Part 10

66 38 0
                                    


🌤 Happy Reading ⛅

Sahabat itu sendiri adanya di hati, walaupun suatu saat nanti kita tidak bersama lagi, namun persahabatan yang telah terjalin lama itu tak akan pernah mati.
Kita selalu membuat memori yang sangat indah saat bersama. Aku tidak sabar untuk membuat memori-memori baru lagi denganmu.


•¶¶•

Kayla berjalan ke arah bangku, seseorang yang tertidur pulas, di kelas.

"Chai." Panggil Kayla.

Aiden yang mendengar suara tersebut, langsung mencari asal suara. Panggilan nama yang tidak asing untuk Aiden, Aiden rindu dengan seseorang yang memanggil namanya dengan sebutan chai, tapi sekarang orang yang Aiden rindukan telah pergi selamanya.

Ternyata orang yang memanggil Aiden, adalah Kayla. Kenapa dia memanggil Aiden, dengan sebutan nama chai?

"Ini aku buatin nasi goreng, kesukaan kamu." Ucapku tersenyum, kearah Aiden.

Aku meletakan Tupperware di atas meja Aiden. Aiden menatap ke arah ku dengan raut bingung.

Suasana kelas terbilang lumayan sepi. Hanya ada beberapa siswa yang masih di kelas.

Nika, Jane, dan Ara melihat Kayla dan Aiden di tempat duduk Jane. Mereka menatap Kayla dengan raut wajah bingung. Sejak kapan mereka berdua dekat?. Itulah pertanyaan yang ada di dalam pikiran mereka bertiga.

"Lo tau darimana. Kesukaan makanan gue, nasi goreng." Tanya Aiden.

"Karena aku sahabat kecil kamu." Ucapku tersenyum, kearah Aiden.

"Sahabat kecil gue." Kata Aiden, menunjuk dirinya sendiri.

Sejak kapan Aiden bersahabat dengan Kayla. Dia saja anak baru di sini.

"Iya." Kataku.

"Gue Sahabat kecil Lo." Kata Aiden tersenyum remeh, kepada Kayla.

"Jangan harap. Asalkan Lo tahu sahabat kecil gue itu udah meninggal. Jadi Lo enggak usah ngaku-ngaku jadi sahabat kecil gue. Dan satu lagi, Lo jangan manggil nama gue dengan sebutan chai, karena orang yang boleh manggil nama itu adalah sahabat kecil gue." Kata Aiden berjalan keluar kelas.

"Meninggal." Gumam Kayla, Mengulangi perkataan Aiden. Dengan raut wajah bingung. Apa maksud dari kata meninggal?

Tiba-tiba Kayla memegang tangan Aiden.

"Chai. Tapi aku mau kamu memakan nasi goreng ini." Kataku. Memberikan Tupperware kepada Aiden.

Aiden menatap Tupperware yang berada di tangan Kayla. Aiden membuka isi Tupperware yang berisi nasi goreng. Aiden mulai mencicipinya.

"Nasi goreng apaan ini. Asin banget." Kata Aiden, melempar Tupperware ke bawah dan menginjak Tupperware tersebut. Bahkan Nasi goreng nya berserakan di lantai. Aiden berjalan keluar kelas.

Entah kenapa tiba-tiba kepala Kayla sedit pusing. Bayangan seorang perempuan yang melempar makanan.
Tapi Kayla tidak tahu siapa orang yang ada di dalam bayang itu.

What is your name {End} Where stories live. Discover now