Senja tenggelam dimatanya

49 12 8
                                    

Hujan baru saja reda, mereka kini berjalan menyusuri jalanan Berlin. Mereka mencari hotel terdekat, saat mereka sedang berjalan, tiba-tiba mata Liyya bertemu dengan seorang pria yang begitu familiar baginya sedang bersama seorang perempuan yang membuatnya ingin menjadi psikopat saat itu juga.

Di sebrang sana terlihat Bima sedang memakan Es krim dengan Eartha.

Liyya berlari kearah mereka, tanpa melihat ke kiri dan kanan. Saat hendak menghampiri mereka, tiba-tiba sebuah mobil menyerempet kakinya, hingga sang empu terjatuh.

BRUUKKK!

"Argghhh...," ringis Liyya.

Gaareez dan Juna yang melihat itu langsung berlari kearahnya.

"Li, Lo nggak papa?"  Gaareez menatap cemas

"Lo mau ngapain sih Li, nyebrang nggak liat-liat dulu. Lo mau kemana hah?!"

Liyya menunjuk seseorang yang sekarang tidak jauh dari pandangan mereka, "Bima."

Juna yang melihat itu langsung berlari kearah Bima yang sedang asyik menyantap Es krim dengan Eartha.

Juna menjewer kuping Bima, "adem ye, enak makan es krim,"

"Loh nggak jadi pulang?" tanya Bima

"Oh jadi kamu maunya aku pulang?" Liyya menatap Bima kecewa

"Ya nggak gitu juga. Malahan bagus."

Eartha tersenyum kearah Liyya, yang di balas dengan tatapan tak suka dari Liyya.

"Udah yu Li ke hotel, Lo harus istirahat, dan luka Lo perlu di obatin,"

"Loh emang Liyya kenapa?" tanya Bima

"Jatoh dari pesawat tadi." jawab Juna lalu memapah Liyya pergi yang di ikuti oleh Gaareez dari hadapan Bima dan Eartha.

"Eh tunggu!" seru Bima yang langsung menyusul mereka, yang diikuti oleh Eartha.

🌳🌳🌳

Liyya sekarang sudah terbaring di ranjang, yang di kerumuni oleh para laki-laki yang hadir dalam kehidupannya, dan juga seorang perempuan yang mungkin akan di benci olehnya jika membuat ulah lagi.

Liyya menatap Gaareez, Bima, Juna, dan Eartha bergantian, "udah kaya orang yang mau mati aja gue di kerumuni gini, nggak sekalian di yasinin?"

"Boleh juga tuh, yu Gaar bacain dia Yasin," semangat Juna

Gaareez menatap Juna dengan tatapan tajam nya. Gila saja dia, Liyya hanya ke serempet dan kakinya memar sedikit, bukan sekarat.

Bima menatap lekat Gaareez dari ujung kepala sampai kaki. Dia tersenyum miring, entah apa maksudnya. Sedangkan Gaareez yang merasa dirinya di perhatikan, membalas tatapan Bima yang penuh selidik.

"Oh ya, kita belum kenalan," Bima menjulurkan tangannya kearah Gaareez, "kenalin gue Bima,"

Gaareez membalas uluran tangan Bima, "Gaareez."

"Oh jadi ini Li, yang suka jagain kamu akhir-akhir ini?" Matanya menatap Liyya

"Heem."

"Thanks bro, udah jagain Liyya," Bima tersenyum kearah Gaareez

Gaareez hanya menjawab dengan senyuman kearah Bima. "Oh jadi ini Li orang yang buat aku iri karena bisa dapetin hati kamu." Lirihnya dalam hati

Liyya melirik kearah Bima, dan memegang tangannya, "Bim aku pengen liat senja ke pantai," pintanya

"Nanti aja ya. Kamu kan lagi sakit," ucapnya lalu membelai rambut Liyya

Liyya menggelengkan kepalanya, "pengen sekarang,"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 20, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GAAREEZWhere stories live. Discover now