Episode 8

9.7K 364 12
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...

Pagi ini suasana nampak sibuk dalam kegiatannya masing-masing. Hayla yang fokus membuat sarapan pagi, sedangkan Asher terus bolak balik kamar-ruang tengah bersiap untuk pergi kuliah.

"Ser, mau ngomong." Gadis yang masih berpiyama itu mendekati Asher sedang duduk mengurus laptopnya untuk dimasukkan ke dalam tas.

"Itu udah ngomong," balas Asher, atensinya masih belum berpindah haluan.

"Gue serius!" decak Hayla.

Asher menghela kecil, berdiri seraya memangku tas punggungnya yang Hayla perhatikan cukup berat.

"Gue juga serius."

"Gini, gue boleh kerja gak?" Pertanyaan yang keluar dari Hayla cukup membuat atensi Asher sepenuhnya untuk Hayla.

Sosoknya yang berjalan menuju dapur hendak memakan sandwich buatan Hayla seketika terhenti beberapa detik.

"Terserah," jawab Asher tak acuh, mulai melahap makanan tersebut dalam tiga kali suapan saja.

"Jangan terserah dong! Jawaban lo penting nih buat gue."

"Pentingnya?"

"Lo kan suami gue sekarang, ya butuh izin lah." Sontak Asher menoleh sebentar ke arah Hayla yang memandangnya penuh kekesalan.

"Kerja di mana dulu?"

Selagi Hayla akan bercerita, gadis itu menduduki salah satu kursi seraya mengoles selai ke atas roti yang akan ia makan. Pergerakannya justru didengusi Asher karena lama untuk buka mulut saja.

"Jenan buka usaha Chatime tuh berkat duit papanya, Jenan tinggal ngembangin aja gitu. Nah dia butuh satu orang lagi buat jadi karyawan, biar pas enam orang tapi beda shift. Terus—"

ASHER: LOVE MISTAKESWhere stories live. Discover now