14| Rain Pour

4.4K 687 270
                                    

Sore nanti akan ada pesta besar peringatan ulangtahun Culinary Institude Of America, dan itu yang membuat pria di atas ranjang duduk gelisah, perasannya khawatir. Ponselnya didekatkan ke telinga, nada sambung ponselnya membuat Seokjin gelisah, menghubungi patner yang akan digandengnya menghadiri acara sore nanti. Choi Youra. Seokjin harus datang memenuhi undangan sebagai main investor kampus, dan Youra sebagai alumni terbaik kampus sore nanti.

Choi Youra kabur malam kemarin setelah insiden ciuman karena perdebatan ramen. Gadis itu marah besar dan kabur dari hotel. Seokjin juga tak menghentikan malam kemarin, berpikir bahwa gadis itu paling akan kembali dan memohon untuk dibukakan pintu. Namun, Youra tak kian ada kabar ketika malam sudah berganti menjadi pagi. Entah di mana gadis itu tidur. Seokjin jadi mengarang-ngarang ketika Ibu Youra menelpon pria itu, Seokjin sudah berjanji untuk menjaga Youra.

Seokjin menurunkan ponselnya dan berdecak, panggilannya tak diangkat. Seokjin kembali menghubungi Youra, pandangannya beralih ke sisi dekat lemari pakaian, bahkan koper baby pink Youra tak ada di sana. Gadis itu benar-benar membawanya.

Seokjin hampir mengumpat ketika panggilannya kembali tak di angkat, gerakan pria itu yang akan kembali menghubungi Youra terhenti karena suatu pemikiran hinggap di benaknya. Cho Jimin. Youra pasti sedang bersama pria itu, Youra pasti kabur ke rumah pria itu. Seokjin mendesis karena hal itu, ponselnya di hempas ke atas ranjang.

"Cho Jimin," gumamnya.

Seharunya Seokjin tak usah mengkhawatirkan Youra, gadis itu pasti aman bersama pria bernama Cho Jimin itu.

🍜🍜🍜

Hampir jam dua siang. Gadis di atas ranjang masih bergelung di bawah selimut, menyelimuti tubuhnya yang telanjang. Segalanya nampak asing, ranjang yang ditiduri, bahkan perasaan gadis itu terasa asing. Jemari Youra mengerat menggenggam selimut yang menutupi tubuhnya, gadis itu sudah terbangun, dan menyesali semua yang terjadi malam kemarin. Kenapa, kenapa dirinya bisa berakhir lagi di ranjang pria itu?

Aroma amber dan juniper berry menempel di seprai ranjang dan selimut, seorang pria yang tak jauh dari ranjang baru saja menyemprotkan parfum dengan wangi yang sama ke tubuhnya. Kemudian pria itu mendekat ke atas ranjang dan memposisikan diri di balik tubuh Youra.

"Sungguh tak mau datang bersamaku ke kampus?" suara pria itu lembut, manis sekali. Sama seperti malam kemarin, merayu si gadis dengan suara manisnya.

"Tidak, Cho Jimin. Aku masih pusing," balas Youra yang masih membelakangi Jimin. Pria yang diajaknya bercinta kemarin.

Jimin sudah rapi dengan suit hitam dan sepatu pantofel, rambut ash brownnya disisir ke samping sehingga dahi pria itu terekspos. Jimin terdengar menghela di balik tubuh Youra, kemudian Youra merasakan ranjang berdecit. Lengan Jimin menarik pinggang Youra, Youra bisa merasakan punggungnya berbenturan dengan sesuatu yang kokoh di balik sana, dada Jimin. Jimin mendekap Youra erat. Aroma amber dan juniper berry lebih kuat lagi bisa Youra hirup.

"Benar tidak apa-apa jika aku tinggal, sayang?"

Suara itu terdengar sangat jelas tepat di telinga Youra, hembusan napas hangat Jimin juga Youra bisa rasakan di perpotongan leher dan bahunya. Youra merasa benar-benar dicintai dengan sikap manis Jimin, walau begitu Youra tetap menyesali semuanya.

"Yang kemarin terimakasi, ya," ucap Jimin lagi, kali ini mengecup pipi Youra.

Youra hanya mengangguk kecil. "Nanti aku akan datang di malam hari saat acara inti."

"Baiklah. Nanti aku jemput satu jam sebelum acara inti. Sekarang istirahatlah, telepon saja aku kalau ada masalah." Setelah kalimat manisnya, sekali lagi Jimin mendekap Youra erat-erat, menjatuhkan kecupan hangat di bahu gadis itu cukup lama, kemudian pergi.

Ramyun Bakery [Seokjin]Where stories live. Discover now