💜#Haha Diterima?

242 149 177
                                    

_💜💛💜_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_💜💛💜_

Kencan dengan sembilan pacar Sheyla sangat lancar hari ini. Ia diajak menonton dalam hitungan dua kali, makan di restoran lima kali, berbelanja, pergi ke taman, membeli es krim, dan bermain trampolin. Walau itu memang melelahkan, tetapi bisa dikatakan impresif. Ia sudah mengatur waktu dan jadwal kapan dan dimana kencan pada masing-masing pacarnya. Tepuk tangan untuk Sheyla.

Ia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Mulutnya terbuka melihat paper bag yang bertumpuk di atas ranjang. Itu semua ia dapatkan tanpa mengeluarkan uang seperak pun.

"Memang ya, nabung pacar lebih untung daripada nabung duit."

Sesat. Jangan ditiru.

Sheyla mendaratkan bokongnya di atas ranjang. Pikirannya menerawang sesuatu.

"Rumah bukan kaleng-kaleng. Fasilitas tak tertandingi. Apa gue jadikan Ankaa pacar gue ya?"

Kelakuan apalagi ini, Sheyla? Sheyla menggeleng berkali-kali.

"Aish, stok penuh!"

"Hm, gimana kalau gue putusin di antara mereka?"

"Atau gue tambah stok?"

"Anjim, gue bingung!"

Tangannya merogoh tas, mengambil ponselnya di sana. Setelah dapat, Sheyla segera mencari sebuah kontak. Untungnya kontak tersebut mudah dicari karena inisialnya A. Ia menelpon kontak tersebut.

"PACAR GUE BALIKIN, YA ALLAH!"

Reflek Sheyla menjauhkan ponselnya dari telinga. Bisa-bisa telinganya lepas gara-gara suara keras itu.

"Si Nyai kalau ngomong sama cewek lain sok cool. Giliran sama gue udah kayak terompet!" kesal Sheyla.

Kemudian, Sheyla kembali mendekatkan ponselnya pada telinga.

"Nyai, gue butuh bantuan lo."

...

"Ya, terima kasih anak-anak. Semangat terus belajarnya!" ujar Pak Baiq menutup pelajarannya.

"Siap, Pak!" sorak mereka segera keluar kelas.

Lingga, Rijul, dan Doni menghalangi Ankaa untuk beranjak pergi. Mata Lingga menyorot pada buku yang dipeluk oleh Ankaa. Beberapa detik kemudian, Lingga mengambil buku itu kasar dan melemparnya lewat jendela.

"Mana?" tanya Lingga.

"Besok saya--"

Bugh

Tonjokan sudah mengenai pipi Ankaa. Ankaa memejamkan matanya menahan ngilu.

"Awas aja kalau lo besok nggak bawa seragam baru gue, gue akan melakukan lebih!" ancam Lingga mengetuk-ngetuk lensa kacamata Ankaa.

Lingga pun meninggalkan Ankaa. Rijul dan Doni berjalan melewati Ankaa sambil menyenggol bahunya. Sheyla dapat melihat itu semua. Ia masih tidak habis pikir dengan pikiran Ankaa. Sheyla memutuskan untuk tidak peduli.

Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang