16. Taman

111 19 1
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi Rania segera memasukkan
barang-barangnya kedalam tasnya. Ketika ia telah selesai membereskan barangnya tiba-tiba Rio datang menghampiri Rania.

"Ran. Gue mau ngomong sama lo" ujar Rio serius

"Mau ngomong apa? Ngomong aja" ujar Rania pada Rio

Rio melirik Dhea dan Stevany,
seolah-olah matanya memberikan isyarat untuk meninggalkan ia dan Rania berdua. Ia tidak mau percakapannya dengan Rania di dengar oleh orang lain

"Emm Ran gue pulang deluan yah" pamit Dhea pada Rania

"Gue juga pulang deluan yah ran" kini Stevany yang ikutan pamit untuk pulang

"Loh kok lo bedua tinggalin gue sih" omel Rania pelan pada Dhea dan Stevany

"Ga gitu goblok. Keknya si Rio mau ngobrol serius sama lo. Makanya kita bedua gak mau ganggu" ujar Stevany Pada Rania

"Yaudah deh sana pulang" ujar Rania pada Dhea dan Stevany

"Dadahhh" ujar Stevany dan Dhea sembari berlari kecil keluar dari kelas

----------

"Eh dhe. Enak yah jadi Rania" ujar Stevany pada Dhea

"Enak apa?"

"Enaklah di sukai sama dua cowo" ujar Stevany pada Dhea

"Tapi ada gaenaknya juga jadi Rania" ujar Dhea

"Gaenak gimana maksud lo?" tanya Stevany

"Gaenaknya dia harus milih antara Rio atau Kafka" ujar Dhea memperjelas ucapannya

"Ya pasti Rania milih Kafka lah. Dia kan suka sama Kafka" ujar Stevany tak mau kalah

"Takdir gaada yang tau" balas Dhea

Mereka terus bercanda di lorong sekolah,ketika mereka sedang bercanda mereka bertemu dengan Kafka yang berjalan untuk menghampiri Rania di kelasnya

"Eh lo bedua" panggil Kafka pada Dhea dan Stevany

"I-iya kafka" jawab Dhea gugup

"Rania mana?" tanya Kafka pada keduanya

"Di kelas" jawab Stevany sambil menunjuk ke arah kelasnya

Kafka segera pergi menuju kelas Rania, ia berjalan perlahan meninggalkan Stevany dan Dhea

------------

"Buruan lo mau ngomong apa" omel Rania pada Rio

Rio melangkah mendekati Rania. "Emm Ran. Apa benar ran, lo jadian sama Kafka?" tanya Rio to the point sama Rania

"Hmm iya benar. Emangnya kenapa?" ujar Rania pada Rio

"Lo gak boleh pacaran sama Kafka ran" ujar Rio pada Rania

Rania mengerutkan keningnya. Ia bingung mendengar perkataan Rio. Apa sih maksud nih anak. Gajelas banget" batin Rania

"Masud lo?" tanya Rania

"Dia itu ga baik buat lo" ujar Rio myakinkan Rania

"Denger yah rio urusan gue pacaran sama Kafka itu bukan urusan lo" ketus Rania pada Rio

"Tapi gue masih sayang sama lo Ran" ujar Rio pada Rania

Rania membulatkan matanya, ia terkejut mendengar ucapan dari Rio
"Apa lo bilang sayang?" tanya Rania sinis pada Rio
"Sayang lo bilang setelah apa yang lo buat sama gue dulu" ujar Rania emosi

"Ran percaya sama gue. Gue udah berubah. Gue udah ga kaya dulu lagi" ujar Rio

Rania memutar bola matanya dengan malas. Ia sangat muak melihat Rio. Ia ingin segera pergi meninggalkan Rio

Kafka & Raniaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن