43. Berbeda

84 12 2
                                    

Aku yang telah merubahmu, aku yang telah membuatmu menjadi orang asing yang tidak pernah aku temui
~ Kafka Raspati ~

---------------

Rania sedang berjalan menuju kelasnya bersama sahabat-sahabatnya, semua mata tertuju pada Rania. Rania terlihat berbeda Dimata semua teman-teman sekolahnya. Rania masuk ke dalam kelasnya, teman seisi kelasnya terkejut melihat Rania yang tampil beda dengan sebelumnya.

Rania yang sadar sedari tadi di perhatikan oleh teman sekelasnya merasa risih, dan menegur mereka dengan sedikit gertakan

"Kenapa Lo semua lihatin gue kayak gitu ha?. Punya hutang gue sama Lo semua, sampai gitu banget lihat nya?" Ujar Rania membuat semuanya memalingkan pandangannya

"Aneh deh Lo pada" ujar Stevany pada semuanya

"Udah gausah di ladenin, mending duduk aja, capek kan Lo dari tadi berdiri aja" ujar Dhea pada Rania

Rania duduk di tempat bangkunya, tatapannya sinis melihat teman sekelasnya, ia sangat berbeda dari Rania yang sebelumnya. Rania yang dulunya cupu, Sekarang berubah jadi Rania yang cantik.

Brraakkk!!

Tiba-tiba Rania dan teman-temannya dikejutkan dengan Fira yang tiba-tiba masuk kedalam kelas dan menggebrak Rania dengan keras. Rania menatap Fira dengan kesal. Ingin sekali Rania menjambak Fira dan membalaskan dendam nya, tetapi Rania sadar bahwa semua harus butuh proses.

"Brani Lo yah, Dateng lagi kesekolah ini. Mau lo apasih Rania ha? Pake merubah tampilan Lo lagi. Merasa cantik Lo?!" Ujar Fira membuat Rania serasa tertantang

"Safira putri Broto. Kenapa sih? Merasa tersaingi Lo?" Ujar Rania pada Fira

"Gak malu Lo? Bokap Lo itu pembunuh, jadi Lo itu gapantes sekolah disini, Lo itu pantes nya sekolah di penjara sana ikut bokap Lo?" Ujar Fira memancing amarah Rania

Rania tertawa membuat Fira bingung.
"Lawak banget deh Lo. Gue kira cantik doang ternyata goblok juga" ledek Rania membuat Fira semakin kesal

"Bokap gue udah keluar dari penjara, dan dia terbukti gak bersalah. Lo mau tau kenapa bokap gue gak bersalah? Tunggu aja tanggal mainnya" ujar Rania dengan senyuman jahatnya

Fira yang kesal mendengar ucapan dari Rania mencoba menyerang Rania, namun Stevany dengan cepat mendorong Fira dan alhasil Fira terjatuh

Semua orang yang di dalam kelas tertawa ketika melihat Fira terjatuh. Karna malu Fira segera pergi meninggalkan kelas Rania.

-------------

"Ran, kantin yuk" ujar Fiona mengajak Rania

"Deluan aja gue mau ke perpustakaan dulu. Gue banyak banget ketinggalan pelajaran. Jadi mau gue kerjain di perpustakaan" tolak Rania dengan lembut.

"Yaudah mau apaan? Biar kita beliin ntar makannya di kelas aja, kan di perpustakaan gak boleh makan" ujar Dhea menawarkan

"Roti aja deh sama minuman" ujar Rania pada Dhea sambil memberikan selembar uang bertuliskan 100rb

"Gila Lo yah, jajan roti sama minuman aja uangnya 100rb" ujar Stevany pada Rania

"Gaada uang kecil gue" ujar Rania

"Udah gausah ribet, pake uang gue aja" ujar Fiona

"Gitu aja ribet Lo" ujar Fiona lagi

"Tau nih si Stevany" ujar Dhea

" Terserah, pokoknya gue titip, gue deluan yah bayyy" ujar Rania lalu pergi menuju perpustakaan

Rania berjalan santai sambil membawa buku tangannya. Selisih jalan ia bertemu dengan Kafka, tatapan sinis Rania membuat Kafka memberhentikan Rania..

"Minggir gak Lo?" Ujar Rania dengan ketus

"Mau kemana?" Tanya Kafka pada Rania

"Kepo banget deh Lo" ujar Rania

Rania terus berjalan melewati kafka. Kafka mengikuti Rania dari belakang, sekeras apapun sekarang Rania pada
Kafka, ia tetap berjuang untuk mendapatkan hati Rania kembali.

Rania masuk kedalam perpustakaan lalu di ikuti oleh Kafka dari belakang, Rania yang sadar di ikuti oleh Kafka menoleh kebelakang dan benar saja Kafka sedang berada di belakangnya

"Lo ngapain ngikutin gue?" Ujar Rania pada Kafka

"Emangnya gakboleh ya gue ngikutin pacar gue sendiri?" Ujar Kafka membuat Rania melotot kan matanya.

"Halu Lo" ketus Rania

"Biarin, asalkan yang gue haluin itu Lo" ujar Kafka membuat Rania menatap sinis ke arah Kafka

"Duh sayang sinis banget sih lihatinnya, jadi baperkan" ujar Kafka membuat Rania muak, dan meninggalkan Kafka

Rania meletakkan buku nya di atas meja yang berasa di dalam perpustakaan. Lalu ia mengelilingi perpustakaan, mencari buku untuk ia baca. 

Rania merasa kesulitan untuk mengambil buku yang berada di rak paling atas, ia melihat di sekelilingnya tidak ada orang untuk membantunya.

Namun beberapa saat kemudian Rania dikejutkan dengan seseorang yang berada di belakangnya. Orang itu segera mengambil buku yang akan di ambil oleh Rania tadi.

"Dulu kita juga pernah kayak gini Ran, Waktu Lo dan gue belum saling mencintai" ujar orang itu, ia tak lain adalah Kafka yang sejak dari tadi mengikuti nya.

Rania segera mengambil buku yang dipegang Kafka lalu meninggalkan Kafka. Rania menjadi terbayang ketika dulu kejadian sama yang pernah Kafka lakukan padanya.

Kafka duduk di samping Rania membuat Rania terkejut.
"Lo ngapain sih ngikutin gue Mulu, kayak gaada kerjaan lain aja" omel Rania pada Kafka

"Kerjaan gue ya jagain Lo" ujar Kafka santai membuat Rania semakin kesal padanya

"Gue udah besar jadi gausah Lo jagain" ujar Rania yang risih dengan Kafka

"Ran bentar lagi kan ujian, ajarin gue dong, biar gue naik kelas" ujar Kafka membuat Rania menajamkan tatapan matanya kearah Kafka

"Belajar sendiri sana" jawab Rania ketus

"Tapi gue mau di ajarin sama Lo" ujar Kafka

"Tapi gue gak mau" ujar Rania

"Balikan sama gue aja mau ga?" Ujar Kafka membuat Rania spontan berdiri dari bangkunya

"Gue gak mau dan gak akan pernah mau" ujar Rania, lalu membereskan semua buku yang berada di meja

Rania segera pergi dari perpustakaan tetapi Kafka dengan cepat memegang tangan Rania, dan menatap Rania dengan tatapan sendu.

"Apa gaada kesempatan untuk gue buat bersama lagi dengan Lo Ran?" Ujar Kafka yang kini mungkin ia serius

Rania melepaskan genggaman Kafka dengan kasar.
"Maaf Kafka, butuh waktu buat gue sembuhin luka gue" ujar Rania lalu pergi meninggalkan Kafka

"Gue pastiin Ran, Lo bakal balik lagi sama gue, gaakan gue biarin seorang pun yang deketin Lo ataupun jahatin Lo. Gue sayang sama Lo Ran" ujar Kafka bermonolog sendiri

Segala cara akan dilakukan oleh Kafka untuk Rania, kali ini dia benar-benar serius dengan ucapannya. Rania benar-benar berubah saat ini. Tugas Kafka sekarang mengembalikan kepercayaan Rania untuk dirinya.

---------------

Gimana gaes??

Maaf ya jarang up, karena aku sibuk banget hehe

Tetap tungguin update terbaru dari aku yah

Setuju ngga kalau Kafka dan Rania balikan??

Kafka & RaniaWhere stories live. Discover now