Tiga Sekawan

636 144 5
                                    

*****

Ketika jam makan malam di rumah Ricky

"Ada masalah gak di sekolahmu?" Tanya ibu Ricky, tangannya bergerak mengaduk sayur.

Ricky menghela nafas, "Doain aja bu,"

"Pasti ibu doain nak, kalau ada masalah cerita ya sama ibu. Mumpung masih ada waktu.."

"Iya bu kalau sudah waktunya juga Ricky cerita."

Drrtt.. Ponsel Ricky bergetar, sebuah notif Whatsapp muncul di layar ponselnya.

"Besok ke rumah gue Rick, ada studio musik kecil di rumah gue lama gak dipake. Kalo lo mau tinggal ke rumah aja latihan."

Ricky terkejut senang, ketika mendapati Fenly mengiriminya pesan. Terlebih lagi, dia mengajak Ricky untuk berlatih di rumahnya.

"Kok senyum-senyum gitu?" Ibu Ricky menyelidik.

"Kamu pacaran toh?"

"Eh, ibu. Nggak lah, ini Fenly loh yang Ricky ceritain beberapa hari lalu.." Ucap Ricky berseri.

"Oh iya bu, doain ya Ricky mau tampil di music party minggu depan." Lanjutnya.

"Music party?"

"Iya bu, semacam konser kecil gitu acara sekolah."

"Wih, keren anak ibu!" Ibu Ricky berseri seraya menepukkan kedua tangannya.

"Besok Ricky pulang larut ya bu,"

"Iya, besok bawa makan ya buat makan siang. Biar kalau pulang malam uangnya bisa buat naik taksi."

Ricky mengangguk paham.

"Besok ibu juga mau nganterin pesenan ke teman ibu, lumayan jauh di serpong."

"Ibu sama siapa ke sana?"

"Dianter sama Mas Guntur, tetangga sebelah."

"Oh gitu, pesenannya banyak gak? Mau Ricky bantu?"

"Nggak usah, kamu istirahat aja besok pagi kan sekolah."

"Hem, maaf ya bu sekarang Ricky jadi jarang bantuin ibu."

"Gak apa-apa sayang."

*******

Keesokan paginya, di rumah Fenly.

"Bi.."
Fenly memanggil Bi Sari, seraya mengambil Sandwich di piring.

"Nanti kalau senggang, mau beresin ruang musik gak?"

Bi Sari yang tengah mencuci piring menoleh, "Mau apa toh, Den?"

"Ya, beresin aja."

"Aden mau main musik lagi?"

Fenly tidak menjawab, hanya menyantap sandwich nya dengan lahap.

Bi Sari menghentikan aktivitasnya, lantas berjalan menghampiri Fenly yang terlihat bersemangat pagi itu.

"Mau ada tamu, Den?"
Tanya Bi Sari, wanita itu duduk di hadapan Fenly.

"Iya, kalau dia mau ke sini." Jawab Fenly.

"Mau bibi masakin?" Tanya Bi Sari antusias.

Fenly mengangkat wajahnya, "Nggak usah bi,"

"Sekarang berangkat mau bawa bekal nasi?" Tanya Bi Sari lagi.

Fenly menggeleng.

"Mau dianterin Pak Djo?"
Bi Sari belum menyerah menanyai Fenly, Pak Djo adalah supir sekaligus tukang kebun di rumah Fenly. Mobil orang tuanya hanya menganggur di garasi, karena Fenly lebih senang naik bus.

TERBUNUH SEPI (END)  || UN1TYWhere stories live. Discover now