Cewek yang diketahui bernama Cia itu menatap tak terima kerarah Kyra. "LO---" Kyra menarik kerah baju nya, membuat Cia berdiri tepat di hadapan Kyra dengan jarak yang sangat dekat.

"Apa? Marah?" tanya Kyra dengan nada menantang.

Dari jarak beberapa meter, Darel mengusap wajah nya kasar, "Cewek lo Al, mati kek nya kalau gak berantem," adu Darel.

"Cewek rusuh lo!" hardik Cia. Kyra menyeringai, "Murahan lo, gak laku sampai ngambil foto cowok orang? Berapa harga lo? Sini gue beli," ucap Kyra angkuh.

Kumpulan anak toksin bersorak meriuhkan, mendukung Kyra yang memang selalu tampak dominan.

Virgo mengelus dada nya, "Al, kayak nya tiap pelajaran agama cewek lo absen deh Al," Cana mengangguk cepat, "Iya anjing, mulut nya kaya gak pernah di doain!" timpal Cana.

Cakra mendelik, "Mulut di doain itu gimana sih Can?" tanya Cakra lelah. Cana tersenyum misterius, lalu secara tiba tiba menempelkan telapaka tangan nya, membekap mulut Darel sambil komat kamit membacakan doa.

"WOI! TANGAN LU BARU NERAKA!" hardik Darel, cowok itu menepis kasar tangan Cana dari mulut nya. "Sialan! Muka ganteng guee!" Virgo menatap jijik kearah Darel, "Lo gak ada ganteng ganteng nya anjing!"

Darel mendengus sebal, "Gak usah banyak gaya deh Can! Doa qunut! Hafal gak lo? Gak kan?!" semprot Darel, Cakra tertawa ngakak, "Palingan habis ruku langsung sujud,' ejek Cakra.

Cana menggerutu sebal, "Sialan! Aib gue di umbar umbar!" ketus Cana.

Xavier mendelik tajam, "Gak usah ngomongin aib kalau waktu nya sholat jumat lo malah main ps," ujar Xavier datar.

Virgo tertawa puas mendapati wajah tertekuk Cana, "Udah gak sholat jumat, berdosa lagi," timpal Virgo.

Sekala melirik, "Cana sholat idul fitri sama idul adha doang," ucap nya. Cana menatap tak terima, "Enak aja! Kaga anying! Gue sholat!" bela Cana.

Cakra menatap mengejek, "Kalau ingat," timpal Cakra. "Udah ah! Jangan bahas dosa gue!" putus Cana.

Darel mengangguk, "Iyalah, kalau bahas dosa lo mah gak ada habis nya," celetuk Darel. "Nghaca," cetus Cakra.

PLAK!

Sebuah tamparan melayang kembali membuat keenam cowok itu kembali pada realita, menatap kearah Cia yang meringis kesakitan sembari menahan malu berkat tamparan keras Kyra pada pipi nya.

"Lo tau? Mulut lo busuk, gak pantes muji muji cowok gue, sadar posisi, lo gak lebih dari butiran pasir di Cendrawasih," ujar Kyra tajam penuh kecaman.

Kyra menarik dasi Cia, berbisik tepat di samping telinga cewek itu, "Gue benci sama hal apapun yang berusaha menarik perhatian cowok gue selain gue, dia gak boleh terbagi, cuman punya gue, lo paham Cia?" Muka Cia memerah, tangan nya terangkat ingin membalas tamparan Kyra, tapi kekasih dari ketua batara itu terlebih dahulu mencengkram leher Cia.

"Al! Anjrit itu cewek lo, yaallah Al! Tobat guee! Bisa mati muda gue kalau jadi lo Al!" heboh Darel.

Kyra menatap nya remeh, "Tikus kecil kaya lo lagi mencoba menentang keberadaan dan kekuasaan gue di Cendrawasih? Lo serius Cia? Lihat sekeliling lo," titah Kyra.

SEKALADonde viven las historias. Descúbrelo ahora