Bima menghembuskan nafasnya, "yaudah." lalu tersenyum kearahnya
Liyya tersenyum penuh kemenangan, karena di sebelah Bima, Eartha menyaksikan bahwa Bima menyayanginya.
"Gue ikut." ucap Gaareez dan Juna berbarengan
"Gue juga," ucap Eartha
Juna mengernyit heran, "lo bisa bahasa Indonesia juga?" tanyanya
Eartha tersenyum kearah Juna, "bisa."
"Anjir kalo gitu mah ngapain tadi gue cape-cape ngomong bahasa Jerman ke Lo."
Eartha mengangkat kedua bahunya.
"Lo ngapain ikut sih?" ketus Liyya
"Ya kan gue juga mau liat senja, lagian seru kalo rame-rame."
"Gapapa kan Li?" tanya Bima, yang di jawab anggukan kepala kecil oleh Liyya.
Mereka kini berada di mobil Bima, menuju ke pantai terdekaat di Berlin. Posisi Liyya saat ini sedang di hampit oleh orang yang di sukainya dan orang yang menyukainya. Liyya duduk di antara Gaareez dan Bima, sedangkan Juna mengemudi dan juga Eartha di sebelahnya.
Liyya mencoba bergerak karena dari tadi dia merasa susah bergerak. Saat dirinya mencoba untuk bergerak, kakinya yang tadi memar menyentuh kaki Gaareez.
"Argggh...,"
"Kenapa?" tanya Gaareez dan Bima bersamaan.
Liyya menggelengkan kepalanya.
"Mana yang sakit?" tanya Gaareez dan Bima lagi-lagi bersamaan
"Eheem, udah kaya paduan suara aje tuh," sindir Juna
Eartha menatap iri kearah Liyya, yang di khawatirkan oleh orang yang di sayangnya
🌳🌳🌳
Mereka sudah sampai di pantai, mereka langsung memesan kelapa untuk di nikmati dikala senja. Mereka duduk bersama, menunggu sang penjual beres meyajikan kelapanya.
Liyya menggenggam lengan Bima, "kita jalan-jalan yu,"
Bima tersenyum kearah Liyya, "ayo."
"Mau kemana?" tanya Gaareez dan Eartha bersamaan
Liyya memutar bola matanya, "jalan-jalan di pinggir pantai lah." Liyya memeluk lengan Bima, "ayo ah Bim!"
Gaareez menatap sendu kearah Liyya dan Bima yang semakin menjauh adanya. Dia memandang senja yang mulai tenggelam di cakrawala. Memikirkan dan menafsirkan perasaanya.
Apa yang harus aku lakukan untuk membela perasaanku kepadamu, Li?
Apakah bahagiamu adalah Bima?
Apakah kamu merasa utuh jika bersamanya?
Apa yang harus aku perbuat?Apa yang ada di pikiranmu Liyya?
Kenapa tak sedikitpun kamu memikirkan perasaanku, bahkan kamu biarkan perasaan ini di telan ombak, membiarkan hatiku terjebak di dalam mulut para hiu dan terumbu karang?Bahkan pantai yang sunyi dengan ombak gemuruh yang mengajakku berenang bersama
Bahkan pasir putih saja mendengar bisikan perasaanku. Sebenarnya aku sangat ingin mengajakmu ke tengah lautan dan tenggelam bersama.Pagiku menjelma warna hitam yang membutakan tata Surya
Malamku menjelma siang yang mewarnai senja yang tak lagi jingga
Dan aku, aku ini siapa? Aku hanyalah bahasa yang tak bermakna bagimu.Lamunannya buyar ketika ada seseorang yang menepuk bahunya.
Eartha tersenyum manis kearah Gaareez, "gue tau lo cemburu kan Liyya sama Bima?"
"Tau dari mana?"
Lagi-lagi Eartha tersenyum, "keliatan dari cara Lo Mandang liyya,"
Gaareez tersenyum kecut, "gue harus lakuin gimana, jika orang yang membuat gue merasa utuh, nggak merasakan hal yang sama?"
"Lo sabar aja, gue juga udah lama nunggu Bima sadar akan perasaan gue, tapi gue harus lakuin apa? Gue juga nggak tau harus lakuin apa, apalagi gue cewe, Lo mah enak laki."
Gaareez tersenyum kearah Eartha, dirinya ternyata tidak merasakan perasaan itu sendiri.
Di sisi lain Liyya mengajak Bima untuk membeli es krim.
"Bim cari eskrim yu?"
"Ayo kayanya di sebrang ada deh." Mereka lalu berjalan keluar dari area pantai.
Mata Liyya berbinar saat melihat kedai es krim di sebrang sana. Tampa melihat kesana kemari, Liyya berlari kecil menyebrang ke arah kedai. Namun saat hendak sampai, tak Liyya ketahui di sebelah kiri nya, sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
Bima yang melihat ada mobil yang melintas cepat, saat itu juga merasa panik. Belum sempat Bima memberitahu Liyya, naas, mobil itu melaju terlalu kencang hingga menabrak tubuh Liyya hingga terpental jauh.
"LIYYA!!!!" teriak Bima, lalu berlari kearah Liyya yang sedang tergeletak di aspal dan di kerumuni oleh darah segar.
![](https://img.wattpad.com/cover/261917098-288-k521885.jpg)
YOU ARE READING
GAAREEZ
Teen FictionGaareez Menjatuhkan dan mengorbankan cintanya. Andai bisa sesederhana itu, dia tidak akan pernah mencintainya sejak awal. Namun semuanya di luar kendalinya. jika kalian berada di posisi Gaareez. lebih baik bersama namun seperti sendiri? Atau memper...
Senja tenggelam dimatanya
Start from the beginning