23. Ketika Patah Hati (Muhasabah Diri)

Start from the beginning
                                    

Dan, suatu hari nanti, kita akan tahu jawaban dari patah hati yang dirasakan.

Dan, yang terpenting kita harus lebih bermuhasabah diri.

Banyak yang lebih penting dihidup ini.

Dan, hal itu bukan tentang dia saja.

Tak usah memikirkannya.

Dan ketika kau berharap padanya, bahkan kau dan dia saja tak mempunyai hubungan apapun. Bahkan hanya sebagai pelampiasan.

Atau mungkin bisa saja singgah sementara, kemudian pergi persinggahan.

Dan, kau terperamgkap pada berharap berlebihan kepada manusia.

Ketika kau tersakiti hal tersebut adalah kesalahan diri sendiri.

Karena kau telah mengizinkan orang lain mematahkan hatimu.

Atau membiarkan dirimu terperangkap kedalam cinta yang semu.

Berharap berlebihan kepada manusia.

Resiko mencintai secara berlebihan akan tersakiti.

Terlau nyaman bersamanya sehungga membuat diri melupakan hal penting.

Bahwa sesuatu hal tak akan selamanya abadi.

Dia yang pergi dengan meninggalkan jejak.

Jejak luka yang membekas.

Terlalu mudah percaya dengan perkataan manisnya.

Janji-janji yang sebelumnya terucap, kini hanya dusta.

Dan, kau masih memberikan celah untuknya.

Cinta adalah fitrah, tapi diri harus bisa mengendalikan agar tak terjerumus.

Pada dasarnya setan selalu menghasut manusia.

Dan, jangan sampai kau terjeremus kedalamnya.

Berharap boleh, tapi titipkanlah pengharapan kepada Allah. Hanya Allah saja yang tahu apa yang kamu rasakan.

Pendamlah cinta, sampai tiba waktunya.

Dimana tiba janji suci, tiba saatnya kau menikah dengannya.

Hati mudah tersakiti, terluka, berulang kali jatuh pada janji yang palsu. Bisa jadi, karena terlalu menaruh harap dengan manusia yang berujung kecewa.

Dan, marilah intropeksi diri.

Mungkin, karena diri terlalu jauh dengan sang pencipta.

Dan, cinta kau dengan manusia melebihi cinta pada Allah.

Allah memberikan luka karena Allah maha baik.

Allah ingin kau kembali padanya, dan selalu berharap padanya.

Dan, disinilah kau mendapatkan pelajaran.

Bahwa ia bukan yang terbaik untukmu.

Terulahlah berbenah diri.

Harus yakin kepada Alllah.

Serahkan semuanya pada Allah.

Biar Allah yang menggenggam hati kita, dan ketika kita serahkan semuanya sama Allah, tak akan pernah kecewa.

Ketika ada sesuatu hal yang tak sesuai.

Percaya pada Allah.

Karena Allah tahu yang terbaik untuk kita.

Ketika patah hati jangan sampai berpikir dunia telah berakhir, hidup tak ada artinya.

Ingat, masih ada Allah.

Bawa PerubahanWhere stories live. Discover now