"eh, lo! Geseran dikit dong!." ucap Laura sembari menggeser sedikit kasar Ferry yang sedang duduk disamping Gema.

"apaansih ni!." dumel Ferry dan bangkit menuju tempat duduk di samping Aleta.

"kalian lagi ngomongin apaansih, seru banget kayanya." ucap Laura sedikit berbasa-basi.

Tak ada yang menjawab termasuk Gema, kini dirinya sedang diam dengan wajah datarnya.

"sayangg!." rengeknya pada Gema.

"ck! Apaansih!."

"ih, kamu kok kasar?!."

Gema menarik nafasnya mencoba untuk sabar menghadapi predator nya. "kamu ngapain disini? Bukannya lagi marah sama aku?."

Aleta yang melihat dan mendengar percakapan keduanya hanya dapat menunduk dalam. Jelas bukan? Gema masih memiliki hubungan pada Laura, selama ini Gema hanya tak ingin menyakiti hati Aleta dengan menolak perasaannya mentah-mentah. Gema selalu diam disaat dirinya sedikit menyinggung perihal Laura dan ternyata ini jawabannya. Lalu apa artinya kalimat 'i love u' yang selalu dirinya terima?

"aku ga marah sama kamu kok sayang, aku cuma kesal!." jawab Laura lalu memeluk erat lengan Gema.

"ingat ini masih disekolah!." ketus Kania.

"sirik aja lo!." jawab Laura memutar bola matanya.

"kalian lagi bercandain apa sih?." tanya Bima dengan pendengaran minus nya.

"sebleng lo! Udah lo diam aja! Suara lo ga dibutuhkan disini." cecar Kania.

Lagi-lagi mereka tertawa, bukanlah ide yang buruk saat menjadikan Bima salah satu teman mereka. Setidaknya pertemanan kelimanya akan sedikit lucu dengan jawaban ngawur yang akan Bima keluarkan.

"oiya, teman-teman sekalian! Gue ada ide menarik ni!." ucap Brian mengalihkan pembicaraan absurd sahabatnya.

"gausah didengerin! Brian tukang cabul!." jawab Ferry.

"sialan lo!."

"mau ngomong apa lo?." tanya Kania.

Brian tersenyum tipis, "lusa kan sekolah kita libur nih selama seminggu, gimana kalo kita hangout? Tapi di pedesaan gitu, bukan di pantai atau villa."

"lo ngapain bawa kita ke desa? Bener-bener mau cabul lo kan?." todong Ferry.

"iya, gue mau cabul! Terutama sama lo! Mau gue sodok tu goa lo!."

Ferry langsung melotot dan merapatkan kaki nya, "anjing lo!."

Gema berdecak kesal, "lo berdua ngomongnya dijaga dong! Kasian tu Aleta pendengaran nya jadi kotor gara-gara lo berdua!." desis Gema menatap tak suka pada Brian dan Ferry.

"pendengaran aku juga kotor ni sayang karna teman-teman kamu!." timbrung Laura dengan suara yang dibuat semanja mungkin.

"cih! Kalo lo sih gak cuma kuping aja yang kotor, seluruh tubuh malahan! Dari ujung rambut sampe ujung kaki emang udah kotor!." jawab Ferry santai.

"Hahahah ... Sialan lo sahabat!." ucap Brian dengan tawa besarnya.

Laura langsung kicep saat mendengar ledekan Ferry. Dirinya langsung merapatkan tubuhnya pada Gema dan menyembuhkan wajahnya di bahu pria itu.

"eh, Gem! Awas lo jadi kotor!." ucap Brian.

"yee, sih Gema juga-aww!." Ferry langsung meringis kesakitan saat merasakan kaki nya diinjak kuat oleh Gema. Sedangkan, Gema langsung memelototi Ferry.

Brian dan Kania yang sudah mengerti langsung tertawa melihat kelakuan Gema dan mulut lemes Ferry.

"Haha ... Okey, kembali ke topik awal! Gimana pada setuju gak?." tanya Brian.

"gue sih ayo-ayo aja!." jawab Kania sembari mengedikan bahunya.

"yap! Gue juga kaya Kania." timpal Ferry.

"kalo lo Gem?." tanya Brian menatap Gema.

Gema langsung menatap Aleta yang juga sedang menatapnya, "gue sama Aleta ikut!." putus Gema. Aleta langsung memasang wajah ceriah nya. Ini pertama kali baginya!

"gue juga ikut!." ucap Laura yang mengetahui rencana semuanya.

"gak ada yang ngajak lo!." sinis Kania.

"tapi pacar gue ikut!." jawab Laura sembari memeletkan lidahnya.

Bima yang sedang makan ikutan bingung dengan apa yang dibicarakan orang-orang didepannya. "gue juga mau dong di traktir sama kalian!." ucapnya lari dari topik.

Semua menggelengkan kepala saat mendengarkan ucapan Bima.

"nih anak ikut aja biar seru, ntar gue yang urus!." ucap Brian mengakhiri jam istirahat mereka.

•••

"seneng banget bakal ikut hangout bareng Kania." ucap Aleta senang.

Kini Gema dan Aleta masih berada di parkiran sekolah dengan Aleta yang berada dipangkuan Gema.

"ohh, senengnya karna ada Kania!." jawab Gema dengan wajah cemberutnya.

"hehe ... Engga, seneng karna ada kakak juga." Aleta langsung memeluk Gema erat dan menelungkup kan wajahnya diceruk leher Gema.

Gema tertawa senang saat melihat tingkah manja dan malu-malu dari Aleta. Menurut Gema, setelah dirinya mengetahui bahwa Aleta menyukai nya perasaan cinta Gema pun semakin hari semakin besar.

Jika kalian bertanya bagaimana dengan Laura? Gema sendiri pun takbisa menjawabnya! Setau Gema, dirinya dan Laura sama-sama mendapatkan keuntungan jika terus bersama, setidaknya untuk saat ini.

"kak, ayo jalani mobilnya!." gumam Aleta yang masih berada didalam pelukannya.

"sabar dulu sayang! Kita pacaran dulu sebentar! Dirumah ada mama, ntar kita gabisa kaya gini." jawab Gema yang kini sudah menciumi wajah Aleta.

"kak?." panggil Aleta.

"iya sayang."

"kapan mau cerita tentang kak Laura?."

Deg

Gema terdiam dan langsung membuang arah pandangnya. Sedangkan, Aleta lagi-lagi hanya menghela nafas pelan.

"cium Aleta lagi kak!." titah Aleta mencoba mengalihkan suasana canggung keduanya.

Gema menurut dan langsung membabat habis bibir manis gadisnya, setidaknya dengan ciuman ini Aleta dapat mengerti arti dari pertanyaan nya barusan.

Kakak gak bisa milih sayang!.

•••

Sedikit info, sebenarnya Bima itu handsome loh manteman! Cuma, ya gitulah ...

24Feb2021
1212-kata

See u 🖤

GEMA (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang