"Sam!" Peringatan itu jelas terdengar dari Dyba.

Rion menutup bagian bawahnya dengan tangannya. Ia menatap Sam dengan kesal. "Nanti kan punya abang juga besar sendiri yah."

Dyba menghela nafas panjang, ajaran sesat Sam sudah menjalari otak Rion. Dyba meneteskan susu ke tangannya agar bisa merasakan apakah terlalu panas atau tidak. Setelah di rasa cukup, ia memberikannya kepada Letta dan bocah itu malah menggeleng.

"Ndak mau dia buna, dia udah punya pisang."

Letta mengangguk, ia memperlihatkan pisang yang sudah ia gigit-gigit kecil ke Dyba. "Nih, picang na."

Dyba mencubit pipi Letta. "Terus tadi kenapa minta susu ngainem?"

Letta hanya menyengir. Ia kemudian menatap Rion yang sekarang tengah memakan keripik kentang. Pisang yang ada di tangannya langsung ia jatuhkan. "Bang, intaa!"

Rion menggelengkan kepalanya. "No, ini punya abang."

Letta mengerucutkan bibirnya, ia menatap Sam. "Yayah, au itu."

Rion mendekat ke arah Letta yang ada di gendongan Sam. Ia sengaja menyuapkan keripik kentang itu dengan perlahan. "Emhh, enak banget!"

Dyba tertawa. "Jail banget kamu bang."

Rion menyengir, ia mengambil satu keripik kentang kemudian memberikan ke Letta, tetapi jaraknya sengaja ia buat jauh. Letta dengan susah payah ingin mengambil keripik itu, tapi saat ia hampir mengambilnya Rion langsung menjauhkannya.

"Abaaa!"

Rion tertawa, ia menyuapkan satu keripik ke mulut Letta. "Semua punya abang masa mau kamu minta. Tiba abang minta kamu, kamu gak boleh."

Letta mengunyah keripik itu, tidak memperdulikan omongan Rion. "Enyak."

Rion mendengus, ia mencubit pipi Letta dengan tangannya yang bersih. "Babay, abang mau ke kamar, mau belajar."

Letta langsung memperhatikan Rion yang sudah berlari cepat. Saat punggung Rion sudah terlihat ia menatap Sam. "Yayah, baba!"

Sam mengecupi wajah Letta. "Di sini aja kamu ya liatin buna bikin kue sama yayah, abang mau belajar sayang."

Letta mengangguk lesu. Sam membawa Letta duduk di pantry dengan Letta yang Sam letakkan di meja pantry depannya. Letta menggerakkan jarinya ke wajah Sam. Tangannya berhenti di cuping telinga Sam dan memainkannya.

"Dedek mau es krim?"

Letta menoleh ke Dyba sebentar kemudian fokus memainkan cuping telinga Sam lagi. "Ndak, au unya abaa ja."

Dyba menghela nafas panjang, ia akhirnya membuka laci kecil dan mengambil satu keripik kentang ukuran kecil.

Dyba menggerak-gerakkan keripik itu hingga menimbulkan bunyi yang membuat Letta langsung menoleh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dyba menggerak-gerakkan keripik itu hingga menimbulkan bunyi yang membuat Letta langsung menoleh. "Auuu!"

Dyba terkekeh, ia menunjuk pipinya. "Cium buna dulu baru buna kasih."

DySam (After Marriage)  [Selesai]Where stories live. Discover now