Negatif Satu

56 22 1
                                    

"Mau cari kemana? Kan sudah kubilang, hilang." Ucap Liyya

"Bahkan yang mati tidak pernah musnah dari bumi Liyya."

"Iya. Tapi ini beda."

"Berarti perasaanmu masih hidup." Ucap Gaareez

"Sudah tak ada. Kamu mau cari kemana?" Tanya Liyya

"Kemana saja. Asal sama kamu." Jawabnya

"Maksa banget!"

"Karena usulmu tak mungkin aku terima."

"Usulku demi kebaikkanmu, gaar."

"Untuk tidak mencintaiku? Ah ayolah, bahkan malaikat di samping kita pun tak mungkin setuju."

"Justru malaikat tahu. Aku cuma bisa menyakitimu."

"Liyya aku nggak suka bertengkar seperti ini."

"Emang kita bertengkar?" Tanya Liyya

"Heem,,, gapapa juga sih biar makin kaya orang pacaran." Jawab Gaareez

Liyya mengabaikan ucapan Gaareez, ia memegang cangkir kopi yang sudah dingin.

"Kopi dingin juga masih bisa diminum. Asal jangan lebih dari 24 jam." Ujar Gaareez

"Nggak usah bercanda."

"Aku nggak becanda. Aku selalu serius, terutama masalah hati." Jawab Gaareez

"Itu nggak serius."

"Lalu kamu maunya serius tentang apa. Tentang perasaanku saja kamu tidak percaya. Maunya percaya tentang apa?" Tanya Gaareez

Liyya berdiri dari bangkunya. "Udah ayo pulang!"

Gaareez memasang ekspresi kecewa. Dalam hatinya bergumam "Apa gue harus mundur satu langkah buat bisa maju dua langkah?"

***

Pagi ini Liyya sudah siap. Dia keluar dan menunggu Juna. Semenjak ada si kutukupret Gaareez dia jarang berangkat dan pulang bersama Juna. Tak lama kemudia juna datang.

"Cantik bener. Mau kemana neng?" Goda Juna kepada Liyya

"Yeh! Apaan sih Lo. Gue gorok baru tau rasa." Ancam Liyya

"Dih! Sadis amat Yee, yang lagi punya gebetan." Sindir Juna

"Apaan sih! Mulut Lo bau sampah. Udah yo berangkat." Ajak Liyya

"Yeh Lo. Udah mah numpang, ngatain lagi." Ucap Juna lalu menancap gas nya tinggi

Liyya kaget dengan kelakuan Juna barusan, dan refleks memeluknya. Terlihat dari kaca spion Juna tersenyum.

"Nyari kesempatan aja Lo." Ucap Liyya sambil mendengungkan kepala Juna

"HAHA."

Kini merekapun sampai di sekolah. Juna memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Di koridor menuju kelas mereka berpapasan dengan Gaareez.

"Eh si cupu mau kemana Lo?" tanya Juna

"Bukan urusan Lo." Balas Gaareez lalu berjalan pergi meninggalkan keduanya

"Kenapa tuh anak, datar banget." ucap Juna

"Gatau. Bodo ah." ucap Liyya lalu berjalan menuju kelas dan diikuti oleh Juna

Setelah Liyya duduk, datanglah Gaareez yang entah pulang dari mana tadi. Lalu Gaareez pun duduk dan pandangannya lurus ke depan.

Liyya menengok ke samping, yaitu ke arah Gaareez duduk. Liyya berlirih dalam hati. "Apakah kemarin aku menyakitinya? Apa dia marah?"

GAAREEZWhere stories live. Discover now