17| Empty Kiss

6.1K 657 415
                                    

Ga bohong, deg-degan parah waktu edit chapter ini.

Komen yang banyakkkk. Happy reading✨

____________


Mangkuk-mangkuk di atas meja masih mengepul. Asap dengan aroma sedap berkumpul dan beterbangan di udara, mengirimkan aroma-aroma yang menggugah selera itu sampai ke ruang berkumpulnya para pelanggan. Membuat perut semakin keroncong saja.

Gerakan pria dengan balutan coat chef hitam terlihat terampil dan profesional. Seperti hari-hari yang lalu, hanya saja hari ini senyumannya lebih banyak terlihat. Pegawai-pegawainya merasakan itu, bosnya berbeda hari ini lebih banyak tersenyum dan terlihat begitu gembira.

Sudah jelas apa alasannya. Chef itu sedang kasmaran.

Ting~

Seokjin menekan bel di dekat meja, lewat sana memberitahu bahwa pria itu baru saja berhasil menaklukan pesanan pelanggan. Pekerjanya kemudian datang, membawa maha karyanya untuk sampai kepada si penikmat karya, pelanggan kedainya.

Dilirik jam tangannya kembali, kemudian tangannya meraih ikatan apron di pinggang dan melepaskannya. Hatinya berdebar kuat, ingin segera menuntaskan pekerjaannya dan bertemu si gadis yang membuatnya kepikiran sejak malam kemarin.

Hari belakangan ini terasa luar biasa. Hatinya berbunga-bunga, bahkan jadi sering rindu. Seokjin akui jika dirinya sudah benar-benar gila. Gila karena Choi Youra. Hari ini pria itu juga banyak menangani pesanan dapur, tubuhnya jadi ringan kalau sedang kasmaran. Hari-harinya jadi bersemangat.

"Kau terlihat bahagia hari ini, Chef," salah satu pegawai Seokjin membuka suara.

Seokjin melempar senyuman. "Ya. Kau benar."

🍜🍜🍜

Youra sibuk di dapur ketika sore berganti malam. Kali ini croissant. Croissant di atas loyang terlihat mengkilap setelah keluar dari oven, tangan lihai Youra segera mengoleskan mentega untuk menyelimuti croissant itu lagi, kemudian satu loyang croissant itu dimasukan ke rak.

Coklat yang dilelehkan di atas loyang meletup-letup, seperti bersenandung menemani kesendirian Youra di dapur toko. Youra berpindah ke coklat di atas stove setelah urusan dengan croissantnya selesai.

Kubangan coklat di atas stove terlihat pekat dan kaya. Youra akan banyak melelehkan coklat hari ini untuk membuat kue ulang tahun pesanan pelanggan. Di sisi meja yang lain sudah ada plain cake bertumpang dua dengan warna coklat, Youra hanya tinggal menambahkan dekorasi.

Youra menoleh ke arah pintu dapurnya ketika pintu yang memang sudah terbuka itu diketuk. Seorang pria dengan chef coat hitam sudah kedapatan berdiri di ambang pintu, entah sejak kapan. Youra menarik senyuman ketika Seokjin mendekat.

"Katanya mau buat cakenya bersama-sama? Tapi kau malah sudah setengah jalan," protes Seokjin berdiri di balik tubuh Youra yang baru selesai mengangkat lelehan coklat dari atas stove.

"Kau lama sih," balas Youra.

"Kau bilang mulainya jam enam, ini bahkan jam enam kurang, Youra. Salahku di mana?" ucap Seokjin lagi sambil mengintip apa yang Youra lakukan dari balik tubuh gadis itu.

Youra berbalik dan mendongak menatap Seokjin, jari telunjuknya yang menyisakan noda coklat menyentuh hidung Seokjin. "Kau cerewet sekali, Han," ucapnya gemas.

Ramyun Bakery [Seokjin]On viuen les histories. Descobreix ara