Ia meminum nya, sesaat rasa pahit mulai ia rasakan. Langsung saja Alino memberikan gelas berisi air pada Nomy.

"Jangan dicabut dulu! Tunggu sampe habis, baru lo bisa pulang." cegah Fikko yang melihat Nomy yang akan mencabut infusan ditangan nya.

"Ck! Gue baik-baik aja, sat!" ketus nya.

Mereka semua menghela nafas nya lagi. "Lo kekurangan cairan goblok!" maki Eysan. Mulut nya sudah gatal ingin menyumpah serapahi cowok itu.

"Udah ah, gue mau lanjut nugas." Mijar berbalik. Cowok itu keluar kamar untuk menyelesaikan menyontek tugas nya yang tadi sempat tertunda.

"Yaudah sono keluar," usir Nomy.

"Gak tau terimakasih banget lo jadi temen." dengus Ilham.

Nomy mengerutkan alis nya. "Emang lo temen gue?"

"Sialan,"

•MARVEL•

"WOYYY! BAGI JAWABAN NGAPA?!" Teriakan seseorang dari dalam kelas langsung disambut oleh Mellissa.

Disana Sulaiman, panggil saja dia Sulai atau Iman. Lelaki yang tengah berdiri di atas sebuah meja dengan buku tugas di tangan nya. Mungkin sudah bisa ditebak, cowok itu akan menyontek tugas nya.

"Sulai goblok! Turun gak lo?!" Amel memukul bokong Sulai dengan sebuah kemoceng.

"Aduh! Mel, sakit anjing! Lo mah KDRT mulu sama calon suami!" ujar nya dengan lengan yang berada di belakang, untuk melindungi bokong aduhay nya.

"Idih! Calon suami matamu! Sampe Mijar tobat jadi Fakboy juga gue gak bakalan mau!" ketus nya.

Calon suami idaman nya itu seperti Antares, Septihan, Galaksi, Iqbal, masa disamain kayak panci bulukan seperti Sulai? Ya walaupun Sulai itu lumayan ganteng sih menurut nya.

"Pantesan telinga gue panas, ternyata lagi gibahin gue lo, Mel?!" sahut Mijar tak lupa ia mengelus telinga nya yang berdengung.

"Idih! Gak ada akhlak nya banget gue gibahin lo!" Amel pun melengos pergi menuju bangku nya. Ia malas jika harus berhubungan dengan Mijar. Perlu diketahui, Amel merupakan salah satu korban mulut buaya Mijar. Bahkan mereka sempat berpacaran, namun hubungan mereka harus kandas ditengah jalan.

Hubungan mereka hanya berlaku selama dua hari saja, itu pun Amel yang memutuskan hubungan nya. Dikarenakan malam nya ia melihat Mijar tengah membonceng gadis lain di sebuah restoran.

Saat itu ia dan keluarga nya tengah melaksanakan makan malam, namun saat akan pulang. Matanya tak sengaja melihat sebuah motor yang sangat ia kenali. Dan benar saja, itu Mijar dan seseorang gadis. Tentu saja perasaan Amel seperti dipermainkan oleh lelaki itu. Keesokan hari nya, ia memutuskan hubungan nya. Ia sebenernya sudah menyukai Mijar saat awal SMA dulu. Tapi apalah daya, saat ia sudah menyukai seseorang tapi ia malah mendapatkan lelaki bermulut buaya seperti Mijar.

Mellissa yang melihat itu menggelengkan kepala nya. Tak heran jika Amel dan Mijar selalu beradu mulut di kelas. Ya pada akhirnya Amel juga yang mengalah.

"Tugas lo udah?" tanya Rachel.

Mellissa mengangguk. "Udah, semalem gue pelet abang gue supaya ngerjain tuh tugas. Lo kan tahu sendiri kalau gue paling anti sama yang namanya tugas pelajaran itu,"

Mellissa terkekeh ketika tadi malam ia meminta pada Dafi untuk mengerjakan tugas nya. Pertama Dafi menolak keras akan hal itu. Cowok itu mengatakan.

"Buat apa lo sekolah tapi pelajaran kayak gini aja gak bisa? Lo ngapain aja di kelas?"

Tapi bukan Mellissa namanya kalau tidak terus meneror abang nya itu agar mau mengerjakan tugas nya. Ia terus-terusan mengomel saat abang nya itu akan mengerjakan tugas kuliah nya. Ia terus saja berbicara, hingga Dafi yang mendengar itu seakan telinga nya akan meledak.

Dan akhirnya Dafi mengangguk kan kepalanya. Mellissa? Jangan ditanya, gadis itu berjingkrak-jingkrak heboh didalam kamar cowok itu. Tak lupa mengucapkan terimakasih dan memberikan senyuman sangat manis menurut nya tapi sangat menyebalkan bagi Dafi. Lelaki itu hanya bisa pasrah saja, membiarkan adiknya itu bahagia di atas penderitaan nya.

Jika itu membuat adiknya bahagia akan ia lakukan apapun. Ia tak akan membiarkan senyuman itu memudar di di wajah gadis itu.

Dan saat ia akan membereskan buku nya, tak sengaja melihat buku tugas nya di atas meja belajar. Ia tersenyum, mungkin Dafi mengembalikan buku nya saat ia tidur atau mungkin saat ia masuk ke kamar mandi.

"Bengong aja lo, setan!" Mellissa tersentak kaget. Lia—si pelaku hanya terkekeh melihat nya.

"Laknat lo jadi temen! Anak siapa sih lo?!" ketus nya. Untung ia tak punya riwayat penyakit jantung, kalau ada pasti udah Innalillahi dirinya.

Lia mengibaskan rambut nya ke belakang. "Sialan! Rambut lo ada kutunya, anjir!" Rachel mendengus kala rambut gadis itu mengenai wajah nya.

"Matamu!"

Mellissa menggelengkan kepalanya. Tak heran mereka selalu saja berdebat hanya karena hal kecil. Bahkan kelas yang ricuh saja mereka abaikan. Ibaratnya mereka berdua itu  tak memperdulikan sekitar nya. Anggap aja kelas itu adalah ring perbacotan mereka, yang lain sih ngontrak.

Hingga kedatangan guru mata pelajaran pun memasuki kelas membuat kegiatan mereka terhenti dan dilanjut pembelajaran oleh guru itu yang membuat menghela nafas.

•MARVEL•

Tbc
Sorry kalau gak dapet feel nya🙏😌
Thank you❤

MARVEL 2 [REST]Where stories live. Discover now