.Tok... Tok.. Tok...
Syifa mengetuk pintu ruang guru, dan membukanya
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam" Jawab bu Tara, guru bahasa Indonesia
"Ada apa Syifa? " Tanya Bu Tara ramah
"Em... Pak Doyoung nya dimana ya Bu? " Tanya Syifa melihat meja Doyoung kosong
Raut wajah Bu Tara seketika berubah menjadi sinis membuat Syifa mengerutkan dahinya bingung, kenapa raut wajah gurunya berubah? Pikir Syifa bingung
"Ga tau" Jawab bu Tara ketus
"O-oh.. " Syifa menganggukkan kepala nya kaku
"Memang ada apa mencari Pak Doyoung? " Tanya bu Tara sinis
"Saya emang sering kesini untuk belajar tambahan mapel bahasa Korea" Jawab Syifa
"Berarti kamu bolos? "
"Biasanya pulang sekolah, tapi karena sekarang sedang jam kosong di kelas saya, jadi kata pak Doyoung habis istirahat" Jawab Syifa berusaha sopan, Syifa tau seperti nya guru di depannya ini menyukai suaminya
"Oh" Bu Tara berlalu berbalik ke tempat duduknya meninggalkan Syifa yang melihat guru nya tidak suka. Syifa tidak menyangka guru yang sangat ramah akan menjadi se menyebalkan itu hanya karena suaminya. Syifa hanya bisa menggeleng kan kepala nya
"Syifa? " Tegur seseorang dari belakang membuyarkan lamunan Syifa
"Eh? Pak? "
"Kenapa disini? "
"Nungguin bapak"
Doyoung menunjuk meja nya dengan dagu nya menyuruh Syifa duduk di sana, Syifa yang mengerti pun langsung berjalan ke meja Doyoung dan duduk di kursi depan meja Doyoung
"Bapak kemana tadi? " Tanya Syifa saat Doyoung sudah duduk di bangku nya
"Toilet" Jawab Doyoung
Syifa hanya membulat kan bibirnya kecil. Tiba-tiba terasa panas di belakang kepala Syifa, saat merasakan itu Syifa menengok kebelakang, ternyata ada bu Tara yang menatap tajam Syifa seperti ada laser yang keluar dari mata bu Tara membuat kepala Syifa terasa sedikit panas
Syifa kembali membalikan tubuhnya tidak peduli dengan Bu Tara, ia menatap Doyoung yang juga menatap nya datar, ia bingung kenapa suaminya ini menatap nya datar? Sebenarnya sudah sering, tapi kenapa terkesan lebih menyeramkan dari sebelumnya
"Ayo pak belajar! Saya lagi semangat" Ucap Syifa membuyarkan keheningan
Doyoung hanya bergumam dan mulai menjelaskan materi kepada Syifa
Tak terasa sudah selesai, dan Syifa membereskan bukunya, walau bukunya kosong tapi ia mengeluarkan buku entah untuk apa hanya untuk pajangan. Sebelumnya Syifa memang ke kelas untuk mengambil buku
Setelah pamit, Syifa berniat untuk berdiri tapi di tahan oleh Doyoung
"Ikut saya" Titah Doyoung berlalu membuat Syifa mengerutkan dahinya dan memilih mengikuti Doyoung
***
Lapangan basket belakang
"Kenapa pak? " Tanya Syifa gugup saat Doyoung berhenti dan menghadap nya datar
Tanpa menjawab, Doyoung langsung mengambil tangan Syifa dan mencium seluruh sisi tangan Syifa, pergelangan, telapak, punggung tangan dan jari jari tangan Syifa
Syifa yang mendapat perlakuan seperti itu, tentu saja kaget dan malu, wajah Syifa memerah
"K-kenapa pak? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher
Fiksi Penggemar"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beban bapak gitu minimal" "Sudah ada" "Hah? Udah ada calonnya pak? Nikahin lah pak, kapan nikah pak? " "Tunggu kamu lulus"