1/ Andra & Lira

345 32 10
                                    

Halo!

Selamat datang dicerita yang baru!!

[Squel Kelas Sebelah]

Semoga suka:)

Selamat membaca 💜.
.
.
.

"Woy! Andra! Kok lo pergi?! Sepatu gue lo kemanain?!"

"Mana gue tau. Carilah!"

Lira mendengus kesal menatap kepergian cowok bertubuh tinggi itu dari hadapannya.

Kadang Lira suka tidak percaya jika Andra menyukainya, karena kelakuan dan sikap cowok itu berbanding terbalik sekali dengan ucapannya. Andra tetap Andra, jahil dan selalu mengganggunya. Dan Lira tidak suka, tidak suka sikap dan kelakuan cowok itu tapi suka orangnya. Kan aneh.

Mereka baru selesai mengikuti olahraga, sebagian memang sudah kembali ke kelas atau mungkin melimpir sebentar ke kantin. Namun Lira masih betah di lapangan, celingukan mencari sebelah sepatu miliknya, jangan lupakan keringat yang sudah membanjir wajahnya.

"Andra sialan! Kenapa sepatu gue bisa di ring basket sih?!"

Lira mencak-mencak tidak terima melihat sepatunya sudah menyangkut di ring basket. Mana tinggi, dia tidak yakin bisa menjangkaunya.

"Bukan gue yang naroh situ, sepatu lo nyangkut sendiri."

Andra tiba-tiba muncul, membawa satu minuman yang dia sodorkan pada Lira.

"Lo yang lempar bego!"

Andra mengernyit mendongak menatap sepatu milik Lira yang tadi tak sengaja dia lempar dan berakhir menyangkut di ring basket.

"Kok gue? Lo sendiri yang lempar gue pake sepatu." balas Andra.

Kenapa sih? Lira disini yang selalu salah? Iya, dia memang tadi melempar Andra dengan sepatu karena cowok itu dengan jahilnya menarik ikat tali rambutnya dan membawa pergi. Jadi siapa yang salah disini sebenarnya?

"Pokonya gue gak mau tau lo harus ambil sepatu gue!" Kekeuh Lira, mengambil minuman yang Andra sodorkan lalu berlalu ke tepi lapangan, duduk dan meminum minumaannya.

"Terus gimana? Masa gue manjat?" tanya Andra mulai kebingungan.

"Kenapa enggak? Katanya cinta sama gue, masa ketimbang ngambil sepatu gue aja lo gak mau." Lira tertawa jahil setelahnya.

Biarlah, sekarang gantian dia yang menjadi menyebalkan. Jarang-jarang melihat Andra kesal.

Lira salah jika menganggap Andra akan melakukan hal konyol itu, memanjat tiang basket. Nyatanya, otak Andra lebih pintar darinya, cowok itu sengaja meminjam tongkat kayu panjang yang entah darimana untuk bisa melepaskan sepatu Lira yang tersangkut di ring basket.

Dan...berhasil.

Andra menghampiri nya, membawa sepatu milik Lira ditangan kanan membuat Lira menatapnya berbinar.

"Sini!"

Lira dengan cepat mengambil nya, memakainya langsung.

"Ck! gak gitu ngiketnya," Andra berjongkok, mengambil alih tali sepatu Lira yang diikat asal. "Lo kalo ngiketnya gini gampang lepas, kalo jatuh kesandung talinya gimana?"

Lira speechless, ini bukan pertama kalinya Andra mengikatkan tali sepatu nya. Namun, rasanya benar-benar masih sama, Lira masih saja suka deg-degan tidak jelas.

"Udah." Lira mendongak menatap Andra dari posisi, cowok itu berdiri di depannya. "Kenapa?"

"Gue gak panas lagi. Lo disini aja terus, berdiri biar gue gak kepanasan." Lira menyengir setelahnya.

My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang