21|

60.4K 1K 22
                                    

Ayooo bisa yokkk, Nge-vote nya hihi.

•••

Seperti biasa, pagi ini Aleta terbangun dengan Gema disisinya. Senyum tersungging saat merasakan pelukan hangat yang Gema berikan. Aleta tak menyangka bahwa keduanya akan berjalan jauh seperti ini. Gema benar-benar ada untuk dirinya, tak pernah pula meninggalkan Aleta sendirian lagi.

Aleta menyingkirkan tangan Gema pada pinggangnya, ia ingin bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Tubuhnya sudah membaik akibat perbuatan Gema, 'kalo anu-nya sakit, cara ngobatinnya ya harus ngelakuin itu lagi Al!' kira-kira begitulah Gema mengatakan nya.

"Mau kemana?"

"Eh-" Aleta terkejut saat melihat Gema terjaga dari tidurnya. "Mau mandi." Gumam Aleta.

"Masih jam berapa ini Al! Udah sini tidur lagi!." Titah Gema dengan suara seraknya. Aleta menggeleng dan terus berjalan menuju kamar mandi. Ia ingin cepat-cepat membersihkan tubuhnya, tubuhnya terasa begitu lengket!

"Al-buka!." Decak Gema dengan mata sayu.

Aleta segera membuka pintu kamar mandi tersebut dan membiarkan Gema ikut bergabung bersamanya. "Kak, mau ngapain?" Aleta menurut saat Gema menarik tubuhnya memasuki bathup.

"Kita berendam bentar Al!." Jawab Gema dan mulai menggosokan sabun pada tubuh Aleta. "Gantian sayang." Bisik Gema. Aleta mengangguk dan menjalankan jemarinya menyusuri tubuh telanjang Gema. Gema hanya memejamkan matanya menikmati semua perlakuan Aleta. Pagi yang nikmat!

"K..kak-ini berdiri." Cicit Aleta menelan ludahnya gugup.

"Turunin kalo bisa." Goda Gema dan langsung menerjang Aleta.

•••

"KANIA!!!" teriakan nyaring seseorang membuat sang empu yang dipanggil langsung menoleh dan tersenyum lebar menyambut pelukan erat yang diberikan.

"Kania.. Aleta kangen!." Gumamnya.

Kania melepas pelukan keduanya dan menatap sedikit khawatir pada Aleta. "Udah sembuh?." Tanya Kania seraya matanya celingak-celinguk melihat kaki Aleta.

"Sembuh?-" beo Aleta yang juga ikut melihat kakinya.

"Kan kamu sakit kemarin, makanya ga masuk kan!." Heran Kania.

Aleta tergagap, ah.. Iya! Dirinya melupakan hal itu. "Oh, Iya. Udah sembuh kok Kan!." Jawab Aleta gelisah. "Udah, ayo masuk." Potongnya saat masih merasakan tatapan curiga dari Kania.

Keduanya berjalan berdampingan dengan Gema yang tak jauh dibelakangnya. Tampak Gema dengan wajah ketatnya hanya mendengarkan saja ucapan Brian dengan pandangan mata yang tak lolos sedikitpun pada Aleta. "Al!." Panggil Kania saat bokongnya sudah menduduki kursi.

"Iya?."

"Gue masih ga percaya sama kejadian kemarin." Ucap Kania berbasa-basi.

Aleta langsung menunduk sedih. Ya, dirinya pun masih sangat tak percaya. Dari awal kedatangannya kepesta tersebut, seharusnya Aleta tak menginjakan kakinya keacara-acara seperti itu. Ya, itu untuk pertama kalinya! Dan, Ferry. Lelaki itu dengan frontal mengatakan bahwa dirinya mencintai Aleta. Itu benar-benar kejutan yang berbahaya. Kenapa berbahaya? Ya, karna hal itulah yang membuat Gema seperti orang kesetanan dan langsung memukuli Ferry dengan brutal.

Kira-kira bagaimana nasib Kak Ferry? Batin Aleta.

"Oiya, Al!." Ucap Kania sedikit kuat yang membuat Aleta langsung mendangakan kepalanya.

GEMA (On GOING)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant