WHITE 1

680 133 40
                                    

🌿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🌿

BGM / Pink sweat$, chains

FILM yang mereka tonton hari itu bertema romansa jenaka. Sejak film di tayangkan mereka terlihat seru, seraya memakan camilan popcorn berukuran besar serta minuman bersoda berwarna cokelat yang mendunia. Terkadang Jean menyuapi popcorn ke mulut Mikasa, begitu sebaliknya, Mikasa membalas dengan suapan popcorn yang besar membuat mulut Jean penuh dan wajah lucu. Sontak hadir gelak tawa di antara mereka.

Kemudian mereka berjalan-jalan di sekitaran kota, mengunjungi tempat fasilitas hiburan populer berisikan anak-anak muda. Sejenis taman yang berada di atas gedung pusat pertokoan. Di sana terdapat lahan hijau yang rindang, lapangan voli pantai, skateboard, dan cafe. Kebanyakan orang duduk di taman sambil mengobrol. Menikmati keramaian kota, bisingnya kendaraan di jalan dan lampu-lampu gedung. Bermain ding-dong, membeli es krim atau bahkan crepes. Lamat-lamat Jean memandang Mikasa, gadis itu membuat banyak ekspresi saat itu seperti tertawa, berkerut, bahkan merajuk, karena Jean selalu mengajak perempuan itu bergurau. Jean tersenyum kemenangan saat sukses membuat Mikasa terhibur.

Belum selesai. Jean mengajak Mikasa mengunjungi restoran Prancis yang berada di ujung kota bernama Branche Bistro. Restoran bernuansa klasik, bangunannya tua, namun elegan. Semuanya dikelilingi tumbuhan menjadikan tempat itu sejuk. Dihiasi tanaman menjuntai dan merambat rindang di setiap sudut restoran. Mereka memilih duduk di bagian luar lantai dua dengan atap terbuka membuat angin berhembus lembut ke arah mereka. Angin menerbangkan rambut Mikasa sekilas, perempuan itu menyelipkan rambutnya begitu cantik disinari cahaya lilin di atas meja.

Waktu telah menunjukan sepuluh malam. Lentera berejejer menghias temaram, suasana di sana damai serta sunyi. Mereka duduk saling berhadapan, duduk di kursi dan mejanya yang terbuat dari kayu. Tidak perlu waktu lama hingga hidangan datang, dua set pasta, beer, kentang goreng dan nachos hangat.

Mikasa semringah saat mencicipi hidangan tersebut secara bergantian. Muncul suara sendok dan piring porselen beradu. Berdenting sibuk.

"Pastanya enak, kau tahu pasta apa ini?" Mikasa bertanya selagi mulut mengunyah, dia tidak tahu sebab makanan itu hasil rekomendasi Jean, dia yang memesan.

"Spagehetti alle vongole." Jean mengangguk tanda setuju, netranya antusias saat Mikasa mengucapkan kata 'enak', sekaligus lega karena Jean tidak salah memilih makanan.

"... Pasta yang dimasak dengan kerang, biasanya ada juga yang dilengkapi roti serta salad. Resepnya banyak di internet kamu bisa coba membuatnya di rumah, itu cukup mudah."

Mikasa mengangguk ringan. "Tidak terpikirkan olehku, tapi boleh juga. Lain kali akan ku coba."

"Buat yang banyak, karena tetanggamu juga mau," tukas Jean jenaka sambil mendekatkan wajahnya ke hadapan Mikasa, menegaskan. Perempuan itu berkelakar kembali hingga makanan dalam mulutnya nyaris keluar.

Forbidden ColorWhere stories live. Discover now