.Kegiatan hari pertama berjalan sesuai rencana.
Bu Dini keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega, hari sudah malam, panggilan alam membuatnya terbangun
Baru saja beberapa langkah keluar dari toilet, ia melihat pemandangan zina yang lumayan jauh di depan sana, walaupun jauh tapi ia bisa melihat dengan jelas itu semua
Matanya membulat, siapa yang berani beraninya berbuat seperti itu di lingkungan seperti ini, di tambah ini malam hari. Pasti mereka kerasukan syaitan, pikir Bu Dini.
"ASTAGHFIRULLAH!! SIAPA ITU?!!"
***
Dari pagi kegiatan nya sangat padat, dari mendengarkan seminar, bermain game, Quiz dan selama itu juga Syifa mengacuhkan Doyoung dan menatap permusuhan pada suaminya itu.
Saat ini sudah jam untuk tidur, tapi Syifa izin untuk keluar dengan alasan ke toilet, sebenarnya dia hanya ingin menghirup udara malam saja.
Syifa duduk di kursi panjang jauh dari tempat siswa tidur. Sebenarnya hawanya sangat menyeramkan, kalau saja pikiran Syifa bukan tentang Doyoung yang menatapnya dingin setelah kejadian itu, mungkin Syifa tidak akan berani. Saat ini ia benar-benar tidak peduli dengan namanya makhluk-makhluk seperti setan, lagi pula ia memiliki ilmu agama, yang terpenting saat ini adalah, SYIFA MARAH DENGAN DOYOUNG!
Syifa menatap tajam rumput yang bergoyang di depannya, cahayanya remang-remang hanya di terangi lampu taman di sampingnya
Di sela-sela itu, Syifa terus menggerutu dalam hatinya
"Syifa"
Cih! Syifa kenal suara itu, sangat kenal malah, suara yang belakangan ini menjadi suara pertama yang ia dengar di pagi hari. Kim Doyoung, Suaminya.
"Syifa"
Sudah dua kali Doyoung panggil Syifa tetap tidak menjawab. Doyoung berdiri di depan Syifa yang masih pada posisi awal yaitu duduk
"Syifa!"
"Syifa Auliya Kamilah!"
Biasanya kalau Doyoung sudah memanggil nama panjangnya ia akan takut, tapi sekarang ia benar-benar kesal
Syifa kira Doyoung akan marah kepadanya karena telah mengacuhkan suaminya, tapi nyatanya ia salah
"Syifa" Ulang Doyoung melembut
"Sayang"
Tidak semudah itu!
"Istriku?"
Wah?! Cukup! Tolong hentikan Doyoung!! Wajah Syifa memanas, ia meremas roknya agar tidak teriak histeris kejang-kejang seperti menonton drama Korea
"Wanitaku" Ujar Doyoung lembut sambil berjongkok di depan Syifa menangkup wajah istrinya menyamakan tingginya
Sudah hilang kewarasan istrimu mas...
"Liat aku" Ucap Doyoung dengan gaya berbicara yang berbeda dari biasanya membuat Syifa sedikit merasa aneh
Dengan gugup Syifa menuruti perintah suaminya, menatap mata Doyoung yang menatapnya lembut
Ingin rasanya Syifa gorok muka Doyoung yang sangat mengetahui kelemahannya.
Cukup lama mereka bertatapan di selimuti keheningan
Doyoung mencium kening Syifa lembut cukup lama, berpindah ke pipi, hidung dan Doyoung mencium setiap inci wajah Syifa tidak ada yang terlewat sampai pandangan nya jatuh pada bibir tipis Syifa
ESTÀS LLEGINT
Teacher
Fanfiction"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beban bapak gitu minimal" "Sudah ada" "Hah? Udah ada calonnya pak? Nikahin lah pak, kapan nikah pak? " "Tunggu kamu lulus"