💜# Pantaskah?

164 98 96
                                    

Kerusuhan di dalam kelas muncul

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Kerusuhan di dalam kelas muncul. Jam kosong akhirnya diberikan setelah para murid kelas 11D IPA berdoa berjamaah dua bulan lamanya. Sheyla menghabiskan waktu dengan menonton film dari ponselnya, berbeda dengan Ankaa yang memilih belajar.

Betapa hancurnya kelas seperti reruntuhan akibat gempa. Semua teracak, kecuali satu tempat yang selamat, tempat Ankaa. Tempat Ankaa rapi dan tertata. Diri Ankaa saat ini sedang siaga karena tahu Lingga dari kejauhan menatapnya seperti menyelidik.

"Oi!" panggil Syifa memukul meja Ankaa.

Ankaa terkejut, tetapi hal itu berhasil ditutupinya.

Senyuman licik Syifa terbit. Ia menilik wajah Ankaa.

"Culun! Culun! Culun!" cemooh Syifa menekan-nekan lensa kacamata Ankaa.

Dina dan Syifa tertawa bersamaan. Dari kejauhan Sheyla diam-diam menjadi saksi itu semua. Ia memutuskan untuk diam, ingin melihat apa balasan Ankaa.

"Lo manusia apa sampah sih?!" Dina mulai beraksi menunjukkan wajah menyebalkan jika dilihat. "Mukanya kusam banget!" tambah Dina dengan telunjuknya yang berputar-putar menunjuk wajah Ankaa.

"Eh, eh, Din," panggil Syifa, namun tatapannya ke arah Ankaa. "Harusnya dia ngaca dulu! Masa sampah Sekolah di Argantara!"

Syifa mendekatkan wajahnya kepada Ankaa. "Lo harusnya sadar, nih, kelas cuma untuk siswa-siswi yang wow! Ngaca! Ngaca, woii!"

"Lo nggak tau harga diri lo ya? Sini gue kasitau." Dina mengangkat dagu Ankaa dengan kelingkingnya. "Harga diri lo itu kurang dari nol, sedangkan kita semua uncount!"

Sudut bibir kiri Dina naik. Ia tertawa garing hanya sebentar.

"Bahkan sampah lebih mahal daripada lo!"

...

Tangan Sheyla sibuk memijat pelipisnya. Sheyla berjalan keluar dari kelas untuk membuang sampah bungkus permen. Tidak sengaja matanya melihat Ankaa yang mau memasuki kelas. Tangan kirinya, ia rentangkan untuk menghalangi jalan Ankaa, sedangkan tangan kanannya melempar bungkus permen tersebut. Tepat sasaran! Bungkus permen masuk ke dalam tong sampah.

Ankaa berhenti tanpa melihat Sheyla.

"Lo bodoh banget, Kaa!" umpat Sheyla.

Ankaa bergeming.

"Jangan mau dibilang murahan sama mereka!" kesal Sheyla penuh penekanan.

"Mungkin lo mau tampilin diri lo seperti ini, tapi lo juga harus lawan saat diri lo dibilang seperti itu!"

Ankaa menatap Sheyla. "Gue emang pantas diberi itu," tukas Ankaa.

Lagi-lagi jawaban Ankaa selalu membuat Sheyla pusing.

"Itu hukuman untuk gue," lirih Ankaa.

Mendengar suara Ankaa sedikit melemah, Sheyla menatap lekat laki-laki itu.

Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]Место, где живут истории. Откройте их для себя