Chek-up

1.9K 80 6
                                    

Flashback

Berada di ruang konsultasi dokter Shifa harap-harap cemas melihat raut wajah dokter sayu menyirat sedih usai membaca surat dari laboratorium, menarik nafas dalam-dalam menatap lekat kedalam bola mata Shifa

"Diangnosinya anda mengidap blood cancer atau leukemia"

Shifa terkesiap dengan mata membelalak atas berita duka tubuhnya.

"Apa diagnosanya tidak salah dok?"

"Ini hasil dari lab."

Sang dokter menarik nafas masygul, tentulah hal terberat bagi seorang dokter ialah menyampaikan berita duka pada pasiennya

"Lalu aku harus apa dok?"

"Masih harus dilakukan pemeriksaan untuk menentukan jenis kangker darah yang kamu idap."

Sang dokter meraih dan mengelus punggung tangan Shifa mencoba menguatkan

"Yang menyembuhkan bukan cuma obat, tapi keyakinan, optimistislah kamu bisa sembuh."

Hanya mengangguk meski dua bulir air mata jatuh tak tertahan.

Flashback selesai

Shifa meremas surat dari rumah sakit. Ya, setelah ia merasa terus-menerus merasa sakit akhirnya ke rumah sakit sampel darah diambil untuk cek di laboratorium dan hari ini hasilnya keluar.
Tidak menyangka penyakit mematikan telah bersarang di tubuhnya.

Harus tegar dan tetap optimis meski ketegaran dan optimis tidak serta merta menyembuhkan tapi setidaknya mencegah runtuhnya harapan akan kehidupan.

Hari ini ke kampus, Shifa merias wajah memakai blush on dan lipstik dengan itu akan menyembunyikan wajah pucatnya.
Meski dengan tanda vitalnya sebagian orang akan menebak jika ia dalam keadaan sakit, bobot tubuhnya turun, kulitnya juga berbintik merah.

"Shifa...

Seorang pria memanggilnya dari belakang, menoleh dan menjumpai Jefry pria yang memanggilnya

"Jefry ada apa ya?"

"Tiana tidak bersamamu?"

"Tidak, aku baru saja tiba di kampus."

"Jika bertemu tolong bilang padanya kalau aku serius."

Hanya beberapa patah kata dari Jefry kemudian ia berlalu pergi menyisakan tanda tanya pada Shifa

Kebetulan orang yang tadi jadi objek pembicaraan melintas sepertinya hendak ke perpustakaan, sebelum mulai mata kuliah menyempatkan waktu menemui sahabatnya itu.

Tersenyum manis kala melihat Shifa menghampiri, sedang Shifa tetiba mencubit pelan pipi Tiana.

"Apa kabar. kamu sehat kan, bagaimana kabar ibu?"

"Aku baik, Alhamdulillah ibu juga agak membaik."

"Syukurlah."

"Kamu sendiri gimana Shifa?"

Sejenak Shifa tertegun, bagaimana cara menjawab apa ia harus menyampaikan perihal kesehatannya

"A.. aku juga Alhamdulillah baik."

Serunya sedikit terbata

"Oh ya! Tadi aku ketemu Jefry ada hal yang ia bilang tapi aku bingung katanya dia serius dan itu yang harus aku sampaikan padamu."

Tiana hanya senyum simpul, Sedang Shifa menatap penasaran namun penuh selidik

"Ada apa sih antara kalian? Tia cerita dong!"

Ayam Kampus Story (Completed)Where stories live. Discover now