🐼end💔

51 15 2
                                    


🌧️ Happy reading 🐼

Saat itu, aku pikir kita semua akan bertahan selamanya
Setelah kita mengambil dunia muda
Kita berpencar ke dalam yang sempit, jalan-jalan miring
Impian-impian yang mencolok dan polos kita
Impian-impian itu yang meluap di tanganmu
Aku harap mereka masih dengan erat memegang tanganmu

AKMU – Will Last Forever

•¶¶•

Waktu yang terus berputar.... Begitu cepatnya waktu berputar. Jam dinding yang menunjukan pukul 15.25 sore.

Mawar yang baru saja pulang dari butik miliknya. Dia berjalan membuka pintu dimana Aiden dirawat, tangannya membawakan sekantor plastik.

Mawar melihat Aiden yang tertidur pulas di atas bed pasien. Bukan hanya Aiden, mawar juga melihat Kayla yang tertidur di sebelahnya.

Mawar meletakkan kantong plastik tersebut di atas nakas yang berada di sebelah Kayla. Kayla yang menyadari nya langsung terbangun dari tidurnya

"Tante...." Gumam Kayla.

"Tante.... Menganggu kamu tidur... Maaf yah." Ucap mawar.

"Tidak Tante... Kayla terbangun sendiri." Ucapku.

"Apa Aiden... Sudah makan sore." Kata mawar.

"Belum Tante... Dia masih tertidur." Ucapku.

"Aiden...."

"Nak...Aiden bangun kamu makan dulu nak."

"Aiden......" Ucap mawar yang berusaha membangunkan Aiden.

Mawar terus saja berusaha membangunkan aiden, tapi hasilnya nihil. Aiden tidak bangun juga.

"Tante..... Kenapa Aiden tidak bangun juga. Apa dia mengalami koma lagi." Ucapku, yang khawatir.

"Tante... Juga tidak tahu Kay... kamu bisa tolong panggilkan dokter." Kata mawar.

Aku yang mendengar langsung berlari untuk memanggil dokter.

"Aiden... Bangun nak.... Kenapa kamu tidak bangun....?"

"Kamu mau membuat mama khawatir lagi...." Ucap mawar, yang menetes air matanya.

Dokter tersebut berjalan masuk ke arah Ruangan. Suster tersebut memberi tahu mawar agar menunggu di luar.

Aku dan Tante mawar duduk di luar, sambil menunggu dokter keluar. Mawar menatap Aiden dari balik jendela dengan raut wajah yang penuh dengan kekhawatiran.

Tuhan.... Kenapa Aiden tertidur lagi, aku harap ini bukan pertanda buruk.

"Sus... Catat tanggal dan jam nya." Ucap Dokter tersebut.

"Baik... Dok." Kata suster tersebut yang mulai menulis sesuatu di kertas.

Dokter tersebut berjalan keluar. Mawar yang melihat langsung menghampirinya.

"Dok bagaimana kabar anak saya." Tanya mawar.

"Pasien yang bernama Aiden.... Telah meninggal dunia beberapa jam yang lalu." Ucap dokter tersebut.

"Enggak mungkin... Dokter berbohong kan. Anak saya  baik-baik saja dok, mungkin dia sedang tidur."

"Tolong dokter periksa lagi dengan baik." Ucap mawar, air mata yang sudah dari tadi berjatuhan membasahi pipinya.

Aku yang mendengar langsung masuk ke dalam begitu saja. Aku melihat Aiden yang terbaring di bed pasien.

"Aiden.... Mana janji kamu yang dulu. Katanya kita akan mengulang persahabatan kita dari awal. Tapi kenapa kamu berbohong chai......." Ucap ku sedikit berteriak di akhir kalimat.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jan 16, 2022 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

What is your name {End} Onde histórias criam vida. Descubra agora