"Kak! Aku bilang aku mau sendiri ngerti nggak!" ucap Nara dengan sedikit membentak.

Rey terdiam karena mendengar bentakan dari Nara barusan. Biasanya Nara tidak pernah sekalipun seperti ini, baik kepadanya atau kepada orang lain.

"Maaf kak maaf, aku nggak sengaja ngebentak kak Rey, beneran deh. Mood aku lagi nggak baik kak, jadi aku mohon jangan buat aku emosi hari ini," ucap Nara sadar akan bentakan kepada Rey.

"Iya nggak apa-apa, kamu ke sana gih, kakak tunggu disini, jangan lama-lama, nanti diculik om-om pakai pakaian pocong," ucap Rey untuk mengembalikan suasana seperti semula lagi.

"Aku ke sana ya kak, kak Rey tunggu sebentar," ucap Nara dan pergi ke makam mommy nya.

Sampainya di makam Mommy Nara, Nara terdiam dan tersenyum melihat bongkahan tanah yang ada di hadapannya.

"Selamat pagi mommy Via," sapa Nara pada Mommy nya.

"Aku kembali lagi mom, tapi bukan sebagai kembaran pura-puranya Bella melainkan sebagai anak mommy,"

"Mommy kenapa nyerah? Kenapa enggak berjuang demi Rara? Sebenernya mommy sakit apa? Seharusnya dulu mommy kasih tau daddy kalau mommy sakit, bukan pertahankan Rara mom,"

"Mommy tau apa yang Rara rasain sekarang? Rara sedih, kecewa, malu sama kehidupan Rara sendiri, Hidup Rara rumit mom, seandainya mommy ada buat Rara mungkin hidup Rara nggak serumit ini,"

"Rara sedih mommy pergi karena Rara, mommy lebih memilih menyelamatkan nyawa Rara dari pada nyawa mommy sendiri, mommy rela pergi ninggalin semuanya demi Rara, sedangkan Rara nggak bisa berbuat apa-apa supaya mommy bangga sama Rara, maaf mom, maafin Rara karena nggak bisa jadi anak yang berguna,"

"Mommy tau daddy udah berbuat jahat? Daddy culik Billa dan kak Nathan mom dan juga bunuh uncle Kevin dan aunty Syasya, Daddy juga meracuni otak kak Nathan supaya kak Nathan mau membunuh Nesya mom, Rara kecewa sama daddy mom, daddy seorang penculik dan pembunuh mom, Rara kecewa mom, Rara enggak bisa menerima semuanya dengan mudah,"

"Ayah, bunda, kak Aldo, Bella dan juga Kak Naufal dan Nesya baik banget sama Rara mom, mereka menganggap Rara itu keluarga mereka sendiri, sedangkan Rara nggak bisa buat mereka bangga, malah daddy berbuat jahat sama keluarga mereka, Rara malu mom, Rara malu saat semuanya udah terbongkar dan mereka tau kalau Rara itu anak dari orang yang membuat keluarga mereka hancur, Rara anak penjahat mom,"

Nara berbicara tanpa jeda di makam mommy nya, seakan-akan ia berbicara pada mommya nya dengan air mata yang tidak berhenti mengalir di wajah cantiknya.

"Rara mau selesain ini secepatnya mom, Rara nggak mau Nesya dalam bahaya terus, Rara enggak mau kak Naufal khawatir terus sama Nesya, Rara enggak mau kak Nathan salah paham terus, Rara juga nggak mau Billa menderita di sana mom dan juga Rara nggak mau bunda terus-terusan menangis karena kehilangan Billa," ucap Nara dan menghapus semua air matanya.

"Rara tau mommy pasti udah tau rencana Rara kan? Rara mau minta izin sama mommy, Rara janji Rara akan balik lagi buat liat mommy kesini, Rara pamit ya mom, mommy tenang ya di sana, Rara sayang mommy, mommy itu ibu terbaik yang pernah Rara temuin,"

"Oh iya mom, Rara belum cerita tentang cowok yang tungguin Rara itu kan?" ucap Nara dan melihat kearah Rey yang tengah menunggu Nara sambil memainkan ponselnya.

"Namanya kak Rey mom, dia itu nyebelin banget, hobinya buat Rara kesal dan berdebat sama Rara, ada-ada aja yang kita debatin, mulai dari hal penting sampai yang nggak penting sekaligus, pokoknya dia itu cowok paling nyebelin yang Rara kenal, tapi dia juga baik mom, Rara suka sama dia, bukan berarti suka cinta ya mom, cuma suka aja temanan sama dia, kalau cinta ya enggak lah mom, masa cinta sama kak Rey, kemarin Rara curhat sama dia, enak juga sih curhat sama dia, Rara nggak tau mau curhat sama siapa lagi, ya akhirnya sama cowok nyebelin kek kak Rey, tapi Rara suka temanan sama dia, dia nggak kaku, nggak terlalu serius sama dia, ehh bukan, tapi nggak pernah serius, walaupun dia udah tua sih mom, udah 27 loh mom,"

"Rara pamit dulu ya mom, Rara mau ke rumah mama sama papa buat nanya kenapa Rara bisa sama mereka, terus juga mau ke dokter buat nanya sama dokter sebenarnya mommy sakit apa, mommy sih nggak kasih tau Rara, semoga aja dokternya tau, terus Rara juga mau temuin kak Nathan buat cerita semuanya, doain Rara bisa selesaiin masalah ini ya mom,"

"Mommy tau nggak Rara ngomongin pak tua Rey itu sama mommy kenapa? Supaya Rara nggak keliatan sedih mom, nanti kalau Rara sedih pak tua itu ngomel-ngomel lagi sama Rara nggak asik banget,"

"Rara pergi dulu ya mom, kasian pak tua Rey itu, eh salah kak Rey, nanti dia ngomel-ngomel kaya cewek lagi karena nungguin Rara lama banget," ucap Nara dan pergi dari pemakaman itu dan menyusul Rey.

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Where stories live. Discover now