32| Rückkehrunruhe

4.7K 717 249
                                    

Mau lunasin hutang. Banyak bgt yg udah neror di ig, twt, wattpad. Ngabarin kalo udah sampe target.

Kalau besok nyentuh 205 votes 250 comments, aku up lagi.

Happy reading ✨
______________

Seperti terlahir kembali. Rückkehrunruhe memenuhi diri Youra ketika wanita itu menginjak rumput pekarangan rumah yang sudah lama tak ia kunjungi.

Senyumannya ditarik walau wanita paruh baya yang berdiri beberapa langkah di depannya menatap marah.

Youra kembali ke Seoul untuk pertama kalinya setelah empat tahun berlalu. Perlu mengumpulkan keberanian untuk berhadapan dengan orang tuanya. Youra sudah menduga kemungkinan yang akan terjadi, dan kemungkinan itu tak meleset sedikit pun. Sang ibu terlihat tak suka dengan kepulangannya.

"Kenapa pulang?" tanya ibunya dingin, juga tak berusaha melangkah mendekat.

"Rindu," balas Youra tanpa keraguan. Maniknya mengabur, air mata berkumpul di pelupuk, tapi senyumnya tak pudar. Youra luar biasa lega melihat ibunya baik-baik saja.

Pandangan Youra menelisik ke arah lain. Di pekarangan rumah itu terparkir mobil Mercedes AMG G63 hitam mengkilap yang diberikannya ke sang ayah empat tahun yang lalu terlihat jarang disentuh. Orang tuanya sepertinya tak sudi menerima hadiah dari Youra.

Baiklah, Youra tak bisa memaksakan itu.

"Baru menyesal kan sekarang?" tanya ibunya lagi.

Youra mendekat ke arah sang ibu. Koper baby pink-nya ditinggalkan, tak ikut ditarik.

"Ibu sudah makan siang? Youra akan buat makan siang untuk Ibu," ucap Youra seperti tak ada apapun yang terjadi.

Ibunya menatap marah, tetapi sesuatu di balik bola matanya tak bisa disembunyikan. Pancaran kerinduan.

"Aku rindu masakan Ibu juga," tambah Youra lagi.

"Benar-benar sudah berubah. Youra putriku tak seperti ini. Kau tinggalkan Seoul begitu saja, Youra. Melepas banyak hal dan sekarang muncul tanpa malu," balas ibunya menatap ke arah sang putri keheranan. "Ibu malu dengan Han Seokjin dan juga keluarganya."

Youra hanya menatap wajah ibunya. Masih sama. Ibunya juga masih sama. Tak bisa mengerti dirinya. Lalu, apa yang Youra bisa tuntut?

Youra cukup kuat untuk kembali menarik senyuman dan perlahan menarik tangan sang ibu. Mengecup punggung tangan ibunya.

"Ibu, aku datang bukan untuk ini," ucapnya dengan manik berkaca-kaca. "Aku rindu Ibu. Boleh aku peluk?"

Youra tak perlu meyakinkan ibunya lagi, apalagi dijamu. Youra hanya perlu dekapan, sekali saja. Tak masalah kalau ibunya mengusirnya setelah itu.

Youra hanya rindu kehangatan sang ibu.

🍜🍰🍜

Koper berwarna baby pink ditarik menyusuri trotoar. Warna pink-nya jadi sedikit lebih mencolok ketika diterpa sinar terik sang mentari di siang hari.

Youra tak bisa tinggal lebih lama, ibunya tak menyukai hal itu. Miris sekali. Youra berusaha tak menangis, tetapi wanita itu mendapati satu titik air mata di ujung heels boots-nya.

Ketika air matanya turun lagi, Youra segera menyekanya. Ia tak bisa terang-terangan menangis di tempat umum seperti ini, orang-orang akan mengira bahwa diri wanita itu telah diusir dengan koper yang ditarik kemana-mana. Walau kenyataannya memang benar begitu.

Ramyun Bakery [Seokjin]Where stories live. Discover now