27. Kapten Basket

91 11 0
                                    

Hari telah berganti, waktu pemilihan Kapten Basket telah tiba, saatnya untuk Kafka dan Hansen bersaing untuk mendapatkan posisi Kapnten Basket.

Semua para pemain Basket di SMA Garuda Jaya telah berkumpul untuk menyaksikan pertarungan perebutan gelar kapten basket. Di tengah-tengah lapangan terlihat ada Kafka dan Hasen, keduanya sedang berhadap-hadapan. Terlihat hanya tatapan permusuhan di antara keduanya

"Gue gaakan biarin gelar Kapten Basket jatuh ketangan orang yang salah kaya lo" ujar Kafka sengit

"Gue pasti akan menang dan lo kalah" balas Hansen tak mau kalah

"Kita buktiin aja" jawab Kafka

Fluiiiitttttttt

Bunyi pluit terdengar nyaring, tanda bahwa permainan telah dimulai. Kafka dan Hansen tengah bersaing di lapangan. Semua orang bersorak salung mendukung keduanya. Ada yang mendukung Hansen dan ada yang mendukung Kafka.

"Yesss!!" teriak Kafka kegirangan karna telah memasukkan bola kedalam ring

Hansen merebut bola basket yang dibawa oleh kafka, lalu memasukkannya kedalam ring. Hansen tersenyum miring melihat Kafka yang memandanginya dengan tatapan tidak suka

"Sebentar lagi gue yang bakal jadi kapten tim basket, dan bukannya lo" ujar Hansen ke geeran

"Pede banget lo" balas Kafka lalu merebut bola basket itu kembali

-----------

Permainan semakin seru ketika point Kafkabdan Hansen seri. Kafka dan Hansen harus mencetak 1 angka untuk mengetahui siapa yang akan menjadi pemenang dan kapten basket

Hansen dan Kafka kembali memasuki lapangan basket, Hansen mendekati Kafka dan mengatakan sesuatu pada kafka.

"Gue akan merebut semua yang lo dapatin kafka, termasuk Rania" ucap Hansen pada kafka

"Gue gak akan biarin Rania dimiliki sama cowo brengsek kaya lo" balas kafka

"Oke kita liat aja"

Wasit meniupkan pluit, tandanya permainan akan dimulai untuk menentukan siapa pemenangnya. Kafka dan Hansen kembali melanjutkan pertandingan. Kafka berhasil menguasai bola basket dan memasukkannya kedalam ring. Semua orang bersorak.

"Baiklah semuanya ngumpul dilapangan" pinta Pak yosep. Pak yosep adalah coach basket di sekolah SMA Garuda Jaya.

"Baiklah saya umumkan. Kafka kamu resmi menjadi ketua kapten basket SMA Garuda Jaya" ujar pak Yosep
"Selamat kafka semoga kamu amanah"

"Baik pak terima kasih pak" balas kafka sopan

Hansen menatap Kafka dengan tatapan tidak suka. Ia sangat kesal karena kafka lah pemenangnya. Ia memilih untuk meninggalkan lapangan basket

"Kemana tuh titisan dakjal?" tanya Reno bercanda

"Jiaahhh dakjal" ujar jino tertawa

"Kalau Hansen dakjal berarti lo pengikutnya dong jin" ujar kafka sambil tertawa

"Eee lu aja sono. Gua mah ogah anjir" ujar jino geli

Kafka beranjak untuk keluar dari lapangan basket, kemudian di ikutin oleh Jino dan Reno yang berjalan di belakangnya

"Hai kafka, selamat ya. Aku denger kamu jadi kapten basket ya. Aku seneng banget dengernya" ujar fira pada kafka

"Nye nye nye nye" ejek Jino

"Iya makasih ya fir" ujar kafka dengan ekspresi yang sangat datar

"Yahhh di cuekin hahahaha" ledek reno lalu mengikuti kafka yang kembali berjalan

"Yeee sirik aja lo" balas fira

"Fira, Fira. Capek yah. Sama gue juga" ujar Fiona meledek Fira

"Apaan sih lo" ujar Fira kesal

"Kasihan deh gue liat lo fir. Udah capek-capek caper eh di cuekin" ledek Fiona kembali

"Lo liat aja yah gue pasti bakal bisa dapatin kafka" ujar Fira pada Fiona lalu pergi meninggalkannya

"Uhhhh salut gue sama halu lo fir" ujar Fiona lalu tertawa

------------

"Gimana perkembangan anak saya dok" tanya Hardi pada dokter yang merawat Rania

"Perkembangan anak bapak sudah membaik, dan sekarang boleh pulang, saya sudah siapkan obat untuk nanti di konsumsi oleh anak bapak" ujar dokter itu pada Hardi

"Baik lah dok, kalau begitu terima kasih banyak" ujar Hardi lalu pergi menemui Rania di ruangannya

Rania sedang bersiap-siap untuk pulang kerumah. Ia membereskan barang bawaannya yang di bantu oleh asisten rumah tangganya

"Pa gimana aku udah boleh pulang kerumah kan pa?" tanya Rania pada Hardi

Hardi mengelus pucuk kepala Rania. "Kata dokter kamu udah bisa pulang sayang. Dan kamu juga udah boleh sekolah, tapi jangan terlalu capek dulu yah" ujar Hardi lembut pada anak perempuannya itu

"Oke papah ganteng" ujar rania menggoda papanya

------------------------

Maaf ye telat nge up

Gimana?

Next?



Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang