💜# Rumah Sakit

95 36 242
                                    

Hallo semua, kembali lagi dengan Holland di sini~

Disini gue juga mau kasitahu, gue baru up cerita baru nieh! Wajib baca pakek banget. Bisa kunjungi di laman writerdea

"Dikala hati telah patah, bukan retak lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dikala hati telah patah, bukan retak lagi ...  Pilih bertahan atau mati?"

"Berharap terbangun dengan amnesia, namun ada seseorang yang tidak bisa dilupakan."

———Nikah Yuk, Kaa!———

"Sesungguhnya, manusia sebagai pencinta berbanding terbalik dengan manusia sebagai pelakor!"

"YEAH!" teriak Senja bertepuk tangan, puas dengan jawaban Bintang.

Bintang menengok ke arah Elena. Terlihat jelas wajah Elena yang memerah. Bintang menahan tawanya.

"Kenapa lo? Merasa?"

"Apa apa?" tanya Elena berlagak tidak tahu.

"Bah!"

"El," panggil Senja.

"Iya, Kak?"

"Ajarin gue rumus jadi pelakor dong! Lo kan ahlinya!"

....

Ankaa keluar dari rumahnya. Ia menemui seseorang yang tengah menunggunya di depan pagar. Alex, ia membalikkan tubuh ketika mendengar suara pagar dibuka. Keduanya saling menghadap satu sama lain.

"Bodoh."

Satu kata yang dituturkan oleh Alex membuat Ankaa tidak paham. 

"Lo sama aja kayak dulu. Suka mempercayai orang yang belum tentu dia benar," kata Alex melanjutkan kata-katanya. "Lo percaya Elena, huh?"

Ankaa menunduk. Ia malas untuk berbicara apalagi tentang Sheyla. Ya, Ankaa tahu jalan pembahasan Alex. Mengapa Alex mendatanginya hanya ingin membahas Sheyla?

"Ankaa!" 

"Dia pernah bilang awal-awal. Kalau gue nggak mau jadi pacar dia, dia bakal umbar rahasia ini. Bahkan, gue bodohnya lupa dengan itu," balas Ankaa dengan cepat. "Dia selalu nembak dan gue tolak!"

Alex meringis. Kedua telapak tangannya dimasukkan ke dalam saku hoodie yang ia pakai. Alex kembali menatap serius ke mata Ankaa. "Sheyla bukan orang yang seperti itu, woi! Dia nggak akan semudah itu membuka rahasia orang--"

"Ini kenyataannya!" 

Alex tidak mau kalah. Ia kembali membela Sheyla dan berusaha memasuki pikiran Ankaa. "Sheyla itu sayang sama lo! Dia nggak akan melakukan hal selicik itu! Ingat, Kaa! Harusnya lo tahu siapa Sheyla!"

Napas Alex memburu setelah berbicara panjang dengan tempo cepat. Ankaa memalingkan wajahnya, Haruskah ia beritahu tentang apa isi pikirannya sekarang? Dirinya sedang menimbang-nimbang. 

Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]Where stories live. Discover now