12. Membalas Dendam

127 22 4
                                    

Setelah mengantarkam Rania, kafka telah sampai dirumahnya. Ia di sambut oleh adik perempuan satu-satunya. Adiknya bernama, Zakira Anastasya Raspati. Adik perempuan kafka satu-satunya. Zakira berumur 5 tahun, ia masih TK

"Abang, abang kafka udah pulang" ujar Zakira sembari memeluk Kafka.

"Udah sayang. Zakira udah makan belum" tanya kafka lembut pada adiknya itu

"Udah kok bang. Abang udah makan belum?" tanya Zakira pada kafka

"Nanti aja" ujar kafka sambil mengehelus lembut kepala zakira

"Udah pulang kamu kafka?" tanya Devan pada kafka

"Udah om" ucap kafka dingin

Kafka segera bergegas menuju kamar tidur miliknya,tetapi langkahnya terhenti ketika oomnya menyuruh untuk duduk di sofa. Ia ingin membicarakan hal penting pada kafka

"Kafka kamu duduk dulu di sofa. Om mau bicara sama kamu" pinta Devan pada kafka. "Zakira kamu masuk yah ke kamar kamu" pinta Devan lembut pada Zakira. Ia tidak mau zakira mendengar percakapannya dengan kafka

Kafka segera duduk mendengar perintah dari oomnya itu. Ia segera memberi isyarat kepada zakira agar segera pergi ke kamarnya

"Mau ngomong apa om, ngomong aja" ujar kafka dingin

"Sebelumnya om mau tanya sama kamu, apakah kamu sudah jadi belajar bareng sama Rania"

"Sudah" balasnya dingin

"Kamu dekati dia. Jika perlu kamu pacarin dia" ujar Devan membuat Kafka terkejut

Kafka membulatkan matanya kaget mendengar ucapan dari Devan. Ia tidak menyangka oomnya mengucapkan itu.

"Apa om pacaran?. Gak om ngga. Aku gak mungkin pacaran sama Rania. Om kan tau aku gasuka sama Rania om" ujar kafka panjang lebar pada oomnya

"Iyah oom tau,tapi kamu harus ngelakuin ini kafka. Setelah kamu pacaran sama dia kamu buat dia semakin nyaman lalu tinggalin dia. Bikin dia menderita" ujar Devan pada kafka membuat Kafka semakin terkejut

"Apa yang om bilang. Knapa aku harus ngelakuin itu om, Rania salah apa? Pertama om nyuruh aku buat belajar sama Rania. Sekarang om nyuruh aku untuk pacaran sama dia lalu mutusin dia. Kenapa om kenapa?" ujar kafka bingung pada Devan

"KARNA PAPANYA YANG UDAH BIKIN ORANG TUA KAMU MENINGGAL KAFKA" Bentak Devan menjelaskan pada kafka

Kafka terkejut mendengar ucapan dari Devan. Tubuhnya melemas ketika mendengar ucapan dari Devan, ia merasa tidak percaya apa yang dikatakan oleh Devan

Kafka tertawa hambar sambil menahan air matanya. "Gak mungkin om, om pasti bohong kan. Gak mungkinlah, gak mungkin papa nya Rania yang ngelakuin" ujar kafka yang masih tak percaya

"TAPI INILAH FAKTANYA KAFKA"
lagi-lagi Devan membentak kafka

Flashback

2 tahun lalu orang tua kafka sedirinya
ngendarai mobil untuk pulang kerumah. Namun naas buruk menimpahnya. Mobil yang di kendarai orang tua kafka mengalami kecelakaan

Papa Rania yang sedang melintasi jalan tersebut dengan cepat menolong kedua orang tua kafka. Namun sayang ketika hendak di bawa kerumah sakit, kedua orang tua kafka telah meninggal dunia.

Devan adik dari papanya kafka telah salah paham kepada papanya Rania. Ia mengira bahwa papanya Rania lah yang telah menabrak mobil Adiknya itu.

---------

Kafka memasuki kamarnya, ia merasa frustasi dengan kehidupannya. Ia selalu menggerutu pada dirinya.

"Kafka janji pah, mah, kafka janji akan balas dendam apa yang udah dilakukan sama papanya Rania" ujar kafka sembari memandangi foto kedua orang tua kafka

Kafka mengingat perkataan Oomnya yang menyuruhnya untuk pacaran sama Rania. Ia memikirkan niat jahatnya pada Rania. Ia juga berfikir apa yang ia lakukan akan membuat Rania membencinya, tetapi ia tidak menghiraukan fikiran tersebut

"Besok gue harus nembak Rania. Gue harus bikin dia semakin nyaman sama gue, setelah itu gue bakal bikin hidupnya menderita" gumam Kafka dengan emosi yang masih memuncak pada dirinya

Kemudian ia beranjak dari tempat tidurnya dan segera mengambil ponsel miliknya. Ia menuliskan sesuatu di ponselnya, ia mengirim pesan pada Rania

Rania, ada yang mau gue omongin besok sama lo. Besok gue tunggu lo jam 06.30 di kelas gue

-------------

Tingg!

Rania mengambil ponselnya miliknya di atas meja belajarnya ia melihat isi dari chat yang masuk. Ia terkejut dan senang ketika melihat yang memberinya chat tersebut ialah kafka

Yaudah kafka. Sampai ketemu
Besok
Read

Rania menghempaskan badannya ke tempat tidur ia merasa sangat sangat senang dengan apa yang ia alami hari ini. Ia berharap besok akan merasakan hal yang sama.

"Bahagia banget gue hari ini. Semoga aja besok sebahagia ini. Udah deh gausa halu lagi mending tidur aja. Good night kafka"

-----------------

Aagghhh kasihan Raniaaa😭

Gimana??

Lanjut gak nihh??

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang