13|

41.9K 930 67
                                    

"Aduhhh-" ringis Kania saat merasakan bola basket mengenai kepalanya dengan kuat.

Tampak seorang lelaki tampan berlari menuju kearah nya dan langsung berjongkok untuk melihat ... Bola basketnya!

"aduhh bola gue!." paniknya sembari mengelus bola basket tersebut.

Kania melotot saat melihat perlakuan sang pelaku, bukannya khawatir pada dirinya yang tertimpuk ini malah khawatir sama bola basketnya.

"Heh! Longor! Yang sakit gue bukan bola lo!." teriak Kania marah.

Lelaki ber-name tag Bima itu terlihat bingung menatap Kania. "lo ngapain tiduran disitu?."

Lagi-lagi Kania melongo, "Hah?! Tidur?."

Bima mengangguk lalu bangkit hendak menolong Kania, "yauda deh sini gue bantu!."

"pala bapak lu! Emang seharusnya lo bantuin gue anjir!."

"lo ngomong apaansih! Mau di tolongin kok ngomong nya gitu."

"udah, awas lo! Minggir-minggir!." usir Kania dan bangkit berdiri.

"ohh, lo mau traktir gue." dengan semangat Bima menggandeng tangan Kania lalu membawanya menuju kantin.

God! Ni orang rupanya Bolot!. Teriak Kania sembari meringis merasakan pusing pada kepalanya.

Keduanya berjalan menuju kantin, sepanjang perjalanan semua mata memandang penasaran pada Kania dan Bima. Bagaimana tidak? Kini Bima sedang menggenggam erat tangan Kania dan Kania yang hanya diam menurut disampingnya.

"oiya, Lo temennya Gema kan?." tanya Bima.

Kania mengangguk sembari memegangi kepalanya, tak ada gunanya dia menjawab, toh Bima juga tak akan nyambung.

"kalo ditanya itu dijawab!." ucap Bima sembari menarik Kania menuju meja para sahabatnya.

Kania hanya mencebikkan bibirnya.

"woiilah buset dah!." teriak Bima girang saat melihat kedatangan Kania.

"apa lo!." sentak Kania menatap garang.

"Haha ... Lo ngapain sama sih Bibol?." tanya Ferry.

"Hah!?." jawab Kania bingung.

"Bima bolot."

"bangsat lo!."

Semuanya tertawa saat melihat wajah masam Kania.

"Kania, kening kamu!." suara lembut Aleta mengintruksi.

Kania langsung duduk disamping Aleta dan membiarkan Bima yang masih berdiri bingung.

"kenapa bisa gini?." tanya Aleta sembari mengusap lembut kening Kania yang sedikit membiru.

"gapapa kok Al, eh-bolot! Duduk lo!."

"lo apaansih! Dari tadi bilang pacaran terus, gue gamau jadi pacar lo! Gue ngajak lo kesini cuma mau nagih janji traktir lo tadi."

Semua melongo mendengar penuturan Bima. Tak heran, Bima memiliki masalah pada pendengaran nya. Tapi, ini? Sejak kapan Kania mengajaknya pacaran?

"duhh, ni anak kok bisa sih masuk sekolah disini?." ucap Kania frustasi.

Tawa mereka pecah saat melihat pertengkaran kecil antara Kania dan Bima.

"lo ngapain sih bawa dia kesini?." tanya Gema yang masih setia tertawa.

"gile! Apes banget sih gue, Arghh!."

"hay!." lagi-lagi tawa ceria Gema dan teman-temannya hilang berganti dengan tatapan serta wajah malas.

GEMA (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang