Prank Bang Ronald

64 15 0
                                    

Hanina tampak cantik dengan setelan seragam barunya, putih abu-abu. Senyumnya merekah, dia teramat bahagia karena akhirnya terlepas juga dari jeratan si putih dongker, setelan seragam yang selama ini telah membuatnya menjadi objek bulliyan saudara laki-lakinya.

"Mulai hari ini, tak akan ada lagi yang berani ngataian gue anak ingusan lah, balita tanggung lah, ABG bau kencur lah, yang masih dibawah umurlah, awas ya kalau masih ada!" kata Nina kepada pantulan dirinya sendiri di cermin. Pintu kamarnya terbuka perlahan, memunculkan sosok yang menjadi dalang bulliyan yang menimpanya selama ini.

"Adek abang yang paling unyuk-unyuk mau kemana nih?" tanya Ronald dengan tatapan menggoda. Lalu masuk kedalam kamar Nina dan duduk di tepi ranjang.

"Mau sekolah lah! Enggak liat gue udah rapi pakek seragam baru?" ujarnya tanpa menoleh. Sibuk merapikan dasinya.

"Jam berapa ini woy! Ahahaha ayam jago aja belum berkokok!"

Kedua bola mata Nina melotot, melirik kearah Ronald yang tengah tiduran sambil memeluk teddy bear miliknya.

"Abang! Kenapa belum mandi sih? Nanti kalau telat gimana? Udah jam enam lebih seperempat loh Bang!" omel Nina karena abangnya masih mengenakan baju tidur, belum mandi.

"Mana ada jam enam lebih seperempat Nin? Ahahah"

"Coba tengok aja jamnya tuh!" tangannya menunjuk kearah jam micky mouse berwarna pink yang menempel di dinding. Bukannya menengok, Ronald malah terpingkal-pingkal.

"Selamat anda kena PRAANKKK! Ini masih jam Lima kurang seperempat Nin! Sorry, semalem Jam dinding lo gue percepat! Hwaahaha"

Sumpah demi apapun, wajah Nina langsung memerah. Kali ini dia benar-benar murka.

"Bang Ronald! Awas ya!"

"AHAHA! Gapapa Nin, hitung-hitung ini MOS pertama sebelum ke sekolah!" Bruk tanpa ampun Nina melempari Ronald dengan bantal leher yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Awasss ya pokoknya!"

                              ***

Ingin memaki tapi takut dosa, ingin membunuhnya tapi takut masuk penjara. Alhasil, setelah melempar bantal lehernya, aksi pembalasan Nina berlanjut dengan mencubit lengan Ronal akibat keusilannya tadi. Sekali cubitan tapi mematikan, nyuss! Rasanya seperti digigit semut merah. Kasihan deh lo! Makan tuh semut merah

"Udah deh Nin, jangan cemberut dong! Gue kan udah minta maaf! Lagian gue jadi korban juga kan?" Ronald menunjukkan lengan kirinya, ada bekas cubitan Nina disana.

"Udah-udah! Kalian ini tiap hari berantem terus kerjaannya, nggak capek apa? Mama yang liat aja capek!" kata Andita, mama mereka yang saat ini sedang hamil tua.

"Habisnya Bang Ronald itu Ma, usil banget! Masak jam dinding Nina dicepetin satu jam lebih? Kan ngeselin Ma!" Adu Njna. Kalau soal mengadu, dia memang juara satu Udah terlatih sejak masih bayi.

Andita meletakkan roti gandum isi coklat di piring anak-anaknya, lalu melirik Ronald geram.

"Abang tidak bosen ya, ngusilin Nina sejak dia masih dalam kandungan?" tanya Andita, Ronald menggeleng. Semasa Andita mengandung Nina dulu, Ronal memang sudah mengusilinya. Terkadang ia menyembunyikan susu hamil Andita, buku bulannaya dll.

"Tidak akan pernah bosan Ma, hehe!" ujarnya, dengan wajah tanpa dosanya.

"Oh, berarti tidak bosen juga dapat cubitan mama ya?" nyuss taanpa aba-aba Andita langsung mencubit lengan kanan Ronald. Sekali cubitan tapi mematikan juga. Cubitan Andita malah masih dibawanya muter. Lebih ganas dari cubitan Nina.

"Ampun Ma, ampun!" pekik Ronal menarik tubuhnya agar menjauh dari serangan Andita.

"Ahahaha kasihan deh loh Bang!" Nina terpingkal sampai memegangi perutnya. Kejadian seperti ini memang kerap kali terjadi di keluarga mereka. Semua tetangga juga tau kalau keluarga mereka ini tak pernah diam tentram adem ayem, selalu rame dan berisik mulai dari terbit matahari hingga terbit lagi.

"Aduh ini ada apa sih, udah ribut pagi-pagi gini!" teriak seseorang dari lantai atas, itu Tasya, kakak perempuan mereka yang mengerikan. Pasalnya baik Ronald ataupun Nina tidak ada yang berani membantah apalagi melawan Tasya. Selain garang dan diktator, dia juga jago karate dan tinju. Seringkali Ronal menjadi korban smackdownnya.

"Enggak ada apa-apa kok Kak!" teriak Ronald dan Nina barengan. Andita hanya geleng-geleng melihat ulah anak-anaknya.

Haninah ( Honey Bunny Sweety)Where stories live. Discover now