~Secuil Perhatian~

171 160 27
                                    


"Bahkan, sampai detik ini. Kamu masih menjadi alasan kenapa hatiku tak menerima siapapun. "

Langit&Bulan

📖{Happy Reading}📖

"Bulan! Ih lo mah!" Fiona mengguncang bahu Bulan dengan kesal.

"Apasih Fi! Aku ngantuk," Bulan mencari tempat lebih nyaman untuk tidur dilipatan tangannya.

"Lo dengar gue nggak?! Lo kemana aja kemaren? Gue sama Vania ke rumah lo kata nyokap lo, lo nggak ada," Fiona masih mengguncangkan tubuh Bulan.

Bulan menguap, menatap sayu Fiona. "Langit ngajak aku, udah yah aku mau tidur ngantuk semalem abis maraton drakor," Bulan kembali menelungkupkan wajahnya.

"Tunggu, tunggu, Langit ngajak lo? What Kok bisa?! Kemana?" Fiona kembali memborong pertanyaan pada Bulan.

"Aduh Fi! Jangan berisik, aku nggak bisa tidur!"

"Jawab pertanyaan gue dulu Bulan cantik!" gemas Fiona.

"Makasih."

"Bener-bener minta disleding nih anak!"

Bulan tak menggubris, tidak butuh waktu lama Bulan sudah terlelap ke alam mimpi, Fiona berdecak kesal.

"Udah lah Fi, lo kayak nggak tau Bulan aja," sahut Vania tanpa menatap lawan bicaranya.

"Bukannya gitu Van, lo tau sendiri kan kalo rasa kekepoan gue kumat, gue nggak bisa nyerah gitu aja."

"Terserah lo."

Masih dengan rasa kesal, Fiona mengotak-ngatik ponselnya dengan bosan.

Tap... Tap...

Fiona mendongak, melihat seorang guru wanita paruh baya memasuki ruangan dengan membawa rotan panjang ditangannya.

"Fi, Bulan bangunin! Bisa gawat kalo ketauan MissKin!" suruh Vania menatap khawatir Bulan.

"Lan, bangun! MissKin udah dateng!" Pekik Fiona tertahan, tangannya kembali mengguncang tubuh Bulan.

"Eungh... Nanti deh Fi, sepuluh menit lagi, mata aku nggak bisa dibuka," racau Bulan, tangannya terangkat mengelap iler yang sudah menetes.

"Terserah deh Terserah! Jangan salahin gue Kalo lo sampe dihukum!"

"Hm."

Miss Kinanti, Guru mata pelajaran bahasa Inggris memandang tajam Bulan yang tertidur pulas dijam pelajarannya. Miss Kinanti juga salah satu Guru killer di SMA Ganesha.

Brak!

"ASTAGFIRULLAH JANTUNG AKU LOMPAT!" Bulan melatah dengan keras saat mendengar suara gebrakan meja.

Keadaan menghening, tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun. Fiona menatap kasihan Bulan, sudah ia peringati tetapi gadis itu sama sekali tidak perduli.

"SIAPA YANG SURUH KAMU TIDUR DIJAM PELAJARAN SAYA?! BULAN ALEXIA BRAMASTA?!"

Bulan terjingkrat kaget, tangannya mengelus dadanya naik-turun, hampir saja jantungnya lompat dari tempatnya.

LANGIT & BULAN Where stories live. Discover now