💜# Calon Jodoh

116 85 92
                                    

 "Jangan selalu menutup telingamu untuk mendengar kata hatimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Jangan selalu menutup telingamu untuk mendengar kata hatimu. Jangan tutup matamu untuk melihat siapa yang ada di dalam hatimu."
- Nathan Arcturus -

who is Nathan Arcturus?
langsung aja baca kuy! Kalian akan tahu setelah baca bab ini ^^

TYPO ATAU ADA KESALAHAN DALAM KEPENULISAN? COMMENT YAH
SOALNYA AKU MASIH TAHAP BELAJAR HEHE

_💜💛💜_

Pukul 23.45, Sheyla baru saja melangkahkan kakinya di rumah yang sekarang hanya didiami oleh Naha dan dirinya. Sheyla mendengar suara tangisan di dapur, ia yakin itu adalah mamanya. Beberapa hari ini, Sheyla selalu mendengar Naha menangis secara sembunyi-sembunyi.

"Ma," panggil Sheyla pelan.

Naha membalikkan tubuhnya.

"Darimana saja kamu, Sheyla? Tidak lihatkan ini sudah jam berapa?!"

Sheyla menunduk. Saat ini, Sheyla memutuskan untuk tidak melawan ataupun membantah. Cukup Hexam saja yang melukai hati wanita itu.

"Cepat bersih-bersih! Kamu harus tidur lebih cepat. Besok guru lesmu datang pagi-pagi."

"Besok? Hari Minggu?" tanya Sheyla tidak yakin.

Naha mengangguk. "Mama juga sudah mendaftarkanmu untuk mengikuti try out selama seminggu. Jadi untuk seminggu ini usahakan pulang sekolah lebih cepat!" tambah Naha.

Sheyla diam. Ingin sekali ia mengumpat, tapi takut berdosa.

"Kalau stress, jangan ngajak-ngajak!" celetuk Sheyla dengan suara kecil.

...

Dengan waktu yang sama dengan Sheyla, Ankaa juga baru sampai di rumah. Ia baru makan malam tadi di restoran yang buka 24 jam. Di rumah, Ankaa mendaratkan tubuhnya pada sofa yang berdominan biru.

"Lah ngapain pulang ke sini?" tanya Nathan, Papa Ankaa.

"Lagi pengin," jawab Ankaa seadanya.

Nathan menghampiri anaknya, lalu mengacak-acak rambut Ankaa. Beliau duduk di samping Ankaa.

"Gimana sekolah kamu? Lancar?"

Ankaa menengadah. "Sampai saat ini lancar."

"Nggak terasa kamu sudah tujuh belas tahun. Sudah nggak takut lagi, kan, tinggal di rumah Kak Senja?" goda Nathan menatap jahil Ankaa.

Cowok itu mengusap wajahnya dua kali. "Itu sudah lama banget, Pa," kata Ankaa merasa malu.

Nathan tertawa kecil, "Haha, iya. Papa masih ingat saat awal kamu kelas 9, papa pindahkan kamu ke rumah Kak Senja, kamu nangis berontak. Ingusmu sampai penuh di baju mamamu."

Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang