itu juga bagus."

Bright tersenyum, "Nah gitu dong kalo gua ajak ngobrol jawabnya adem."

Win menghela napas, "Muka lo nyebelin, jadi gua bawaannya kesel."

"Terus gua harus pake topeng gitu kalo mau ngobrol sama lu?"

"Gak gitu juga bego, cukup jangan nyebelin aja."

"Bener itu aja?"

Win berdeham, "Berarti kalo confess mah masih bisa lah ya?"

Win berdecak, "Gak bisa, gua kan udah sering nolak lo."

ipa vs ipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang